Merekonstruksi Federasi Sepakbola Australia Melalui Crawford Report

Cerita

by Ifsani Ehsan Fachrezi

Ifsani Ehsan Fachrezi

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Merekonstruksi Federasi Sepakbola Australia Melalui Crawford Report

Sebelum sepakbola Australia menjadi salah satu raksasa di Asia dan Oceania, sepakbola Negeri Kangguru itu mengalami proses yang pelik. Sebelum era 2003-an, sepakbola Australia seakan hanya berjalan begitu-begitu saja. Tidak ada perencanaan yang berarti dalam membangun sepakbola Australia ke arah yang lebih baik. Australia absen di Piala Dunia selama 24 tahun, sejak terakhir kali berkompetisi di Piala Dunia tahun 1974.

Selama dua dekade terakhir (sebelum 2002), sepakbola Australia mengalami beberapa catatan buruk dan krisis, di antaranya masalah keuangan para anggota federasi sepakbola Australia (Soccer Australia) mencapai angka negatif 2,5 juta dollar, pada 30 Juni 2002, pengurangan level staff, tidak adanya arah yang jelas mengenai perencanaan sepakbola, dan hasil minor di atas lapangan.

Kegagalan Australia lolos ke Piala Dunia 2002 menjadi pemantik untuk mengubah struktur sepakbola lebih baik. Atas kegagalan itu, dibentuklah komite independen yang bertujuan untuk menyelamatkan dan membangun sepakbola Australia. Komite independen tersebut diberi nama Independent Soccer Review Committee yang dibentuk oleh Menteri Olahraga Australia, Rod Kemp. Komite Independen tersebut terdiri dari David Crawford sebagai pemimpin Komite, Johnny Warren, Bruce Corlett, Kate Costello, dan Mark Peters.

Bulan April 2003, hasil laporan investigasi dari Independent Soccer Review Committee dirilis. Laporan tersebut familiar dikenal dengan nama Crawford Report, diambil dari nama pemimpin komite independen tersebut. Dari hasil laporan itu, terdapat banyak masalah dari tubuh sepakbola Australia yang terkuak. Dalam sebuah dokumen laporannya, dinyatakan bahwa struktur sepakbola Australia pada saat itu tidak efektif dan tidak berjalan, hingga perlu adanya perubahan.

Dalam penyampaian hasil laporannya, Komite Independen melakukan sebuah program konsultasi nasional dan menerima lebih dari 230 pengajuan tertulis, 32 pertemuan dengan pemangku kepentingan, dan 42 pertemuan dengan anggota masyarakat.

Setidaknya terdapat temuan dan rekomendasi berdasarkan hasil Crawford report untuk memperbaiki sepakbola Australia.

Sebagai gambaran, berikut bagaimana Australia membangun sepakbolanya, sebelum dan pasca Crawford Report.



Komite Internal Soccer Australia

Dalam temuan Crawford Report mengenai keanggotaan Federasi Sepakbola Australia (Soccer Australia), komite menyimpulkan bahwa, keanggotaan Soccer Australia dan struktur pemungutan suara saat itu tidak memastikan bahwa adanya perwakilan yang adil dan pengaturan pemungutan suara dalam memilih badan pengatur oleh stakeholders.

Komite menyarankan untuk melibatkan kelompok-kelompok penting dalam penyelenggaraan sepakbola atau masih lingkup sepakbola, seperti pelatih, wasit, sepakbola wanita, futsal, dan pemain. Hal tersebut tertuang dalam Statuta FIFA pasal 23 tentang keterlibatan perwakilan dari kelompok tersebut.

Komite Independen memberi rekomendasi dalam masalah keanggotaan Soccer Australia, diantaranya:

  1. Soccer Australia mengakui keanggotaan: a) Afiliasi anggota negara bagian, b) perwakilan komite tetap, dan c) NSL.
  2. Soccer Australia mengganti memorandum dan anggaran dasarnya dengan konstitusi baru.
  3. Soccer Australia dan afiliasi anggota negara bagian, komite tetap, dan NSL terkait erat melalui pengaturan konstitusional atas kesepakatan bersama. Soccer Australia mengembangkan model konstitusi negara bagian dan perjanjian anggota.
  4. Membentuk Komite Tetap yang mewakili pelatih, wasit, sepakbola wanita, futsal, dan pemain.

