Profil Tim Nasional Ghana: The Black Star dan Potensi Kejutannya

Piala Dunia

by Arienal A Prasetyo

Arienal A Prasetyo

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Profil Tim Nasional Ghana: The Black Star dan Potensi Kejutannya

Ghana kini berada di peringkat 61, menjadi tim dengan peringkat terendah yang berpartisipasi dalam Piala Dunia 2022. Namun, peringkat tersebut tidak berarti akan membuat Ghana bisa dikalahkan dengan mudah. The Black Star punya pemain-pemain yang berpotensi menyulitkan lawan-lawannya di grup H.

Piala Dunia 2022 menjadi partisipasi keempat Ghana sepanjang sejarah perhelatan turnamen empat tahunan ini. Prestasi terbaik mereka adalah ketika mampu menembus babak perempat final di Afrika Selatan.

Ghana berhasil berangkat ke setelah menyingkirkan Nigeria di babak play-off zona Afrika. Di leg kedua yang berlangsung di Nigeria, Ghana berhasil menahan imbang Nigeria dengan skor 1-1 setelah bermain tanpa gol di kandang sendiri.

Otto Addo membawa pemain-pemain yang berlaga di Eropa untuk berlaga di Qatar. Tomas Partey akan menjadi andalan di lini tengah. Di lini belakang, ada Amartey yang menjadi kunci lini pertahanan. Sementara itu, di posisi penyerang, Addo mempunyai Mohammed Kudus dan Inaki Williams, yang siap mengancam pertahanan Uruguay, Portugal, dan Korea Selatan.

Yang menarik adalah, sebelum menukangi Ghana, Addo belum pernah menjadi pelatih kepala, sebagaimana Lionel Scaloni bagi Argentina. Namun, pengalaman Addo tak bisa diremehkan begitu saja. Ia adalah salah satu sosok di balik berkembangnya bakat Erling Haaland dan Jude Bellingham di Borussia Dortmund. Otto Addo diangkat menjadi pelatih Ghana sebelum menghadapi play-off melawan Nigeria.

Sebelum berlaga di Qatar, Ghana melangsungkan uji coba melawan Swiss, Kamis (17/11) malam. Dalam pertandingan yang berlangsung di ZSC Stadium, Abu Dhabi, Uni Emirates Arab itu, Ghana berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-0 lewat gol yang dicetak oleh Mohammed Salisu di menit 70’ dan Antoine Semenyeo empat menit berselang.

Hasil ini merupakan hasil yang cukup positif sebelum Ghana menghadapi Portugal pada 24 September di 974 Stadium.

Player to Watch

Mohammed Kudus menjadi pemain kunci bagi Ghana untuk menembus pertahanan lawan. Pemain Ajax tersebut sudah mencetak lima gol dari 14 pertandingan di Eredivisie, dan mencetak empat gol dari enam penampilan di Uefa Champions League. Kudus bisa bermain di berbagai posisi dan peran, seperti sayap, gelandang serang, nomor 10. Addo mungkin akan menempatkan Kudus di sayap kanan untuk menopang Inaki Williams di posisi striker. Piala Dunia ini bisa jadi panggung bagi pemain berusia 22 tahun itu untuk menunjukkan bakatnya.

Skuad Ghana

Kiper: Manaf Nurudeen (KAS Eupen), Lawrence Ati Zigi (St Gallen), Ibrahim Danlad (Asanta Kotoko).

Bek: Daniel Amartey (Leicester), Joseph Aidoo (Celta Vigo), Alexander Dijku (Strasbourg), Tariq Lamptey (Brighton), Gideon Mensah (AJ Auxerre), Denis Odoi (Club Brugge), Mohamed Salisu (Southampton), Baba Rahman (Reading), Seidu Alidu (Clermont Foot).

Gelandang: Mohammed Kudus (Ajax), Daniel Kofi-Kyereh (Freiburg), Thomas Partey (Arsenal), Elisha Owusu (Gent), Fatawu Issahaku (Sporting Lisbon), Osman Bukari (Red Star Belgrade), Daniel Afriyie (Hearts of Oak), Salis Abdul Samed (Lens), Kamal Sowah (Club Brugge), Kamaldeen Sulemana (Stade Rennes).

Penyerang: Antoine Semenyo (Bristol City), Andre Ayew (Al Sadd), Jordan Ayew (Crystal Palace), Inaki Williams (Athletic Bilbao).

Potensi Sebelas Pertama


Pratinjau

Kini tiba saatnya bagi Otto Addo untuk membuktikan lagi kualitasnya. Mengantarkan Ghana kembali ke Piala Dunia setelah absen pada edisi 2018 merupakan sebuah prestasi, terlebih dengan mengalahkan Nigeria. Di sisi lain, Piala Dunia adalah ajang yang berbeda. Pada 2010, Ghana nyaris saja menjadi tim pertama Afrika yang mampu lolos ke babak semifinal Piala Dunia. Kenyarisan itu rasa-rasanya akan terus dirawat oleh publik Ghana. Kini, tugas Addo adalah mewujudkannya.

Portugal, Uruguay, dan Korea Selatan tentu bukan lawan yang mudah. Paling tidak, Ghana bisa mengincar posisi runner-up grup dengan mengalahkan salah satu dari dua tim: Portugal atau Uruguay, dan wajib mendapatkan poin penuh ketika menghadapi Korea Selatan.

Komentar