Profil Tim Nasional Qatar: Bukan Sekadar Modal Tuan Rumah

Piala Dunia

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Profil Tim Nasional Qatar: Bukan Sekadar Modal Tuan Rumah

Qatar akan tampil di Piala Dunia 2022 bukan hanya sebagai tuan rumah, tapi juga sebagai debutan. Dua belas tahun silam, Afrika Selatan memiliki status yang sama dan hanya berhasil meraih satu kemenangan sehingga gagal lolos dari fase grup. Apakah sejarah tersebut akan terulang untuk Qatar?

Jika dibandingkan dengan tim Asia lain, Qatar masih kalah dari Iran, Jepang, Korea Selatan, bahkan Australia. Tim berjuluk The Maroon itu berada di peringkat ke-50 FIFA (per 6 Oktober 2022). Walaupun demikian, perkembangan sepakbola yang mereka tunjukan perlahan mulai menunjukan hasil. Terbukti pada tahun 2019 mereka berhasil merebut juara Piala Asia untuk pertama kalinya. Berstatus sebagai tuan rumah, mereka mengalahkan tim Samurai Biru di partai final.

Berkaca pada catatan tersebut, potensi Qatar menjadi kuda hitam cukup besar. Satu hal yang menarik dari skuad yang dibawa Felix Sanchez Bas adalah semua pemain bermain di liga lokal. Al-Gharaffa, Al-Duhail, Al-Arabi, Al-Rayyan, dan Al-Wakrah merupakan lima tim yang paling banyak menyumbang pemainnya. Kita akan melihat kualitas pemain Qatar yang bermain di liga lokal tapi dilatih oleh mantan pelatih akademi Barcelona.

Qatar tergabung di Grup A bersama Senegal, Ekuador, dan Belanda. Tiga tim tersebut secara peringkat FIFA berada di atas tim tuan rumah. Qatar belum pernah bertemu dengan Ekuador dan Belanda. Tapi, mereka pernah satu kali menghadapi Senegal (12/10/2018) dan berhasil memenangkan pertandingan. Jika bercermin pada rekor tersebut, mereka bisa mengejutkan Ekuador di laga pembuka dan mengejutkan Senegal serta Belanda hingga mereka harus bersusah payah untuk lolos dari Grup A.

Keunggulan Qatar pada ajang Piala Dunia kali ini adalah mereka memiliki 12 pemain setiap pertandingan. Pemain ke-12 tentu hadir dari setiap pendukung yang hadir ke stadion setiap mereka berlaga. Selain itu, dari segi skuad mereka kompak berasal dari liga lokal dan sang pelatih telah menjabat sejak 2006. Dengan demikian, kemungkinan besar setiap pemain telah mengenal satu sama lain sehingga meningkatkan harmonisasi di dalam lapangan maupun di luar lapangan.

Satu hal yang tidak dimiliki sang tuan rumah adalah jam terbang dan pengalaman. Status debutan sedikit banyak akan memberi tekanan lebih karena status tersebut menunjukan bahwa mereka belum berpengalaman berkompetisi di kompetisi tertinggi antar negara. Selain itu, pemain yang semuanya berasal dari liga lokal menjadikan mereka belum terbiasa menghadapi berbagai pemain dari seluruh penjuru dunia.

Player to Watch : Almoez Ali

Almoez Ali debut membela tim nasional Qatar pada tahun 2016 saat masih berusia 20 tahun. Enam tahun bersilang, ia telah menorehkan banyak prestasi untuk negaranya baik gelar individu maupun gelar untuk tim. Ia turut membantu Qatar menjuarai Piala Asia tahun 2019. Tidak hanya itu, ia menjadi pencetak gol terbanyak pada kompetisi tersebut dengan torehan sembilan gol. Tidak heran jika ia duduk di urutan ketiga dalam daftar pencetak gol tim nasional Qatar sepanjang masa dengan catatan 34 gol.

Skuad Lengkap

Kiper : Saad Al-Sheeb (Al-Sadd), Meshaal Barsham (Al-Sadd), Yousef Hassan (Al-Gharafa)

Bek : Pedro Miguel (Al-Sadd), Musaab Khidir (Al-Sadd), Tarek Salman (Al-Sadd), Bassam Al-Rawi (Al-Duhail), Boualem Khoukhi (Al-Sadd), Abdelkarim Hassan (Al-Sadd), Ismaeel Mohammad (Al-Duhail), Homam Ahmed (Al-Gharafa), Jassem Gaber (Al-Arabi)

Gelandang : Ali Asad (Al-Sadd), Assim Modibo (Al-Duhail), Mohammed Waad (Al-Sadd), Salem Al-Hajri (Al-Sadd), Moustafa Tarek (Al-Sadd), Karim Boudiaf (Al-Duhail), Abdelaziz Hatem (Al-Rayyan)

Penyerang : Naif Alhadhrami (Al-Rayyan), Ahmed Alaaeldin (Al-Gharafa), Hassan Al-Haydos (Al-Sadd), Khalid Muneer (Al-Wakrah), Akram Afif (Al-Sadd), Almoez Ali (Al-Duhail), Mohamed Muntari (Al-Duhail)

Potensi Sebelas Pertama

Prediksi

Jika membandingkan komposisi skuad, pengalaman, dan jam terbang, tentu Qatar masih di bawah Ekuador, Senegal, dan Belanda. Tapi, perlu diingat bahwa tiga tahun terakhir mereka menunjukan banyak peningkatan dan berhasil membuktikannya di tingkat Piala Asia. Terlebih, semua pertandingan yang akan mereka mainkan akan ditonton oleh puluhan ribu suporter. Maka dari itu, peluang Qatar berbicara banyak pada Piala Dunia kali ini cukup besar.

Di babak grup, Qatar wajib memenangkan laga perdana melawan Ekuador. Setelah itu, mereka bisa fokus untuk menahan imbang Senegal dan Belanda. Harapannya, mereka setidaknya berhasil duduk sebagai runner-up Grup A dan lolos ke babak gugur.

Komentar