Belanda Sulit Dibendung Jika Frenkie de Jong Bergerak Bebas

Piala Dunia

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Belanda Sulit Dibendung Jika Frenkie de Jong Bergerak Bebas

Babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022 akan dibuka dengan laga antara Belanda dengan Amerika Serikat. Laga ini merupakan pertemuan pertama mereka dalam ajang resmi. De Oranje berstatus sebagai juara Grup A sementara The Yanks lolos sebagai runner-up Grup B. Pertandingan ini akan dihelat pada hari Sabtu (03/12) pukul 22.00 WIB di Khalifa International Stadium dipimpin oleh wasit asal Brazil, Wilton Pereira Sampaio.

Pertemuan terakhir dua tim ini terjadi pada bulan Juni tahun 2015 dalam laga persahabatan. Amerika berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 3-4. Tapi, kemenangan tersebut adalah satu-satunya kemenangan yang Amerika dapatkan dalam lima pertemuan terakhirnya dengan Belanda

Louis van Gaal bisa bernapas lega karena tidak ada pemain yang harus absen. Memphis Depay yang pada awal kompetisi masih dalam masa pemulihan sudah mencapai tingkat kebugarannya. Dengan demikian, mantan pelatih Manchester United tersebut leluasa untuk memilih pemain yang paling cocok untuk strategi yang ingin ia terapkan di lapangan.

Di kubu sebrang, Christian Pulisic terancam absen. Pada pertandingan sebelumnya, Pulisic mencetak gol kemenangan bagi Amerika Serikat dan membawa mereka lolos dari Grup B. Ia digantikan pada awal babak kedua. Belum ada konfirmasi resmi dari tim medis Amerika apakah pemain Chelsea tersebut bisa bermain atau tidak. Tidak hanya itu, Josh Sargent menderita cedera pergelangan kaki sehingga terancam absen.

Gambar 1 - Potensi Susunan Pemain Belandan dan Amerika Serikat

Jika berkaca pada kualitas dan pengalaman pemain, prestasi di Piala Dunia, serta penampilan dan hasil di fase grup, Belanda tentu lebih diunggulkan dibanding Amerika Serikat. Apalagi Gregg Berhalter terancam tidak akan diperkuat oleh pemain andalannya. Walaupun demikian, ada beberapa celah yang bisa dimanfaatkan oleh The Yanks untuk menghentikan langkah De Oranje.

Mengusik Kenyamanan Frenkie de Jong

Dari tiga pertandingan yang telah dilalui Belanda, ada satu pertandingan yang membentangkan kelemahan tim besutan Louis van Gaal yaitu kala Belanda bertemu Ekuador. Pada laga tersebut, La Tricolor, memasang tiga bek dan empat gelandang dengan struktur melebar, persis seperti format dasar yang digunakan oleh De Oranje. Dengan demikian, ketika Belanda mencoba membangun serangan dari lini belakang, selalu ada pemain yang menjaga jalur umpan baik ke arah tengah maupun sayap.

Selain itu, Frenkie de Jong sebagai “jenderal” lapangan tengah dibuat tidak nyaman akibat pressing ketat oleh Jhegson Mendez. Terkuncinya pemain Barcelona tersebut membuat sirkulasi bola Belanda tidak teratur. Masih ada Toon Kopmeiners tapi Moises Caicedo selalu mengawal dengan sangat ketat. Taktik ini berhasil membuat Belanda hanya berhasil menciptakan dua peluang. Jauh lebih sedikit dibanding jumlah tembakan mereka kala bertemu Senegal dan Qatar.

Taktik ini patut dicoba oleh Berhalter untuk menutup dua poros yang diturunkan Van Gaal. Terlebih mereka pernah mencobanya ketika menghadapi Inggris dan berjalan efektif. Jika Pulisic dkk berhasil mengulang keberhasilan tersebut, peluang Belanda mencetak gol semakin kecil karena alur serangan mereka menjadi sangat terbatas.

Jangan Bertahan di Area Sendiri

Jika taktik mengusik kenyamanan De Jong berhasil, Van Gaal memiliki jalan alternatif dengan memaksimalkan peran Virgil van Dijk sebagai ball playing defender. Pemain Liverpool tersebut punya kemampuan mengirim umpan panjang yang bisa mengakses posisi Denzel Dumfries, Daley Blind, bahkan Memphis Depay. Situasi ini akan membahayakan pertahanan Amerika Serikat karena lini serang Belanda terbilang tajam.

Maka dari itu, Gregg perlu menerapkan high press untuk menekan bek tengah agar tidak leluasa mengirim umpan panjang dan menghiraukan lini tengah Amerika Serikat yang mengawal ketat kedua poros. High press yang dilakukan harus dilakukan secara kolektif dengan menggunakan empat sampai lima pemain. Jika tidak, taktik tersebut tidak akan berjalan efektif karena bek yang diturunkan Van Gaal memiliki mental, ketenangan, dan teknik yang cukup untuk bisa lepas dari tekanan lawan.

Jika Amerika Serikat bertahan di area sendiri, secara tidak langsung memberikan keleluasaan, kenyamanan, dan kebebasan Belanda untuk berkreasi. De Jong yang mengemban tugas dalam sirkulasi dan progresi bola tidak mendapatkan tekanan yang cukup untuk membuatnya tidak nyaman. Tidak hanya itu, peluang Amerika Serikat mencetak gol semakin sempit karena mereka hanya bisa mengandalkan serangan balik.

Komentar