#PanditHighlights Peminjaman Terbaik: The New Didier Drogba

Cerita

by redaksi

#PanditHighlights Peminjaman Terbaik: The New Didier Drogba

Di Eropa, musim panas identik dengan musim liburan sekolah. Ketika pemuda seusianya sedang menikmati hembusan angin lautan, seorang pemuda berusia 20 tahun masih kebingungan memilih baju.

Di saat yang bersamaan, Everton yang kalah bersaing secara finansial dengan tim-tim kaya lainnya, juga sedang memilah pemain mana yang bisa memperkuat skuad tanpa harus mengeluarkan dana yang cukup besar.

Sang arsitek Everton, Roberto Martinez, yang baru saja ditunjuk menggantikan David Moyes, agaknya sudah tahu ada pemuda berkualitas yang sedang kebingungan memilih seragam. Maka pilihan pun dengan mudah diambil.  Benar saja. Klub yang berdiri pada tahun 1878 ini tanpa kesulitan mendapatkan pemuda 20 tahun yang merupakan lulusan akademi Anderlecht tersebut.

Ia didatangkan dari Chelsea dengan status pinjaman (dengan mahar sekitar 3 juta poundsterling) untuk satu musim.

Ya, pemuda itu adalah Romelu Lukaku. Pemain berpostur tinggi 190 cm ini ternyata masih belum dipercaya oleh Jose Mourinho untuk bermain di skuat utama Chelsea. Mou lebih memilih mendatangkan Eto’o untuk menemani Torres dan Demba Ba sebagai opsi ujung tombak The Blues.

Bermain di klub sekaya Chelsea memang impian banyak remaja.. Tapi bagi pemain yang saat ini menjadi bagian generasi emas Belgia, menit bermain merupakan segalanya. Itulah alasan mengapa ia rela dipinjamkan ke West Bromwich Albion musim lalu.

“Sebagai seorang pemuda, tentu saja aku ingin menjadi yang terbaik. Bagaimana bisa aku menjadi yang terbaik jika aku bermain sedikit?” Ujar Lukaku tenang. “Lihat Ronaldo, Rooney, Drogba dan striker kelas atas lainnya. Mereka selalu bermain, bermain dan bermain. Aku harus sering bermain untuk menjadi salah satu dari mereka,” tambahnya.

Striker kidal ini ternyata memberikan efek positif bagi klub yang bermarkas di Goodison Park.  Ia sudah mencetak 14 gol dan 6 assist dari total 30 penampilannya bersama The Toffees. Torehan ini tak jauh berbeda dengan raihannya ketika bermain untuk West Bromwich Albion (17 gol dari 35 pertandingan).

Jika menilik permainannya, striker legam ini merupakan tipikal penyerang yang sangat sulit dijatuhkan. Dia punya keseimbangan dan kekokohan yang liat. Kendati kokoh dan kuat, ditunjang oleh postur tinggi besar, Lukaku toh tidak kehilangan kemampuan dalam membawa dan melindungi bola. Gaya dan kelebihan inilah yang membuat dirinya dilabeli the new Didier Drogba.

Menjelang angin musim panas yang baru, pemuda kelahiran kota Antwerp ini ternyata kembali menghadapi dilema. Ia kembali kebingungan di mana ia akan bermain musim depan.

Tapi setidaknya masih ada panggung Piala Dunia. Bersama nama-nama mudah penuh harapan di skuat Belgia, Piala Dunia bisa menjadi ajang bagi Lukaku untuk  membuktikan kata-katanya yang penuh percaya diri: “Aku terlalu bagus untuk hanya duduk di bangku cadangan.”

(ad)

Komentar