Rencana Erick Thohir Dalam Empat Tahun Memimpin PSSI

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Rencana Erick Thohir Dalam Empat Tahun Memimpin PSSI

Erick Thohir resmi terpilih jadi Ketua Umum PSSI setelah diadakan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2023. Erick mengalahkan empat kandidat lain, yaitu Arif Wicaksono, Doni Setiabudi, La Nyalla Mattalitti dalam pemilihan suara. Sementara Fary Djemi Francis, kandidat lainnya, mengundurkan diri sebelum KLB berlangsung. Erick mendapatkan 64 suara dan sementara 22 suara diraih La Nyalla dari 86 voters.

Pria yang berlatar belakang pebisnis dan politisi ini mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari para pemilih. Baginya, kemenangan pemilihan Ketua Umum PSSI ini bukanlah miliknya. Melainkan menjadi kemenangan bersama untuk membangun sepak bola yang bersih dan berprestasi. Sebab baginya, untuk memperbaiki sepak bola Indonesia itu tidak terlalu membutuhkan teori, melainkan lebih mengutamakan nyali.

"Hari ini kita sudah tidak bicara nyali. Tapi kita bicara bagaimana nyali membuktikan bahwa memang kita berprestasi. Dan tentu saya berharap dukungan para media semua menjadi watchdog sepakbola yang bersih di mana saya berharap ini menjadi tujuan utama kita baru setelah itu prestasi. Tidak mungkin kita bicara prestasi tapi sepak bolanya nggak bersih, dan ini tidak mudah," ujar Erick usai terpilih di sela-sela waktu KLB.

Memang sepak bola Indonesia saat ini sedang membutuhkan pengawasan demi sistem yang bersih. Apalagi salah satu tugas berat sepak bola Indonesia adalah Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada 20 Mei nanti. Bagi Erick, Indonesia yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, adalah pertaruhan bagi martabat bangsa. Ia pun berniat untuk berbicara dengan skuad Indonesia untuk membantu apa yang dibutuhkan jelang Piala Dunia U-20.

"Tidak mungkin Indonesia 10 tahun sekali dapet kejuaraan dunia U-20. Artinya, martabat bangsa kita ini tidak hanya di penyelenggaraan yang utama, ini kita pertaruhkan, 94 hari lagi. Untuk Tim Nasional (Indonesia), saya akan segera berbicara dengan pelatih dan pemain apa yang bisa kita support untuk mereka, mereka berikan yang terbaik. Ini tidak mudah, tapi kita coba berikan yang terbaik," kata Erick.

Piala Dunia U-20 2023 Indonesia merupakan turnamen edisi ke-23. Ajang tahun ini merupakan yang pertama kali agi Indonesia menjadi tuan rumah event resmi FIFA dan kedua kali diselenggarakan di Asia Tenggara pada 1997. Namun jelang berlaga secara internasional, pembenahan kompetisi internal pun wajib dilakukan.

Bicara soal pembenahan kompetisi, Erick akan memulainya dengan acara sarasehan sepak bola yang mencakupi Liga 1, Liga 2, Liga 3, perwasitan, kepelatihan, futsal, dan sepak bola wanita. Akan ada dialog dengan cakupannya sendiri pada saat sarasehan tersebut.

Dialog itu nantinya akan benar-benar disetujui bersama-sama. Erick berharap juga agar janji dari sarasehan tersebut jangan sampai diingkari. Apalagi menyatakan `kesetujuan` namun pada prakteknya menunjukan ketidaksetujuan. Sebab kesepakatan akan berlanjut kepada blueprint jangka pendek dan akan dipaparkan kepada publik.

"Di situlah saya akan melempar garis besar visi misi yang kita sepakati bersama, bukan visi misi saya. Saya akan kasih waktu enam sampai tujuh jam untuk berdebat, berdiskusi, tapi keluar dari kamar semuanya harus tanda tangan," jelas Erick soal rencana sarasehan tersebut.

Percaya kepada Exco?

Seperti yang diketahui bahwa pemberantasan mafia dalam match fixing selalu menjadi janji kampanye hampir setiap Calon Ketua Umum PSSI. Dalam bahasan ini, Erick hanya menyampaikan akan ada pertemuan dengan perwakilan FIFA dan disampaikan ke publik pada 19 Februari mendatang.

Namun yang jelas, saat ini ia meyakini dengan semua Calon Wakil Ketua Umum dan Exco PSSI. Ketika artikel ini dibuat, Wakil Ketua Umum terpilih adalah Yunus Nusi dan Zainudin Amali. Zainudin memperoleh 66 suara dan Yunus mendapatkan 63 suara. Kedua pria tersebut mengalahkan perolehan 41 suara Ratu Tisha. Namun, nyatanya terjadi pemilihan ulang karena para voters ada dugaan masalah saat pengumpulan suara wakil ketua.

"Saya yakin ,semua calon-calon atau yang sekarang sedang bersaing cawaketum, exco, niatnya baik, niatnya ingin memperbaiki. Cuma selama ini kalau menurut saya, tidak punya LOTG, harus ada aturannya, bila yang tidak ngikuti aturan silahkan mundur, silahkan keluar, tapi aturannya kita sepakati bersama, jangan semua ngatur," kilah Erick.

Aturan bersama ini diharapkan Erick menjadi salah satu dorongan perubahan statuta. Sebagai contoh, ia pasti merealisasikan satu pemilihan EXCO minimal ada satu perempuan. Namun Erick berkemungkinan akan melibatkan lebih dari satu perempuan dalam pengelolaan sepak bola di Indonesia ini.

Sebelumnya, sempat ada sekitar sembilan perempuan yang mencalonkan diri menjadi anggota EXCO. Ratu adalah salah satu di antaranya. Bahkan, bukan tidak mungkin PSSI dibawah komando Erick, akan mencoba wasit perempuan juga dalam pertandingan sepak bola di Indonesia kemudian hari.

"Artinya ada yang harus kita perbaiki, bukan salah dan benar, aturan itu kan dibuat oleh manusia juga tetapi ketika terjadi adaptasi, terjadi perubahan, ya kita sebagai manusia harus beradaptasi. Itu contoh salah satu yang saya usulkan bahwa keterwakilan perempuan di dunia sepakbola, di manajemen sepakbola ,paling tidak 20-25%, bukan hanya satu," paparnya.

Selain keterlibatan perempuan, Erick juga ingin mendorong perubahan lain dengan memperbanyak anak muda di pengelolaan sepak bola Indonesia. Maka ia menginginkan adanya banyak kepemimpinan anak muda karena ini adalah eranya. Kendati demikian, dibutuhkan juga dorongan dari senior untuk menjadi mentornya.

"Tentu yang senior mendorong, mendukung, menjadi mentor, jangan ditinggalin. Tetapi ujung tombaknya kalau bisa yang muda-muda kedepan. Kita coba bikin transformasi sepakbola Indonesia yang bener-bener punya fondasi, bukan hanya mimpi," pungkas Erick dalam wawancaranya.

Erick sendiri akan menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sampai 2027. Pria yang kini menjabat Menteri BUMN RI ini juga bukanlah nama asing di dunia sepak bola. Erick pernah jadi bagian dari PT Persib Bandung Bermartabat, Pemegang saham DC United, pemegang saham terbesar Inter Milan, mengakuisisi Oxford United, dan terakhir, ia memborong saham Persis Solo.

Komentar