Jajaran Dewan Pengurus Soccer Australia

Jajaran dewan pengurus Soccer Australia harus terhindar dari konflik kepentingan, keuangan, dan pribadi. Seseorang yang duduk di kursi dewan pengurus Soccer Australia harus independen. Independensi ini perlu juga berlaku bagi nominasi yang akan menduduki kursi direktur. Seorang direktur tidak diperbolehkan memiliki kedudukan lain di badan sepakbola atau menerima keuntungan finansial secara langsung melalui Soccer Australia.

Komite independen menyarankan bentuk ideal dari struktur Soccer Australia yang berisikan enam Direktur, termasuk Presiden yang memiliki fokus pada hal-hal strategis. CEO atau pemimpin Soccer Australia wajib mengikuti rapat dewan, namun tidak memiliki hak suara.

Soccer Australia diatur oleh dewan pengurus yang terdiri dari enam direktur independen terpilih. Nomenklatur ketua digantikan pula menjadi Presiden. Posisi Presiden ini memiliki peran seremonial dan sebagai pelindung.

Pemilihan Presiden dan Direktur Soccer Australia

Pemilihan Presiden dan Direktur Soccer Australia dilakukan oleh Dewan Nasional Soccer Australia melalui rapat umum tahunan. Dewan Nasional Soccer Australia yang dimaksud adalah terdiri dari perwakilan afiliasi anggota negara bagian, komite tetap Soccer Australia, dan NSL.

Komite Independen memberi masukan dalam struktur pemungutan suara Dewan Nasional Soccer Australia, yaitu sebagai berikut:

  1. Setiap afiliasi anggota negara bagian - satu suara,
  2. Untuk setiap afiliasi anggota negara bagian dengan jumlah pendaftar individu melebihi 50.000 - satu suara tambahan
  3. Untuk setiap afiliasi anggota negara bagian dengan jumlah pendaftar individu melebihi 200.000 - satu suara tambahan
  4. Untuk setiap afiliasi anggota negara bagian dengan jumlah pendaftar individu melebihi 400.000 - satu suara tambahan
  5. Wakil dari komite tetap yang terpilih - satu suara
  6. Perwakilan komite tetap futsal - satu suara
  7. Perwakilan komite tetap pemain - satu suara
  8. Wakil dari komite tetap wasit yang terpilih - satu suara
  9. Wakil dari komite tetap sepakbola wanita yang terpilih - satu suara
  10. Perwakilan NSL - satu suara

Dewan Nasional diberi wewenang untuk mengganti Direktur atau Presiden melalui revolusi pada pertemuan yang diadakan dengan semestinya. Presiden dan Direktur memiliki masa jabatan selama empat tahun, dan tunduk pada pemilihan ulang. Presiden dan Direktur maksimal memimpin selama dua periode.

Manajemen Konflik Kepentingan

Kebijakan mengenai dan berpotensi ke arah konflik kepentingan harus dikembangkan dan ditandatangani oleh pengurus atau direktur Soccer Australia. Selain itu, untuk menghindari konflik kepentingan, tugas dan wewenang masing-masing direktur perlu ditetapkan.

Perlu adanya catatan keuangan direktur untuk mencatat kepentingan keuangan direktur dalam berbisnis apapun yang berhubungan dengan Soccer Australia atau sepakbola Australia. Soccer Australia dan afiliasi anggota negara bagian membentuk komite audit yang bertugas dalam melaporkan keuangan pribadi direktur, hingga hal yang berbau bisnis di dalam Soccer Australia dan sepakbola Australia.

Memisahkan Liga dan Soccer Australia

Saat itu, NSL merupakan kompetisi tertinggi di Australia yang diatur di bawah Soccer Australia langsung. Soccer Australia berperan langsung sebagai operator liga, termasuk mempengaruhi pengambangan liga, pendanaan, sponsorship, kontrak hak siar/media, stok pemain timnas, dan transfer pemain.

