Memphis Depay Menjawab Krisis Kreativitas Belanda di Laga Perdana

Piala Dunia

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Memphis Depay Menjawab Krisis Kreativitas Belanda di Laga Perdana

Gol Cody Gakpo dan Davy Klaassen mengunci kemenangan perdana Belanda di Piala Dunia 2022 atas Senegal. Hasil ini membawa De Oranje ke peringkat pertama klasemen sementara Grup A (menang dalam peraturan fair play dari Ekuador yang mengalahkan Qatar juga dengan skor 2-0)

Louis van Gaal tidak menurunkan Memphis Depay dari menit pertama karena baru saja pulih dari cedera. Ia memasang Steven Bergwijn dan Vincent Janssen di depan Gakpo yang memerankan false nine. Frenkie de Jong tetap menjadi pilihan utama sebagai distributor utama ditemani Steven Berghuis yang berdiri sejajar. Di bawah mistar, Andries Noppert dipercaya mendapatkan debutnya di Piala Dunia.

Di kubu lawan, Cheikhou Kouyate memimpin lini tengah. Ia bermain sebagai double pivot bersama Nampalys Mendy untuk mendukung Idrissa Gueye. Di depan, Krepin Diatta beroperasi di sayap kanan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Sadio Mane sekaligus menggeser Ismaila Sarr ke sayap kiri.

Gambar 1 - Sebelas Pertama Senegal dan Belanda

Sumber : SofaScore

Pertandingan berjalan cukup seimbang. Belanda yang lebih diunggulkan hanya mampu mendominasi 53,3 persen penguasaan bola. Bahkan, Senegal lebih sering mengancam dengan catatan 15 tembakan yang empat di antaranya mengarah ke gawang Noppert. Sementara De Oranje hanya melepaskan 10 tembakan dan tiga tembakan tepat sasaran.

Kedua tim memiliki masalah yang sama, yaitu kreativitas. Enam puluh menit laga berjalan hanya ada satu ancaman dari Senegal yang tepat sasaran. Sementara Belanda tidak menciptakan ancaman sama sekali. Mereka kesulitan mengurai pertahanan lawan yang sama-sama menerapkan zonal marking yang sangat disiplin. Kehilangan Mane dan Memphis Depay di lapangan membuat pertandingan ini cenderung monoton. Faktor status laga perdana membuat kedua tim sangat berhati-hati dan tidak ingin mengambil risiko terlalu besar.

Gambar 2 - Arah Serangan Belanda (kiri) dan Heatmap Sentuhan Bola Pemain Belanda (kanan)

Sumber : WhoScored

Hal ini berdampak pada sulitnya timnas Belanda memasuki area kotak penalti lawan. Ilustrasi di atas menunjukkan arah serangan dan lokasi pemain timnas Belanda menyentuh bola. Tim besutan Van Gaal lebih sering mengawali serangan dari sisi kanan. Gakpo yang memerankan false nine cenderung merapat ke sisi kanan untuk menciptakan keunggulan pemain di area tersebut. Hal ini membuat unit pertahanan Senegal terkonsentrasi di sisi kanan. Alhasil, De Oranje lebih sering mengakses kotak penalti lawan dari sayap kiri, memanfaatkan ruang hasil dari pergerakan di sisi kanan.

Kebuntuan berhasil dipecahkan di pertengahan babak kedua. Padahal, Senegal cukup konsisten dengan terus mengancam gawang melalui proses serangan balik dari kedua sayap. Terdapat beberapa perubahan detail yang terjadi sehingga Belanda mampu mencetak dua gol di akhir babak kedua.

Masuknya Memphis Depay

Gambar 3 - Perubahan Komposisi Pemain Belanda

Sejak menit pertama, masalah terbesar timnas Belanda di lini serang adalah kreativitas. Aspek tersebut praktis dibebankan pada pundak De Jong seorang. Bergwijn yang beroperasi di sisi kiri bermain terlalu pasif sementara Gakpo terlalu sering bergerak ke sayap kanan. Mereka gagal menguasai ruang di depan kotak penalti Senegal. De Jong tidak mempunya banyak opsi untuk membongkar pertahanan lawan selain mengirimkan bola ke Dumfries atau Berghuis agar memulai serangan dari kanan.

Masalah ini mulai terpecahkan ketika Van Gaal memasukan Depay pada menit ke-62. Ia mampu membuat sisi kiri jauh lebih hidup dengan pergerakan dan keberaniannya melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti. Gakpo yang sebelumnya banyak beroperasi di area kanan menjadi lebih berani masuk ke kotak penalti. Masuknya Davy Klaassen dan Teun Koopmeiners menambah energi baru di lini serang. Puncaknya adalah gol pemecah kebuntuan dari Gakpo pada menit ke-84.

Hal ini menunjukkan bahwa Depay adalah jawaban dari krisis efektivitas yang dialami De Oranje selama lebih dari 60 menit. Meski bukan berperan sebagai playmaker, pergerakan Depay membuat perhatian lini belakang Senegal terlalu fokus kepadanya sehingga terbuka ruang bagi pemain lain untuk masuk ke dalam celah yang muncul hasil dari pergerakan Depay.

Debut Manis Andries Noppert

Van Gaal membawa tiga penjaga gawang yang belum punya banyak pengalaman bermain di ajang Piala Dunia. Keputusan ini termasuk keputusan yang berani karena dalam turnamen level tertinggi, mental yang tumbuh dari pengalaman sangat dibutuhkan. Bahkan, ia berani menurunkan seorang debutan pada laga perdana. Salah satunya adalah Andries Noppert.

Noppert bermain untuk SC Heerenven. Namanya tidak banyak terdengar. Jika bercermin pada statistik, musim ini ia telah bermain 14 pertandingan dan kebobolan 13 kali. Hingga saat ini, SC Heerenven hanya duduk di peringkat kedelapan saja.. Bukan capaian yang cemerlang bagi seorang kiper di Eredivisie.

Tapi, secara mengejutkan ia tampil begitu cemerlang pada laga debutnya. Empat tembakan yang dilesatkan Senegal berhasil ia mentahkan. Tembakan tersebut bukan percobaan spekulatif tapi dilesatkan dari dalam kotak penalti. Dari segi kualitas tembakan, Senegal mencatatkan angka harapan gol (xG) mencapai 0,8. Jauh lebih tinggi dari Belanda yang hanya mencatatkan angka harapan gol (xG) sebesar 0,6. Tapi, berkat penampilan Noppert peluang-peluang tersebut berhasil dimentahkan.

Jika hanya melihat penampilannya pada pertandingan ini, Noppert memiliki keunggulan dalam penempatan posisi dan refleks. Hal ini tercermin dari empat tembakan Senegal yang dilesatkan pada jarak yang cukup dekat meski sudutnya tidak terlalu lebar berkat usaha dari pemain belakang untuk menutup ruang tembak. Hasil ini bisa menjadi modal bagi sang debutan untuk membalas kepercayaan pelatih dan bermain reguler sejauh Belanda melangkah pada Piala Dunia 2022.

Komentar