Pratinjau Real Madrid vs Barcelona : Ujian Berat Lini Pertahanan Barcelona yang Sedang Pincang

Taktik

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pratinjau Real Madrid vs Barcelona : Ujian Berat Lini Pertahanan Barcelona yang Sedang Pincang

La Liga 2022/23 pekan kesembilan akan menyajikan pertandingan antara Real Madrid dengan Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (16/10). Pertemuan ke-283 antara dua tim terbesar Negeri Matador ini akan memperebutkan puncak klasemen La Liga sementara karena mengantongi poin yang sama.

Pertemuan terakhir antara Barcelona dengan Real berlangsung dalam ajang International Club Frendlies (ICF) (24/6). Dalam ajang pra musim itu, Barcelona berhasil menang 1-0 berkat gol tunggal dari Raphinha.

Sekarang Real pun nampaknya tidak akan mudah menuntaskan kemenangan di pertandingan yang lebih kompetitif. Sebab lini belakan skuad Carlo Ancelotti ini tidak akan diperkuat Antonio Rudiger dan Thibaut Courtois karena cedera.


Padahal Real seharusnya bisa memanfaatkan kubu seberang yang juga sedang pincang. Sebab Barcelona sedang dipusingkan krisis lini belakang atas cederanya Andreas Christensen, Jules Kounde, Ronald Araujo, dan Hector Bellerin. Begitu pun dengan lini serang karena Memphis Depay dipastikan tidak akan memperkuat Barca akibat cedera pasca membela tim nasional Belanda melawan Polandia (23/9)

Gambar 1 - Potensi Sebelas Pertama Real Madrid dan Barcelona

Gambar 1 - Potensi Sebelas Pertama Real Madrid dan Barcelona

Laga antar rival abadi selalu menarik bagi semua yang menontonnya. Pada El Clasico jilid pertama musim ini, terdapat beberapa hal yang tentunya dinantikan oleh para penikmatnya.

Adu Tajam Lewandowski dengan Benzema

Hingga pekan kedelapan, Barcelona bertengger di puncak klasemen sementara dengan torehan 20 gol. Lebih banyak satu gol dari Real yang membayangi klub berjuluk Blaugrana itu di peringkat kedua. Tambah menarik ketika tidak ada tim di La Liga yang lebih produktif dari dua raksasa yang akan bertemu pekan ini.

Salah satu yang dinantikan dari El Clasico kali ini adalah adu tajam antara dua penyerang senior, Karim Benzema dan Robert Lewandowski. Musim lalu, Benzema mencetak 27 gol dan 12 asis untuk Real Madrid di La Liga. Sementara Lewandowski mencetak 35 gol dan 3 asis. Catatan ini menunjukan bahwa Lewandowski memang lebih produktif, tapi Benzema jauh lebih berpengalaman dengan atmosfer El Clasico.

Ada sedikit perbedaan dari perolehan gol Real dan Barcelona. Sembilan gol yang diciptakan Los Blancos di La Liga terdistribusi cukup merata pada penyerang yang mereka miliki. Vinicius Junior lima gol, Federico Valverde, Rodrygo, dan Karim Benzema masing-masing mengemas tiga gol. Sementara Barcelona, 45% gol yang mereka ciptakan berasal dari Lewandowski.

Berdasarkan data di atas, Lewandowski lebih produktif dibanding Benzema dengan selisih enam gol. Tapi pertanyaanya, apakah data tersebut bisa menjadi modal untuk mengukur bagaimana penampilan dua penyerang senior ini pada laga El Clasico mendatang? Mengingat terlalu banyak faktor yang membuat rivalitas ini bukan sekedar pertandingan biasa. Besar kemungkinan pemain yang pada pertandingan lain tampil gemilang, justru meredup akibat mental yang belum terbiasa dengan atmosfer El Clasico.


Di kubu tim tamu, terdapat beberapa pemain yang berpotensi menjalankan debut El Clasico dalam kompetisi La Liga Spanyol yaitu Raphinha, Lewandowski, dan Marcos Alonso. Sementara di kubu tim tuan rumah ada juga nama debutan yaitu Aurelien Tchouameni.

Benzema berperan sebagai penyerang tengah dan sangat andal dalam duel satu lawan satu. Maka dari itu, untuk menghentikan penyerang asal Perancis ini tidak cukup dengan man to man marking. Para pemain La Blaugrana perlu meminimalisir umpan ke Benzema dengan cara menerapkan high pressing dengan garis pertahanan tinggi. Taktik ini bertujuan memberikan ketidaknyamanan kepada lini tengah Real Madrid dan menjauhkan Benzema dari kotak penalti. Dengan demikian, ancaman dari Benzema dapat teredam.

Cara serupa bisa diterapkan untuk meredam Lewandowski. Bedanya, Real Madrid bisa lebih fokus untuk meredam sayap milik Barca yang rajin mengirimkan umpan silang ke kotak penalti. Hingga pekan kedelapan, Barcelona telah melepaskan 18 umpan silang. Dua bek tengah yang dipasang Ancelotti bertanggung jawab untuk menghambat Lewy saat duel udara. Tapi, bek sayap yang didukung penyerang sayap perlu meminimalisasi gerakan di area flank agar tidak banyak umpan yang mengarah ke Lewandowski.

Ujian Bagi Pertahanan Barcelona

Selain torehan gol, satu hal yang membawa Barcelona masih bertahan di puncak adalah jumlah kebobolan yang jauh di bawah tim lain. Hingga pekan kedelapan, hanya satu gol yang bersarang di gawang Marc-Andre ter Stegen. Hal ini menunjukan bahwa unit pertahanan La Braugana cukup sulit ditembus oleh lawan. Salah satu faktornya adalah penampilan para bek anyar seperti Kounde, Christensi, Bellerin, dan Alonso yang tidak membutuhkan waktu banyak untuk menyesuaikan diri.

Sayangnya, Xavi tidak memiliki banyak pilihan di lini belakang akibat cedera. Garcia dan Pique hampir dipastikan akan berperan sebagai duo bek tengah. Pasangan ini belum teruji karena terakhir kali dipasangkan, Barcelona hampir kalah dari Inter Milan dalam lanjutan Liga Champions tengah pekan lalu, Kamis (13/10).

Situasi ini patut menjadi perhatian Xavi karena Real sangat berbahaya jika berstatus tuan rumah. Benzema dkk belum terkalahkan di Santiago Bernabeu dengan catatan tujuh gol dari tiga pertandingan. Tidak hanya itu, Los Galacticos juga menjadi tim yang paling banyak melepaskan tembakan dalam satu pertandingan kandang, yaitu 22 kali percobaan.

Xavi berpotensi sedikit mengubah struktur bertahan Barcelona baik dengan mengubah komposisi lini tengah atau lini belakang. Ia punya Busquets dan Franck Kessie yang bisa dipasangkan untuk mengimbangi lini tengah Real yang dihuni oleh dua gelandang berpengalaman seperti Luka Modric dan Toni Kroos. Di belakang, Xavi juga bisa memasang tiga bek tengah dengan menggeser Sergi Roberto sebagai bek tengah bersama Pique dan Eric.

El Clasico selalu menghadirkan pertandingan yang menarik. Pertandingan ini tidak hanya berarti tentang perebutan posisi puncak, tapi ada rivalitas abadi, emosi, dan intensitas yang diturunkan dari musim ke musim. Siapapun yang berhasil keluar sebagai pemenang, memiliki peluang lebih besar untuk merebut juara La Liga Spanyol musim 2022/2023. Tentunya pemenang akan didapatkan bagi tim yang berhasil memanfaatkan kepincangan lawannya.

Komentar