Misi Manchester United Meneruskan Rekor Buruk Laga Tandang Tottenham Hotspur

Taktik

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Misi Manchester United Meneruskan Rekor Buruk Laga Tandang Tottenham Hotspur

Tottenham Hotspur akan melakoni laga tandang ke Old Trafford dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-12., Kamis (20/10). Manchester United sebagai tuan rumah masih bertengger di peringkat kelima dengan torehan 16 poin, sementara tim tamu menempel Manchester City di peringkat ketiga dengan 23 poin.

Erik ten Hag memiliki masalah dengan kebugaran pemain, terutama di lini tengah. Christian Eriksen yang berperan sebagai distributor bola terpaksa menepi dan diragukan tampil. Donny van de Beek juga belum bisa memperkuat tim akibat cedera otot. Di lini belakang, sang kapten Harry Maguire juga masih diragukan akibat cedera kala membela timnas di akhir Bulan September lalu.

Sama seperti tuan rumah, Antonio Conte datang ke Old Trafford dengan skuad yang sedikit pincang. Dua penyerang andalan, Dejan Kulusevski dan Richarlison, tidak bisa memperkuat tim akibat cedera. Emerson Royal yang diganjar kartu merah pada laga Derbi London Utara masih harus menjalani hukuman.

Gambar 1 - Potensi Sebelas Pertama Manchester United dan Tottenham Hotspur

Gambar 1 - Potensi Sebelas Pertama Manchester United dan Tottenham Hotspur

Pada pertemuan terakhir di Old Trafford, United menang dengan skor 3-2 berkat trigol dari Cristiano Ronaldo. Walaupun demikian, tidak ada jaminan bagi Ronaldo untuk turun sebagai sebelas pertama kali ini. Hal itu karena sang pelatih menginginkan lini depan yang aktif menekan lawan ketika menguasai bola. Ten Hag lebih sering menurunkan Marcus Rashford sebagai penyerang. Dari sembilan pertandingan yang telah dimainkan, Rashford tampil delapan kali sebagai pemain utama.

Tottenham tergolong sebagai tim yang sulit kebobolan. Hingga pekan ke-11, mereka hanya menderita 10 gol. Catatan ini persis sama dengan jumlah kebobolan Manchester CIty dan Arsenal (hanya kalah dari Newcastle United yang baru kebobolan 9 gol).

Tapi, Spurs jauh lebih rentan ketika bermain tandang. Mereka tercatat sebagai salah satu tim yang paling sering menderita tembakan ketika bermain di luar Tottenham Hotspur Stadium. Hugo Lloris telah menghadapi 83 tembakan (terburuk kelima) yang 48 di antaranya dilepaskan dari kotak penalti Spurs. Hal bisa menjadi peluang bagi tim tuan rumah.

Bagaimana cara Erik ten Hag agar bisa memanfaatkan kelemahan tersebut?

Menurunkan Casemiro dan McTominay

Salah satu faktor kunci agar mampu unggul kala bertemu Tottenham adalah berani mengambil inisiatif dan menjaga organisasi saat transisi dari menyerang ke bertahan. Agar situasi tersebut terwujud, Ten Hag berpotensi memasang dua gelandang jangkar yang memiliki kemampuan sirkulasi bola sekaligus lihai dalam menghalau serangan balik.

Ten Hag memiliki tiga pemain pada posisi tersebut yaitu Casemiro, Scott McTominay, dan Fred. Bercermin dari sisi ketenangan dan jam terbang, Casemiro bisa menjadi pilihan utama. Sebagai pasangannya, McTominay lebih cocok karena sang pemain memiliki postur yang bisa menjadi modal dalam duel perebutan bola. Hingga pekan kesebelas, McTominay telah memenangkan 52% duel udara sementara Casemiro 69,2%. Catatan ini merupakan prestasi terbaik di antara semua gelandang United.

Tidak hanya itu, dengan kehadiran dua gelandang jangkar akan memberikan kenyamanan bagi Bruno Fernandes agar lebih fokus untuk menyuplai lini depan. Ia tidak perlu khawatir jika ingin mengeksploitasi berbagai area pertahanan lawan untuk menciptakan ruang atau peluang. Andai bola berhasil direbut lawan, masih ada Casemiro dan McTominay yang siap menghalau serangan balik.

Tapi, memainkan Casemiro dan McTominay bersamaan memiliki risiko. Pasalnya, dua pemain ini belum pernah bermain bersama dari awal pertandingan. Biasanya kedua pemain ini bermain di samping Eriksen. Sayangnya, pemain asal Denmark tersebut masih diragukan untuk tampil.

Mendominasi Lini Tengah

Besar kemungkinan Conte melakukan perubahan strategi akibat Richarlison dan Kulusevski absen. Biasanya, ia bermain dengan formasi dasar 3-4-3 atau 3-4-2-1. Tapi, kemungkinan besar ia akan menambah pemain di lini tengah sehingga berubah menjadi 3-5-2.

Jika perubahan tersebut terjadi, lini tengah akan menjadi area yang sangat penting. Tiga gelandang United akan berhadapan langsung dengan tiga gelandang Spurs. Kemungkinan besar Conte tidak akan menggeser posisi Piere-Emile Hojbjerg dan Rodrigo Bentancur karena dua gelandang ini bermain reguler sejak pekan pertama. Satu gelandang tambahan ia bisa menempatkan Yves Bissouma. Mantan pemain Brighton and Hove Albion tersebut lihai jika berperan sebagai gelandang bertahan. Musim lalu, ia menjadi salah satu gelandang yang paling rajin melakukan intercept (50 kali dalam 26 pertandingan).

Situasi ini menjadi tantangan bagi tuan rumah agar mampu mengimbangi perubahan komposisi pemain dari Conte.

Dominasi lini tengah dalam hal ini bukan hanya tentang menguasai bola, tetapi juga menguasai ruang. Ketika menguasai ruang, pemain tengah berkontribusi besar terutama pada proses transisi. Hal ini perlu menjadi perhatian besar karena baik United maupun Spurs, tercatat sebagai tim yang paling banyak mencetak gol melalui skema serangan balik (Lima gol dari Tottenham dan empat gol dari Man. United).

Komentar