Profil Tim Nasional Brazil: Menepis Stigma Individual Team

Piala Dunia

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Profil Tim Nasional Brazil: Menepis Stigma Individual Team

Brasil selalu diunggulkan di mana pun Piala Dunia digelar, termasuk Piala Dunia Qatar tahun 2022. Mereka lolos dengan catatan tanpa kekalahan dalam babak kualifikasi dan memenangkan 14 dari 17 laga. Memori buruk hanya terjadi pada Final Copa America tahun 2021. Hingga saat ini, tim samba masih bertengger di puncak rangking FIFA.

Adenor Leonardo Bacchi menjabat sebagai pelatih sejak tahun 2016. Ia memanggil 26 pemain. Satu hal yang menarik adalah kehadiran nama Dani Alves. Mantan pemain Barcelona tersebut berusia 39 tahun tapi sang pelatih mengaku bahwa ia masih membutuhkan Alves untuk berbagai alasan. Tite juga menyatakan bahwa kehadiran Dani Alves tidak semata-mata soal teknis, tapi juga mental. Soal cedera, Fabio Mahseredjia selaku dokter Timnas Brasil menyatakan bahwa mereka tengah berupaya agar segera pulih pada waktunya beraksi di Qatar.

“Dani Alves menambahkan aspek teknis dan taktis yang mengesankan. Dia seorang organisator dan artikulator, Dia (Dani Alves) tidak bisa lagi melakukan sprint 60 sampai 70 meter. Namun dia punya kelebihan lain,” ujar Tite, dikutip dari The Independent.

Sisi positif memiliki pelatih yang telah menjabat lebih dari 4 tahun adalah adaptasi yang relatif lebih cepat dan harmonisasi antar pemain yang relatif terjaga. Dari segi gaya permainan, Tite cenderung mengarahkan tim nya untuk menguasai bola dan menyerang. Ketika bola dikuasai lawan, mereka melancarkan tekanan sejak bola masih di lini belakang lawan. Dengan komposisi pemain yang sangat “dalam”, Tite memiliki fleksibilitas taktikal untuk disesuaikan dengan karakter dan kelemahan lawan.

Kualitas Selecao sudah tercermin dari nama-nama besar pemain dan kualitas individu yang dimilikinya. Tapi, bukan berarti tim ini hanya mengandalkan kualitas individu. Berdasarkan pemain yang dibawa, Tite mengincar sebuah keseimbangan. Lucas Paqueta berpotensi menjadi pemain penting, begitu juga dengan Dani Alves yang usianya hampir menyentuh kepala empat. Jika ia memilih trio Neymar, Vinicius, dan Gabriel Jesus di lini depan, ia bisa memasang Paqueta untuk mengisi posisi gelandang serang. Tapi, jika ia mengincar eksplosivitas, ia bisa menggeser Neymar ke tengah dan memasukan Antony di posisi sayap kanan.

Walaupun demikian, superioritas Brasil dengan segala pemain bintangnya masih memiliki kelemahan. Kekalahan pada Final Copa America menunjukan bahwa mereka belum teruji dalam laga-laga penting meski tercatat tidak terkalahkan dalam babak kualifikasi. Kemungkinan masalah ini berasal dari kesiapan mental sehingga Tite tidak ragu memanggil Dani Alves yang sangat berpengalaman. Terlebih, sudah 20 tahun mereka tidak mengangkat trofi Piala Dunia bahkan ketika bermain di rumah sendiri.

Players to Watch : Vinicius Junior

Brasil terkenal sebagai negara yang rajin melahirkan talenta-talenta dengan kemampuan olah bola jauh di atas rata-rata. Pemain terakhir yang mendapat sorotan tersebut adalah Neymar. Namun, mantan pemain Barcelona tersebut telah menginjak kepala tiga sehingga tidak bisa digolongkan sebagai pemain muda. Lalu siapa penerusnya? Vinicius Junior.

Vini berstatus sebagai pemain debutan di ajang Piala Dunia. Performa dan prestasi yang ia raih dua tahun terakhir sangat layak untuk memperkuat timnas Brasil. Musim lalu, ia mencetak 17 gol dan 10 asis di La Liga hingga membawa Real Madrid meraih tahta. Ia juga berkontribusi dalam keberhasilan Los Galacticos meraih gelar juara Liga Champions Eropa. Oleh karena itu, besar kemungkinan seluruh mata penonton tidak lagi tertuju kepada Neymar, tapi Vinicius Junior

Skuad Lengkap

Kiper : Alisson Becker (Liverpool), Ederson (Manchester City), and Weverton (Palmeiras)

Bek : Danilo (Juventus), Alex Sandro (Juventus), Gleison Bremer (Juventus), Alex Telles (Sevilla), Thiago Silva (Chelsea), Eder Militao (Real Madrid), Marquinhos (Paris Saint-Germain), dan Roger Ibanez (Roma)

Gelandang : Casemiro (Manchester United), Fred (Manchester United), Fabinho (Liverpool), Lucas Paqueta (West Ham United), Bruno Guimares (Newcastle United), dan Everton Ribeiro (Flamengo)

Penyerang : Neymar (Paris Saint-Germain), Richarlison (Tottenham), Roberto Firmino (Liverpool), Vinicius Junior (Real Madrid), Rodrygo (Real Madrid), Antony (Manchester United), Raphinha (Barcelona), Matheus Cunha (Atletico Madrid) dan Pedro (Flemish)

Potensi Sebelas Pertama


Pratinjau

Empat tahun lalu, Brasil hanya mencapai babak perempat final akibat kalah dari Belgia. Capaian ini tentu menjadi modal penting agar mereka bisa mengulang kenangan manis 20 tahun lalu. Banyak pemain muda yang Tite panggil pada Piala Dunia tahun ini. Tapi, ia seimbangkan dengan memanggil para pemain senior untuk menjaga keseimbangan mental.

Kemungkinan besar, Brasil berhasil menjuarai Grup G. Lawan terberatnya adalah Swiss dan Serbia. Laga pertama melawan Serbia akan menjadi momen paling penting dan mereka harus menang. Jika lolos sebagai juara grup, Brasil akan bertemu runner-up Grup H (Uruguay, Portugal, Korea Selatan, Ghana). Jika semua berjalan mulus, kemungkinan lawan Brasil adalah Uruguay. Pertemuan antara dua tim zona CONMEBOL ini akan menjadi pertandingan paling penting bagi Brasil dan mengukur peluangnya untuk menjadi juara.

Komentar