Tanggapi Rekomendasi TGIPF, Ketua Komisi X DPR RI Setuju Ketua Umum PSSI dan Jajarannya Mundur

Berita

by redaksi

Tanggapi Rekomendasi TGIPF, Ketua Komisi X DPR RI Setuju Ketua Umum PSSI dan Jajarannya Mundur

Proses pengusutan Tragedi Kanjuruhan ini sudah menginjak dua pekan lebih. Proses investigasi yang dilakukan oleh berbagai pihak telah memunculkan rekomendasi-rekomendasi yang berupaya untuk memperbaiki sepakbola di Tanah Air ini.

Dari hasil laporan TGIPF, sudah dituliskan hasil temuan lapangannya serta rekomendasi untuk pihak-pihak yang terlibat dari Tragedi Kanjuruhan itu. Salah satu rekomendasinya adalah Ketua Umum PSSI beserta jajaranya harus mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral dari tragedi kematian massal itu.

“Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI, namuan dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang di mana 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang ringan yang sebagian bisa saja mengalami dampak jangka panjang,” tertulis dalam laporan TGIPF.

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, sepakat dengan rekomendasi dari TGIPF yang meminta ketua umum PSSI beserta jajarannya mundur. Ia juga menyampaikan bahwa langkah ini harus menjadi momentum untuk memperbaiki sepakbola Indonesia.

“Rekomendasi dari tim TGIPF saya pikir sudah bisa menjawab berbagai harapan publik. Jadi dari rekomendasi itu saya kira sama seperti suara-suara yang masuk ke Komisi X DPR, yang jika dikategorikan prinsipnya memang mau tidak mau karena peristiwa ini terus berulang. Sejak dari awal Komisi X DPR sudah pada posisi tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan harus jadi momentum perbaikan, perbaikan pengelolaan sepakbola secara struktural dan masif,” sebutnya dalam laman detikcom, Sabtu (15/10).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu mengapresiasi ketua PSSI karena sudah meminta maaf terkait kematian massal di Stadion Kanjuruhan. Namun, Ia menyayangkan langkah itu adalah dilakukan terlambat, lebih dari sepekan setelah Tragedi Kanjuruhan..

“Kita apresiasi ketua umum PSSI sudah sampaikan permintaan maaf dan akan bertanggung jawab penuh. Ya, memang kalau itu disampaikan sejak awal oleh PSSI, saya kira akan berbeda, Memang permintaan maaf dan akan bertanggung jawab penuh baru sehari dua hari lalu setelah melihat situasi yang makin crowded,” tambahnya.

Huda juga menyampaikan bahwa mundur dari kepengurusan merupakan pilihan yang terbaik untuk saat ini. Namun, ia juga kembali menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Ketua Umum PSSI, karena alasan pertanggungjawaban moral hanya bisa diambil oleh masing-masing individu.

“Saya kira dikembalikan lagi kepada Pak Iwan Bule, termasuk sikap beliau terkait rekomendasi dari TGIPF. Karena kalau pertanggungjawaban moral kembali ke individu yang bersangkutan, pada konteks itu saya kira Pak Iwan Bule bisa mempertimbangkan penuh, termasuk desakan publik dan rekomendasi dari tim TGIPF apa yang terbaik kira-kira dalam suasana semacam ini. Kita kembalikan lagi ke beliau,” tutupnya.

Komentar