Bersinar di Piala Dunia, Bersiaplah Direkrut Madrid

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Bersinar di Piala Dunia, Bersiaplah Direkrut Madrid

Oleh: Hizkia Adhikaratma*

Piala Dunia selalu menjadi daya tarik bagi miliaran pasang mata di planet ini. Selain ajang tim nasional memperebutkan titel juara dunia, gelaran ini juga menjadi audisi para seniman lapangan hijau menunjukkan bakat mengolah si kulit bundar untuk memikat klub-klub besar Eropa.

Merekrut pemain-pemain yang bersinar di Piala Dunia memang sudah jadi hal yang lumrah dilakukan oleh klub-klub besar Eropa. Dengan nama besar, pendanaan kuat, dan peluang mendapatkan banyak trofi bergengsi, tentu banyak pula pemain yang bersinar di Piala Dunia tidak akan berpikir dua kali untuk tidak menolak bergabung ke klub besar yang meminatinya.

Salah satu klub yang menjadikannya tradisi adalah Real Madrid, klub peraih 14 gelar Liga Champions. Sejak menjabat sebagai Presiden klub pada tahun 2000, Florentino Pérez tidak pernah absen dalam merekrut pemain bintang di setiap edisinya terhitung sejak Piala Dunia edisi 2002.

Berikut daftar nama-nama pemain yang didatangkan Real Madrid setelah tampil luar biasa di Piala Dunia pada setiap edisinya.

Piala Dunia 2002: Ronaldo Luiz Nazario de Lima

Pada Edisi Piala Dunia Korea-Jepang 2002, tentu kita tidak akan lupa dengan penampilan Ronaldo. Selain karena potongan rambutnya yang melegenda, Ia menjadi pahlawan kemenangan Brasil di final dengan mencetak dua gol ke gawang Jerman yang dikawal Oliver Kahn. Dua gol tersebut mengantar Brasil jadi juara dunia untuk kelima kalinya.

Selain trofi Piala Dunia, Ronaldo pulang dengan Sepatu Emas. Ia menjadi pencetak gol terbanyak turnamen dengan 8 gol. Beberapa bulan setelahnya, Ia direkrut El Real dengan nilai transfer 45 juta Euro dari Inter Milan.

Selama berkarier di Madrid, Peraih Ballon d’Or 2002 tersebut berhasil mencetak 103 gol dan meraih dua titel La Liga Spanyol. Pada 2007, El Fenomeno meninggalkan Madrid dan kembali ke kota Milan untuk memperkuat tetangga klub lamanya, yakni AC Milan.

Piala Dunia 2006: Fabio Cannavaro


Terbang ke Jerman dibayangi isu skandal “Calciopoli”, 23 pemain Timnas Italia yang seluruhnya bermain di Serie A tampil di bawah keraguan publik. Alih-alih jadi beban, tekanan itu justru berbuah manis. Mereka berhasil mengalahkan Prancis lewat drama adu penalti di partai puncak dan menjadi juara dunia di Olympiastadion, Berlin.

Pencapaian tersebut tidak luput dari kepemimpinan, Fabio Cannavaro. Sang kapten yang saat itu sudah berusia kepala tiga menjadi satu-satunya pemain outfield yang tampil penuh dalam tujuh pertandingan. Performanya langsung memikat Madrid.

"Beruntung” bagi Madrid, gayung bersambut. Ketika itu, Juventus dihukum degradasi akibat Calciopoli. Cannavaro enggan bermain di Serie B dan memilih berlabuh ke ibu kota Spanyol.

Cannavaro mewarisi nomor punggung 5 peninggalan Zinedine Zidane, sang kapten Prancis yang ia kalahkan di partai final. Di tahun yang sama, ia meraih Ballon d’Or, menjadi satu dari tiga pemain bertahan yang berhasil menjadi pemain terbaik dunia sepanjang sejarah

Mantan bintang Parma tersebut bermain di depan publik Santiago Bernabeu selama tiga musim dan berhasil meraih tiga titel La Liga.

Piala Dunia 2010: Mesut Ozil, Sami Khedira, dan Angel Di Maria

Berbeda dengan dua edisi sebelumnya, Madrid tidak merekrut pemain dari timnas yang juara setelah Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Mungkin, alasan terbesarnya karena saat itu sebagian besar skuad Spanyol diisi oleh pemain dari klub rival, Barcelona (tujuh pemain: Gerard Pique, Carles Puyol, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, Victor Valdes, Sergio Busquets, Pedro). Madrid sendiri menyumbang lima pemain (Iker Cassilas, Raul Albiol, Xabi Alonso, Sergio Ramos, Alvaro Arbeloa).

Strategi Madrid pun agaknya sedikit berubah pada edisi ini dengan mengincar pemain muda potensial untuk diproyeksikan menjadi bintang masa depan. Mereka merekrut sepasang gelandang yang berhasil membawa Timnas Jerman meraih peringkat ketiga, yakni Mesut Ozil dan Sami Khedira. Talenta muda lain yang didatangkan adalah Angel Di Maria, pemain Argentina yang direkrut dari Benfica.

Bersama dengan Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema, tiga rekrutan tersebut membentuk formasi penyerangan yang mematikan di era kepelatihan Jose Mourinho. Puncaknya, CR7 dkk yang ditangani ‘The Special One’ berhasil menjuarai La Liga dengan 100 poin pada musim 2011/12.

