[Short Analysis] Sevilla vs Benfica

Analisis

by redaksi

[Short Analysis] Sevilla vs Benfica

Sevilla meraih trofi ketiganya di Europa League usai mengandaskan Benfica lewat adu pinalti. Pertandingan berjalan begitu ketat sehingga setelah 120 menit, kedua tim masih belum bisa mencetak gol. Dengan hasil ini, untuk kedua kalinya dalam dua musim berturut-turut, Benfica kalah di final.

Permainan terbuka membuat laga ini elok dilihat. Pertandingan berlangsung dalam tempo tinggi. Kedua tim bergantian menguasai bola dan melakukan serangan.














































Sevilla



Statistik



Benfica



8



Jumlah Tendangan



13



4



Tendangan ke Gawang



6



50



Penguasaan Bola



50



4



Tendangan Pojok



7



21



Pelanggaran



25



76



% Umpan yang Berhasil



77



54



% Tekel yang Berhasil



38




Susunan Pemain

Datang ke Turin, Benfica tidak datang dengan komposisi penuh. Mereka harus rela kehilangan sayap kanan Eduardo Salvio karena terkena suspensi bertanding karena mendapatkan kartu merah kala menghadapi Juventus di semifinal. Pelatih Sevilla Jorge Jesus juga kebingungan karena kehilangan pengatur serangan Enzo Perez yang absen karena alasan yang sama.

Beruntung Andre Gomes bisa dimainkan sebagai pengganti Perez. Gomes ditemani Amorim sebagai penjaga stabilitas di lini tengah. Miralem Sulejmani diplot di sayap kanan sebagai pengganti Salvio. Di lini depan, Jorge memasang Lima dan Rodrigo. Duet tersebut telah mencetak tujuh gol di Europa League.

Sementara Manajer Sevilla Unai Emery sengaja menyimpan Ivan Rakitic, Stephane Mbia dan Carlos Bacca pada pertandingan terakhirnya di liga melawan Getafe. Ia ingin ketiganya dapat tampil penuh dan fokus pada pertandingan final ini.

Pemain asal Colombia Carlos Bacca menjadi ujung tombak penyerangan Sevilla. Sementara Gameiro disimpan di bangku cadangan.

Performa Sevilla

Sama-sama menempatkan dua gelandang bertipe bertahan membuat serangan kedua tim selalu kandas sebelum menyentuh kotak pinalti. Kedua tim bermain terbuka dengan menempatkan garis pertahanan tinggi. Hal ini membuat setiap pemain yang memegang bola selalu mendapat pressure dari pemain lawan.

Di sepanjang pertandingan Sevilla tampil dengan determinasi tinggi. Ketika Benfica baru menggiring bola hingga garis tengah, para pemain Sevilla telah melakukan pressing ketat. Praktis, di babak pertama Benfica sulit mengembangkan permainan karena tidak bisa menusuk ke jantung pertahanan Sevilla.

Permainan Sevilla yang lebih sabar menunggu bola ternyata lebih efektif. Garis pertahanan tinggi yang diusung kedua tim menyisakan celah besar yang akan mampu dieksploitasi oleh striker yang mampu memanfaatkan ruang.

Sevilla lebih banya bergerak di garis pertahanan sendiri. Ketika melakukan serangan, Sevilla tidak banyak membawa bola namun segera mengirimkinnya ke pemain yang telah membuka ruang. Ketika pertandingan baru berusia sembilan menit, sebuah umpan terobosan dari sisi kanan pertahanan Benfica tidak mampu dimanfaatkan Bacca yang terperangkap off-side. Pola yang sama hadir pada menit ke-37 namun tendangan Alberto Moreno masih dapat ditangkap kiper.

Pressing ketat yang diterapkan Sevilla pada babak pertama tidak terlihat di babak kedua. Hal ini mengakibatkan seringnya kedua sisi pertahanan Sevilla menjadi terbuka. Beruntung Benfica yang lebih mendominasi serangan di babak kedua tidak bisa mencetak gol.

Performa Benfica

Di babak pertama Benfica bermain lebih menguasai bola. Namun ketatnya pressing pemain Sevilla membuat kedua sayap Benfica kebingungan. Ketika mereka memulai penyerangan lewat sayap, sudah ada tiga pemain yang melakukan cover. Hasilnya bola pun dimainkan di daerah pertahanan sendiri. Pada babak pertama tidak terlihat sebuah serangan yang berpola pada Benfica.

Dua striker Benfica Lima dan Rodrigo tidak bisa berbuat banyak karena tidak ada suplai bola. Lima bahkan harus bergeser ke tengah untuk memancing pemain bertahan Sevilla bergeser. Andre Almeida yang menggantikan Sulejmani pada babak pertama bermain lebih ke dalam. Sementara Rodrigo bermain melebar ke kanan.

Pergerakan Rodrigo sudah diprediksi Emery sehingga ia menugaskan Alberto Moreno untuk menjaganya secara man-to-man.

Babak kedua pola serangan Benfica berubah. Sejak di garis pertahanan serangan sudah dibangun dari sayap. Ini menyebabkan tiga gelandang Sevilla Jose Antonio Reyes, Ivan Rakitic, dan Vitolo kesulitan untuk melakukan pressing ke area yang lebih dalam. Jika mereka melakukan pressing, ada kemungkinan celah di lini tengah menjadi terbuka.

Di babak ke dua Lima dan Rodrigo lebih banyak mendapatkan suplai bola. Ini membuat Benfica mendapatkan sejumlah peluang meski tidak mampu dikonversi menjadi gol.

Pemain Terbaik

Federico Fazio. Digempur oleh serangan balik yang cepat membuatnya menjadi kunci keberhasilan Sevilla menaham imbang Benfica selama 120 menit. Ia turut menciptakan peluang dengan mencatatkan satu shot on target. Fazio juga memberikan 2 key passes. Ia juga mencatatkan enam kali sukses dalam duel udara.

Momen Krusial

Perubahan taktik pada babak kedua oleh Jorge jesus. Ini membuat Benfica memiliki lebih banyak peluang ketimbang babak pertama. Pressing yang dihadirkan Sevilla di babak pertama pun tidak terlihat di babak kedua. Serangan Benfica dimulai dari garis pertahanan sendiri kemudian diumpankan ke sayap. Meskipun kalah lewat adu pinalti, namun perubahan yang dilakukan Jorge membawa dampak positif bagi Benfica.

Performa Wasit

Felix Brych memimpin pertandingan dengan tegas. Kredit harus diberikan kepadanya karena pertandingan berlangsung keras. Tabrakan kerap terjadi dan ia harus dengan cepat memutuskannya. Beberapa keputusan dianggap kontroversial karena wasit memutuskan hal yang tidak sesuai dengan kenyataannya.

[fva]

sumber foto: theguardian.co.uk

Komentar