Stadion Mane Garrincha dan Ironi Si Burung Kecil

Cerita

by redaksi

Stadion Mane Garrincha dan Ironi Si Burung Kecil

Garrincha adalah salah satu legenda terbesar sepakbola Brazil. Lahir dari keluarga miskin dan akhirnya juga meninggal dalam keadaan yang jauh dari kaya raya. Ironisnya, nama Garrincha justru menjadi nama salah satu stadion termahal di dunia. Yang jauh lebih ironis: pembangunan Stadion Garrincha malah dikorupsi.

Audit terbaru pemerintah Brasil menyatakan bahwa telah terjadi korupsi besar-besaran terkait pembangunan Stadion Mane Garrincha di Kota Brassilia. Stadion ini nantinya akan jadi salah satu tuan rumah gelaran Piala Dunia 2014. Nama Garricha memang sengaja disematkan oleh pemerintah Brasil untuk mengingat pemain yang dijuluki sebagai "The Joy Of The People" ini.

Seperti diketahui bahwa Stadion Garrincha adalah stadio termahal kedua di dunia dengan menelan dana pembangunan 900 juta dollar US. Masalah muncul karena sumber dana stadion berkapasitas 72.000 orang itu mengambil dari kas pemerintah daerah yang berasal dari pajak warga setempat.

Karenanya wajar saja aksi demonstrasi menentang pembangunan terus menerus terjadi di Brazil. Rakyat di sana menganggap biaya untuk menyelenggarakan Piala Dunia terlalu gila-gilaan di tengah berbagai kesemrawutan dan minimnya mutu berbagai pelayanan publik. Sejak awal, para demontrasn di Brazil juga sudah mencemaskan praktik korupsi dalam pembangunan infrastruktur Piala Dunia.

Dan benar saja, laporan tim audit membuktikan bahwa pembiayaan stadion di-mark up hingga 3 kali lipat. Dalam laporan setebal 140 halaman yang dipaparkan tim auditor, dijelaskan bahwa ada penggelembungan dana hingga 275 juta dollar US. Angka ini belum angka keseluruhan mengingat presentase pengerjaan proyek yang baru diaudit masih berkisar 25 %.

Dalam satu laporan didapat bahwa penggelembungan mencapai ratusan kali lipat, sebagai contoh, untuk biaya transportasi material pembangunan tribun, dananya diprediksikan berkisar 4700 dollar US, namun siapa sangka pihak kontraktor malah menagih biaya trasnportasi mencapai 1,5 juta dollar US. Tak hanya itu buruknya perencanaan kerja membuat perangkaian baja membengkak menjadi 28 juta US Dollar.

Simak tulisan kami lainnya tentang Garrincha: Hedonisme Si Burung Kecil

Meski Piala Dunia tinggal satu bulan kurang, pembangunan Stadion Garricha nyatanya belum 100% kelar. Diduga kuat adanya permainan antara pihak kontraktor, konsorsium dan pemerintah Brasil. Dalam laporan yang didapat Associated Press, pimpinan konsorsium yang bertanggungjawab membangun stadion Garrinca adalah Andrade Gutierrez.

Sosok ini dikenal sebagai penyumbang terbesar untuk kampanye-kampanye politik pemerintah Brasil sepanjang tahun 2008 hingga 2014. Entah berapa banyak dana yang ia gelontorkan, hanya saja tercatat bahwa pada tahun 2008 saja total 37,1 juta dollar ia gelontorkan untuk menyokong Partai Buruh di Brasil. Ada dugaan, dana pembangunan stadion dikorupsi untuk kepentingan para politisi.


Di Brasil, Garrincha adalah simbol kaum papa melawan hegemoni kaum borjuis. Dia hidup dalam kemiskinan dan mati dalam kemiskinan. Dan itu memang jalan yang dia pilih. Kasus pembangunan Stadion Mene Garricnha yang berlarut-larut seolah di alam baka sana dia tak sudi namanya dicatut demi menguntungkan para elit politik dan bos-bos federasi sepakbola.

Garrincha dikenal karena kemampuan menggiring bolanya yang sangat dahsyat. Padahal kedua kakinya bermasalah: panjang kaki kanan dan kirinya tidak sama, kaki kirinya bengkok ke dalam, kaki kanannya bengkok ke luar. Toh itu tak menghalanginya menjadi seniman bola yang luar biasa. Namanya bahkan diabadikan sebagai nama kamar ganti di Stadion Maracana, tepatnya kamar ganti untuk tim tuan rumah. Artinya: timnas Brazil selalu "berkandang" di kamar ganti Garrincha.

@aqfiazfan [foto: fifa.com]

Komentar