Oezil lebih dulu hengkang pada awal musim 2013-14 setelah Madrid mendatangkan mega bintang asal Wales, Gareth Bale, serta sang pelatih baru, Carlo Ancelotti, lebih menyukai Angel Di Maria. Puncak pencapaian Khedira dan Di Maria terjadi pada akhir musim 2013-14 setelah mempersembahkan La Decima atau gelar kesepuluh Liga Champions untuk Real Madrid.

Piala Dunia 2014: James Rodriguez, Toni Kroos, dan Keylor Navas

Setelah Piala Dunia 2014, El Real kembali merekrut salah satu pemain juara dunia dan pencetak gol terbanyak. Namun, karena peraih sepatu emas bukanlah dari timnas yang juara, maka Madrid merekrut dua pemain berbeda. Mereka adalah James Rodriguez, top skor asal Kolombia yang berhasil mencetak enam gol, serta Toni Kroos, playmaker Jerman yang berhasil mengalahkan Messi dkk di partai final.

Selain itu, Madrid juga merekrut pemain debutan piala dunia asal Kosta Rika bernama Keylor Navas. Kiper yang saat itu ‘hanya’ berstatus sebagai pemain klub medioker La Liga, Levante, berhasil membawa negaranya menjuarai grup D yang disebut sebagai grup neraka karena berisikan tiga negara besar yang setidaknya pernah sekali menjadi juara dunia, yaitu Inggris, Italia, dan Uruguay.

Sayangnya, kesuksesan James di Madrid sangatlah berbeda bila dibandingkan dengan Kroos dan Navas. Karier pemain yang ditebus dari Monaco sebesar 76 Juta Euro tersebut kurang bersinar memasuki musim keduanya, tepatnya sejak ketika Ancelotti hengkang dari Madrid.

Sejak kursi kepelatihan diambil alih oleh Zinedine Zidane pada awal 2016, James hanya menjadi penghangat bangku cadangan karena kalah saing dengan trio lini tengah Kroos-Casemiro-Luka Modric. James pun sempat dipinjamkan ke FC bayern selama dua musim pada 2017-2019.

Berbeda dengan James, Casemiro dan Navas menjadi pilar inti El Real dalam merengkuh tiga Trofi Si Kuping Besar secara berturut-turut dari 2016 hingga 2018.

Piala Dunia 2018: Thibaut Courtois

Pada edisi selanjutnya, Los Blancos kembali merekrut seorang penjaga gawang. Real Madrid merekrut Thibaut Courtois setelah Belgia dengan generasi emasnya berhasil mencapai babak semifinal. Peraih sarung tangan emas pada piala dunia edisi tersebut diboyong dari Chelsea dengan nilai transfer sebesar 35 juta Euro.

Nama besarnya di Chelsea serta sudah memiliki pengalaman bermain di La Liga karena sebelumnya membela Atletico Madrid membuat Courtois dapat langsung mengkudeta Navas dari posisi penjaga gawang utama. Kehadirannya memaksa kiper Kosta Rika tersebut harus angkat kaki dari Madrid pada musim panas setelahnya.

Hingga sekarang menjalani musim kelimanya di Bernabeu, kiper setinggi 2 meter tersebut telah berhasil mengoleksi dua titel La Liga dan satu Liga Champions.

Piala Dunia 2022: Siapa Selanjutnya?

Piala Dunia 2022 telah tiba di fase gugur. Sepertinya sudah banyak klub-klub yang mulai melirik pemain-pemain yang bersinar bersama tim nasional negaranya masing-masing.

Bagi Madrid sendiri, agaknya strategi mereka belakangan ini sudah bukan mencari pemain bintang berusia matang, melainkan pemain muda muda potensial untuk diproyeksikan jangka panjang.

Sejauh ini, muncul nama-nama muda yang bersinar, seperti Bukayo Saka, penyerang Timnas Inggris berusia 21 tahun yang membela Arsenal; Cody Gakpo (Penyerang/23 tahun/Belanda/PSV); Enzo Fernandez (Gelandang/21 tahun/Argentina/Benfica); Josko Gvardiol (Bek/20 tahun/Kroasia/RB Leipzig); Jude Bellingham (Gelandang/19 tahun/Inggris/Dortmund), Gavi (Gelandang/18 tahun/Spanyol/Barcelona), hingga Goncalo Ramos (Penyerang/21/Benfica).

Tentu saja, masih juga ada nama Kylian Mbappe yang telah santer diisukan bakal berlabuh ke Bernabeu sejak musim lalu.

Siapakah yang akan direkrut Florentino Perez ke Real Madrid setelah gelaran Piala Dunia 2022 nanti? Langsung didatangkan pada jendela transfer Januari 2023 guna memperkuat kedalaman skuat untuk mempertahankan status juara bertahan La Liga dan Liga Champions atau menunggu saat jendela musim panas setelah musim 2022-23 berakhir? Menarik untuk kita tunggu.

*Penulis dapat dikontak melalui akun Twitter @hizkiadhikara

*Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis melalui kolom Pandit Sharing. Segala isi

dan opini yang ada dalam tulisan ini merupakan tanggung jawab penulis.

Komentar