Komite Independen menyarankan agar liga bisa terpisah dengan Soccer Australia. Maksudnya, pengelolaan liga harus lepas campur tangan langsung dari Soccer Australia. Apalagi, saat itu kasusnya adalah Soccer Australia sedang terpuruk, dan liga terkena dampak langsung dari keterpurukan Soccer Australia. Klub mengalami krisis keuangan, penurunan jumlah penonton, hingga exodus para pemain untuk menyelamatkan karir sepakbolanya.

Dengan begitu, Komite Independen merekomendasikan agar liga dan Soccer Australia menjadi entitas yang berbeda. Soccer Australia harus menjalankan fungsinya dalam melakukan penetapan lisensi, dan klub harus tunduk pada lisensi yang telah Soccer Australia buat. Soccer Australia difokuskan pada tanggung jawab dalam pengembangan permainan dan timnas. Serta, Soccer Australia akan membantu liga melalui pemasaran, perjanjian hak siar televisi, dan sponsor.

Penerapan Tata Kelola dan Struktur Manajemen Baru

Rekomendasi-rekomendasi dari laporan ini selanjutnya akan dilakukan pelaksanaan dan penerapan. Dalam laporan ini akan ada perubahan pemerintahan dan struktural, seperti konstitusional reformasi dan kesepakatan pembentukan afiliasi anggota negara bagian dan komite tetap.

Dalam laporan Komite Independen, disebutkan bahwa dalam penerapannya akan memakan waktu dan dalam proses penerapannya perlu ada pengawasan. Komite Independen merekomendasikan untuk membentuk dewan sementara dalam jangka waktu dua tahun untuk melaksanakan proses penerapan rekomendasi ini.

Cara Pengimplementasian Rekomendasi dari Crawford Report

Komite Independen membentuk dan menunjuk dewan interim untuk mengawasi proses transisi struktur Soccer Australia baru. Selain untuk mengawasi, dewan interim juga menjalankan fungsinya untuk:

  1. Menilai dan bertindak berdasarkan posisi keuangan Soccer Australia,
  2. Memperkenalkan konstitusi baru,
  3. Mengadakan konferensi pemangku kepentingan nasional dan mengembangkan rencana strategis baru,
  4. Melibatkan Chief Executive Officer (CEO),
  5. Menyiapkan kerangka acuan komite yang baru dan proses pemilihan,
  6. Menentukan kebijakan konflik kepentingan,
  7. Menegosiasikan pembentukan afiliasi anggota negara bagian baru,
  8. Mengembangkan kesepakatan antara Soccer Australia dan afiliasi anggota negara bagian,
  9. Mendirikan perusahaan NSL dan perjanjian lisensi,
  10. Menjalankan bisnis Soccer Australia,
  11. Mengawasi pemilihan Dewan berikutnya.

Komite Independen mengidentifikasi hal berikut sebagai bagian yang perlu ditangani dalam melaksanakan rekomendasi diantaranya:

  1. Pengenalan langsung dewan interim dengan penetapan direktur Soccer Australia atau, jika gagal, melalui rapat umum luar biasa untuk memberikan suara di dewan interim,
  2. Meninjau dan mengadopsi konstitusi baru Soccer Australia
  3. Meresmikan komite tetap baru dari Soccer Australia dan membuat janji menunggu pembentukan komite tetap dari afiliasi anggota negara bagian,
  4. Melakukan proses perencanaan besar untuk mengembangkan rencana dan arah strategis nasional baru untuk sepakbola,
  5. Mendirikan NSL sebagai entitas terpisah untuk Soccer Australia dengan dewan pengurus dan pengaturan keuangannya sendiri,
  6. Mengembangkan model konstitusi untuk afiliasi anggota negara bagian baru,
  7. Mengembangkan nota kesepahaman antara Soccer Australia dan setiap afiliasi anggota negara bagian,
  8. Mengembangkan database pendaftaran nasional,
  9. Mendirikan afiliasi anggota negara bagian baru ke Soccer Australia,
  10. Menggabungkan Soccer Australia/asosiasi negara bagian dan teritori yang ada dengan afiliasi anggota negara bagian yang baru diakui.

Anggota komite akan memberi penjelasan singkat kepada pemangku kepentingan tentang rekomendasi laporan ini. Setelah itu, Kementerian Olahraga Australia dan setiap departemen olahraga pemerintah negara bagian dan teritori didorong untuk memberikan panduan, saran, dan dukungan yang diperlukan.

