Profil Tim Nasional Amerika Serikat: Andalkan Generasi Masa Depan

Piala Dunia

by redaksi

Profil Tim Nasional Amerika Serikat: Andalkan Generasi Masa Depan

Kegagalan tragis lolos ke Piala Dunia 2018 (finis di peringkat kelima Putaran Kelima Kualifikasi CONCACAF) membuat sepakbola Amerika Serikat berbenah. Salah satu perubahannya adalah dengan menunjuk Greg Berhalter untuk menempati posisi pelatih yang ditinggal Bruce Arena. Kini, AS menjelma sebagai tim muda yang lapar akan pengalaman dan kemenangan.

Ketika masih ditangani Arena, skuad inti AS diisi begitu banyak pemain senior. Sebut saja, Tim Howard, Brad Guzan, Graham Zusi, Michael Bradley, hingga Clint Dempsey yang ketika itu sudah menembus usia kepala tiga. Maka, Regenerasi menjadi agenda penting saat Berhalter ditunjuk sebagai pelatih AS pada Desember 2018.

Melalui proses bongkar-pasang, perlahan tapi pasti, pria yang pernah dibawa Arena ke Piala Dunia 2006 itu mulai meninggalkan para pemain senior dan memberi kesempatan kepada para junior. Beberapa nama pun mencuat ke permukaan, seperti Sergino Dest dan Giovanni Reyna.

Di tangan Berhalter, AS lolos otomatis ke Piala Dunia 2022 setelah finis di peringkat ketiga kualifikasi zona CONCACAF. Mereka meraih tujuh kemenangan, tiga kali imbang, dan menelan tiga kekalahan dalam 14 pertandingan.

Selama kualifikasi, Berhalter setia dengan formasi 4-3-3. Trio gelandang Tyler Adams, Weston Mckennie, dan Yunus Musah mengemban tugas sebagai `mesin penggerak` untuk menjaga bentuk tim serta keseimbangan.

Dua bek sayap AS, Antonee Robinson di kiri dan Sergino Dest di kanan juga diizinkan untuk aktif membangun serangan. Dengan demikian, pendekatan gaya main Berhalter yang mengedepankan agresivitas dan tekanan tinggi dapat berjalan.

Barangkali, penghalang terbesar bagi AS untuk melangkah jauh adalah pengalaman. Rataan usia skuad mereka adalah 25 tahun dan 175 hari (termuda dalam sejarah keikutsertaan AS di Piala Dunia). Hanya DeAnder Yedlin yang punya pengalaman tampil di Piala Dunia, sementara bagi sisa pemain ini akan jadi pengalaman pertama.

Player to Watch: Weston McKennie

McKennie adalah salah satu pemain tak tergantikan di skuad AS asuhan Berhalter. Kemampuannya memainkan peran sebagai gelandang box-to-box juga semakin terasah bersama Juventus.

Sepanjang musim 2022/23 ini, pemain berusia 24 tahun tersebut hampir selalu menjadi pilihan pertama pelatih Massimiliano Allegri. Ia total telah mencetak empat gol dalam 29 penampilan di seluruh kompetisi.

Hanya saja, McKennie menderita cedera paha pada awal November ini. Jika mampu pulih tepat waktu, maka Ia akan menjadi salah satu tumpuan AS sepanjang Piala Dunia 2022.

Skuad Amerika Serikat

Kiper: Ethan Horvath (Luton Town), Sean Johnson (New York City FC), Matt Turner (Arsenal)

Bek: Cameron Carter-Vickers (Celtic), Sergiño Dest (AC Milan), Aaron Long (New York Red Bulls), Shaq Moore (Nashville SC), Tim Ream (Fulham), Antonee Robinson (Fulham), Joe Scally (Borussia Mönchengladbach), DeAndre Yedlin (Inter Miami), Walker Zimmerman (Nashville SC)

Gelandang: ??Brenden Aaronson (Leeds United), Kellyn Acosta (Los Angeles FC), Tyler Adams (Leeds United), Luca de la Torre (Celta Vigo), Weston McKennie (Juventus), Yunus Musah (Valencia), Cristian Roldan (Seattle Sounders)

Penyerang: Jesús Ferreira (FC Dallas), Jordan Morris (Seattle Sounders), Christian Pulisic (Chelsea), Gio Reyna (Borussia Dortmund), Josh Sargent (Norwich City), Tim Weah (Lille), Haji Wright (Antalyaspor)



Prediksi Sebelas Pertama

Pratinjau

AS berada di Grup B bersama Inggris, Iran, dan Wales. Di atas kertas, menjadi runner-up merupakan target ideal. Bahkan, jika melihat histori pertandingan melawan Inggris (delapan kali menang, satu kali imbang, dan dua kali kalah), bukan tidak mungkin AS justru menampilkan kejutan dengan finis sebagai juara grup.

Hanya saja, seperti yang telah ditulis di atas, pengalaman bertanding akan menjadi ganjalan yang cukup berarti. Skuad AS rasanya lebih dipersiapkan untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya di Piala Dunia 2022 ketimbang mengejar kemenangan. Tujuannya? Piala Dunia 2026 (ketika mereka menjadi tuan rumah bersama Meksiko dan Kanada).

Komentar