Profil Tim Nasional Ekuador: Mengejutkan Tuan Rumah dan Melaju Lebih Jauh

Piala Dunia

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Profil Tim Nasional Ekuador: Mengejutkan Tuan Rumah dan Melaju Lebih Jauh

Ekuador pertama kali lolos kualifikasi di Piala Dunia pada tahun 2002. Prestasi tersebut berhasil dipertahankan pada episode Piala Dunia berikutnya. Mereka hanya absen pada gelaran tahun 2010 dan 2018. Fakta tersebut menunjukkan bahwa Ekuador cukup familiar dengan atmosfer turnamen tertinggi sepakbola. Harapannya, mereka mampu memberikan warna unik di Piala Dunia tahun 2022.

Tim yang memiliki tiga warna pada seragamnya bukan merupakan tim nasional yang superior di jajaran negara zona CONMEBOL. Ekuador duduk di peringkat ke-44 FIFA per bulan Oktober 2022. Catatan tersebut masih kalah dari Chili, Peru, Kolombia, Uruguay, Argentina, dan Brazil. Walaupun demikian, Ekuador lolos ke Piala Dunia 2022 dengan duduk di peringkat ke-4 mengungguli Cile dan Kolombia yang lebih diunggulkan. Tidak hanya itu, sepanjang babak kualifikasi mereka berhasil menahan imbang Argentina dan Brazil.

Gustavo Alfaro memiliki tugas berat untuk memimpin La Tricolor agar mampu berbicara banyak di Qatar. Pelatih yang telah menjabat sejak tahun 2020 memang bukan nama yang sering terdengar. Ia lebih banyak berkiprah di Liga Argentina. Sepanjang masa kepelatihannya, Gustavo membawa Olimpo menjuarai Primera B Nacional tahun 2001, Quilmes menjuarai Primera B Nacional tahun 2003, dan Arsenal de Sarandi menjuarai Copa Sudamericana tahun 2007, Clausura tahun 2012, dan Copa Argentina musim 2012/2013.

Kekuatan utama tim berseragam kuning ini ada pada situasi transisi. Gustavo salah satu pelatih yang cenderung mengandalkan serangan balik dan memprioritaskan sisi pertahanan. Terbukti mereka tidak kebobolan dalam lima pertandingan pascakualifikasi. Ekuador cukup jeli untuk menilai kekuatan lawan untuk memutuskan sedalam apa pertahanan mereka. Tidak hanya itu, mereka memiliki banyak pemain dengan keunggulan kecepatan yang sangat cocok dengan taktik serangan balik.

Meskipun Ekuador memiliki unit pertahanan yang kuat, mereka justru punya masalah dalam produktivitas. Hanya dua gol yang berhasil mereka cetak dari lima pertandingan pasca babak kualifikasi. Enner Valencia yang menjadi ujung tombak diharapkan segera menemukan kembali sentuhan dan instingnya. Tantangan terberat hadir pada laga pembuka melawan Qatar ketika seluruh dunia menyaksikan penampilan mereka.

Player to Watch : Moises Caicedo

Gustavo Alfaro memanggil banyak pemain yang berkompetisi di Benua Eropa. Enner Valencia berstatus sebagai pencetak gol terbanyak tapi usianya sudah menginjak 33 tahun. Tidak bijak rasanya jika terlalu mengandalkan Valencia untuk aspek teknis di lapangan. Perhatian justru dapat dialihkan kepada gelandang muda yang bermain untuk Brighton and Hove Albion, Moises Caicedo.

Gelandang berusia 20 tahun menjadi andalan Brighton sejak Graham Potter masih menjabat sebagai pelatih (musim ini baru absen satu pertandingan). Ia memiliki keunggulan fisik dan kemampuanya dalam progresi bola ke arah depan. Di Liga Inggris, ia menjadi gelandanng Brighton yang paling rajin mengirim umpan ke area lawan.

Skuad Lengkap

Kiper : Hernan Galindez (Aucas), Moises Ramirez (Independiente del Valle), Alexander Dominguez (LDU Quito)

Bek : Pervis Estupinan (Brighton), Angelo Preciado (Genk), Piero Hincapie (Bayer Leverkusen), Xavier Arreaga (Seattle Sounders), Diego Palacios (Los Angeles), Felix Torres (Santos Laguna), Robert Arboleda (Sao Paulo FC), William Pacho (Antwerp). J Porozo (Troyes)

Gelandang : Carlos Gruezo (Augsburg). Angel Mena (Leon), Jhegson Mendez (Los Angeles FC), Gonzalo Plata (Real Valladolid), Romario Ibarra (Pachuca), Moises Caicedo (Brighton), Alan Franco (Talleres), Jose Cifuentes (Los Angeles), Jeremy Sarmiento (Brighton), Ayrton Preciado (Santon Laguna)

Penyerang : Enner Valencia (Fenerbahce), Michael Estrada (Cruz Azul), Djorkaeff Reasco (Newell`s Old Boys), Kevin Rodriguez (Imbabura SC)

Potensi Sebelas Pertama :


Pratinjau

Momen paling penting yang harus dihadapi Ekuador adalah pada laga pembuka melawan sang tuan rumah. Pertandingan tersebut kemungkinan besar akan menjadi sorotan utama dunia sehingga tekanan semakin besar. Jika mereka berhasil memenangkan pertandingan tersebut, peluang La Tricolor melaju ke babak 16 besar terbuka lebar.

Komentar