Pembentukan Federasi Baru

Crawford Report mendapat tanggapan kritis dari dewan Soccer Australia. Dewan Soccer Australia menganggap jika rekomendasi-rekomendasi dari Crawford Report itu tidak dapat diterapkan di Soccer Australia.

Berdasarkan rekomendasi dari Crawford Report, bahwa harus ada pembentukan badan pengatur. Seorang pengusaha ternama Australia, Frank Lowy ditunjuk sebagai dewan sementara untuk membentuk badan pengatur yang baru.

Tiga bulan pasca penunjukan Lowy sebagai dewan sementara, Soccer Australia dimasukkan ke dalam likuidasi atau dibubarkan. Dengan begitu, sebuah federasi baru sepakbola Australia dibentuk dengan nama Australian Soccer Association (ASA), tanpa menyertakan rekomendasi dari Crawford Report.

Pembentukan federasi baru tersebut sekaligus mencuci habis para pihak yang memiliki kepentingan atau terlibat dalam konflik kepentingan di badan federasi. Selain itu, pemerintah Australia menyediakan dana sekitar 15 juta dollar (151,5 miliar rupiah, kurs sekarang) untuk ASA.

Penyelesaian Masalah Sepakbola Indonesia Bisa Belajar Dari Crawford Report

Melihat kasus Australia, seperti berkaca pada kasus federasi sepakbola Indonesia (PSSI) saat ini. Atas Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan korban jiwa berjatuhan, sebuah Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dibentuk untuk mencari fakta dan temuan di lapangan. Dari fakta dan temuan itu, akan menghasilkan sebuah rekomendasi agar menata sepakbola Indonesia lebih baik.

Ini serupa dengan Crawford Report, yang diutus oleh pemerintah Australia dalam membereskan permasalahan sepakbola Australia. Dari 53 rekomendasi yang dirilis oleh Crawford report terhadap Soccer Australia, beberapa hal ada yang berkaitan dengan masalah PSSI saat ini.

Konflik kepentingan menjadi masalah yang juga terjadi dalam tubuh PSSI. Ini disebut dalam rekomendasi TGIPF poin b. TGIPF menyebut PSSI diminta untuk melakukan percepatan Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggung jawab, dan bebas dari konflik kepentingan.

Dalam Crawford Report, untuk mengatasi hal tersebut, para dewan pengurus dilarang memiliki kedudukan lain yang memiliki kaitan di sepakbola. Selain itu, rekomendasi lainnya adalah untuk membentuk komite audit agar segala pengeluaran dan pemasukan keuangan pribadi pengurus, hingga bisnis yang melibatkan Soccer Australia harus dicatat.

Di Indonesia, dalam tubuh PSSI masih memiliki kedudukan di klub kontestan liga. Sebut saja Iwan budianto yang merupakan Wakil Ketua Umum PSSI juga memiliki saham mayoritas PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi. Selain Iwan Budianto, ada nama Yoyok Sukawi, yang merupakan CEO PSIS Semarang dan menduduki jabatan sebagai komite eksekutif PSSI.

Australia berhasil menyingkirkan konflik kepentingan itu dengan menghapus pihak yang memiliki kepentingan di dalam Soccer Australia. Mereka mengimplementasikan rekomendasi Crawford Report dalam pembentukan badan pengatur melalui dewan sementara, yaitu Frank Lowy.

Situasi dari Australia dan Indonesia dalam hal ini serupa. Badan Independen tersebut hanya sebatas memberi rekomendasi saja, tidak bisa mencampuri terlalu jauh. TGIPF dan The Independent Soccer Review Committee hanya membeberkan temuan dan rekomendasi. Australia mau mengambil rekomendasi itu, meski dalam penerapannya, dewan sementara tidak menyertakan rekomendasi dalam pembentukan ASA. Namun, peran penunjukan dewan sementara itulah bermula dari rekomendasi Crawford Report. Terbukti, dengan menerapkan apa yang ada di rekomendasi Crawford Report, sepakbola Australia kini lebih maju dari sebelumnya.

Dalam konteks Indonesia, TGIPF telah membeberkan rekomendasi-rekomendasinya. Pertanyaanya, apakah PSSI akan mengambil dan melaksanakan rekomendasi itu?

Komentar