Mengapa Banyak Kursi Kosong di Stadion Piala Dunia 2022?

Piala Dunia

by Arienal A Prasetyo

Arienal A Prasetyo

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mengapa Banyak Kursi Kosong di Stadion Piala Dunia 2022? 

Di beberapa pertandingan awal Piala Dunia 2022, kita melihat cukup banyak kursi yang masih kosong di tribun stadion. Misalnya, di Stadion Internasional Khalifa.

Stadion Internasional Khalifa, tempat digelarnya Pertandingan antara Inggris melawan Iran pada 22 November, tidak dipadati penonton. Dilansir dari Inews, tiket pertandingan tersebut tidak terjual habis. Selain itu, banyak penonton yang tidak bisa masuk ke stadion lantaran terdapat masalah dalam mengakses tiket melalui aplikasi FIFA Ticketing.

Permasalahan serupa juga dialami para suporter yang akan menyaksikan pertandingan antara Amerika Serikat vs Wales. Tiket mereka tidak bisa diakses di aplikasi FIFA Ticketing. Dilansir dari ESPN, suporter yang tiketnya tidak bisa diakses, diimbau untuk menuju Doha Exhibition & Convention Center (DEEC), di West Bay, Doha. Di tempat tersebut, sekitar 500 suporter berkumpul untuk mendapatkan kembali tiket mereka.

Menanggapi masalah tersebut FIFA memberi respon bahwa para penggemar harus memeriksa akun e-mail mereka.

"Beberapa penonton saat ini mengalami masalah dengan mengakses tiket mereka melalui aplikasi tiket FIFA. FIFA sedang bekerja untuk menyelesaikan masalah ini. Sementara itu, penggemar yang tidak dapat mengakses tiket seluler mereka harus memeriksa email akun yang mereka gunakan untuk mendaftar dengan aplikasi tiket untuk instruksi lebih lanjut."

Hingga akhir pertandingan, kursi Stadion Internasional Khalifa dan Stadion Ahmad Bin Ali tampak tidak terisi penuh. Tidak hanya di dua pertandingan itu saja, pertandingan antara Senegal melawan Belanda yang berlangsung di Stadion Al Thumama juga tidak dipadati penonton, sebagaimana pertandingan Swiss melawan Kamerun yang berlangsung di Stadion Al Janoub.

Selain karena rusaknya aplikasi FIFA Ticketing, kemungkinan terbesar penyebab stadion kosong adalah banyak pemilik tiket dan undangan yang tidak hadir ke pertandingan. Contohnya, dalam pertandingan Senegal vs Belanda, kebanyakan bangku kosong ada di dua sektor dengan harga termahal.

Di sisi lain, berdasarkan laporan The Guardian, diketahui ada beberapa warga Qatar yang mengeksploitasi sistem penjualan tiket. Mereka membeli lebih dari 20 tiket pertandingan menggunakan dua akun FIFA. Hal ini bisa menyebabkan dua hal, pertama, seorang penonton yang membeli 20 tiket terlalu mustahil menghadiri setiap pertandingan di mana ia sudah membeli tiketnya (terutama di babak grup) dan, yang kedua, bisa jadi memunculkan potensi percaloan.

Ada dua pilihan di situs resmi FIFA bagi orang-orang yang ingin membeli tiket pertandingan di Qatar. Pilihan pertama adalah untuk warga Qatar, dan pilihan kedua untuk penggemar Internasional. Dalam pantauan Panditfootball, pembelian tiket daring melalui situs resmi FIFA sudah sangat sulit diakses lantaran permintaan tiket yang sangat tinggi.

Dalam situs resminya, FIFA mengklaim bahwa sebelum Piala Dunia resmi dibuka pada 20 November, tiket yang sudah terjual sebanyak 2,45 juta. Selain dari Qatar, penonton terbanyak yang membeli tiket adalah dari Arab Saudi, Amerika Serikat, Meksiko, Uni Emirates Arab, Inggris, Argentina, Brasil, Wales, dan Australia.

Tidak heran ketika Arab Saudi melawan Argentina di Stadion Lusail, 88,012 dari 88.966 kursi terisi oleh penonton dan membuat suasana stadion begitu hidup.

Masih menurut The Guardian, terdapat sebuah kantor pusat di stasiun metro DECC di West Bay, Doha, yang menawarkan akses langsung ke tiket pertandingan yang tersedia, bagi mereka yang memilih membeli pertandingan di Qatar. Tetapi, sistem penjualan tidak selalu menampilkan tiket untuk setiap pertandingan, dengan sebagian besar perlengkapan tampak terjual habis hingga tampilan digital disegarkan untuk menampilkan opsi baru.

“Mengembangnya” Kapasitas Stadion Piala Dunia 2022

Pertanyaan terkait jumlah penonton bukan hanya tentang bangku kosong. Jumlah penonton yang diumumkan secara resmi juga ternyata melebihi kapasitas stadion. Contohnya, jumlah penonton yang datang ke Stadion Al Thumama ketika pertandingan Senegal vs Belanda sebanyak 41.721. Padahal, merujuk situs resmi, kapasitas Stadion Al Thumama hanya 40.000.

Mengapa bisa terjadi demikian? Bukankah justru seharusnya stadion terlihat penuh karena penonton begitu banyak?

Rupanya, angka 40.000 adalah angka yang belum diperbarui. FIFA mengubah jumlah kapasitas stadion yang digunakan untuk Piala Dunia 2022 pada Selasa (22/11) Rata-rata kapasitas stadion naik lebih dari empat ribu kursi. Berikut ini adalah datanya.

Kapasitas Sebelum Diperbarui

Kapasitas Setelah Diperbarui

Stadion Lusail

80.000

88.966

Stadion Al Bayt

60.000

68.895

Stadion Ahmad Bin Ali

40.000

45.032

Stadion Al Janoub

40.000

44.325

Stadion Al Thumama

40.000

44.400

Stadion Education City

40.000

44.667

Stadion Intr. Khalifa

40.000

45.857

Stadion 974

40.000

44.089

Dilansir dari The Athletic, penambahan kapasitas stadion diketahui setelah semua faktor operasional diperhitungkan, seperti posisi kamera dan platform iklan, jadi setiap kursi dihitung dan angkanya diperbarui. Namun, pembaruan itu terjadi ketika turnamen sudah dimulai, dan hal itulah yang menyebabkan kebingungan.

Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan bahwa tiga juta penonton akan datang ke stadion-stadion di Qatar selama penyelenggaraan Piala Dunia. Infantino tampaknya menyamakan target itu dengan jumlah penonton Piala Dunia 2018 di Rusia, yakni 3.031.768 penonton.

Sejauh ini, rekor terbanyak penonton yang hadir ke stadion adalah pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, yakni sebanyak 3.568.567 penonton.

Komentar