Trauma Penyintas Tragedi Kanjuruhan: Susah Tidur hingga Takut Orang Berseragam

Berita

by Arienal A Prasetyo

Arienal A Prasetyo

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Trauma Penyintas Tragedi Kanjuruhan: Susah Tidur hingga Takut Orang Berseragam

Di tengah berbagai upaya untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan, ada banyak penyintas yang mengalami beban psikologis yang sangat berat.

Untuk membantu pemulihan para penyintas, Aremania Menggugat menyediakan layanan pemulihan trauma gratis bagi masyarakat umum penyintas Tragedi Kanjuruhan sejak Rabu, 5 Oktober 2022.

Aremania Menggugat membuka sekretariat yang berada di Jalan Kembang Kertas IV Kav. 09 Kota Malang.

Keputusan mendirikan layanan pemulihan trauma ini didasari oleh temuan tim Aremania Menggugat bahwa secara psikologis banyak penyintas yang terguncang atas kejadian yang dialami. Aremania Menggugat kemudian berkoordinasi dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Di sekretariat Aremania Menggugat telah tersedia psikolog dari UMM.

Sudarno, anggota tim Aremania Menggugat sekaligus Koordinator Pengaduan Publik Malang Raya mengatakan bahwa informasi layanan pemulihan trauma ini belum tersosialisasi dengan masif. Sosialisasi tentang layanan pemulihan trauma dilakukan dengan cara mengunjungi rumah korban sembari memberikan santunan.

“Untuk mensosialisasikan layanan pemulihan ini, kami tidak hanya sekadar menyebar pamflet di media sosial. Kami pun sepertinya perlu untuk memberikan narasi melalui video pendek (yang berisi edukasi tentang trauma), agar mereka yang mengalami keluhan seperti di narasi yang kami sediakan nanti untuk segera menghubungi kami. Video pendek ini akan segera kita buat, hasil dari evaluasi kami terkait dengan bagaimana masyarakat menanggapi atas kondisi mereka ini,” kata Sudarno.

“Beberapa kali kami kunjungan ke lapangan untuk memberikan santunan pada korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan. Para korban mengeluh bahwa mereka merasakan kecemasan, terbayang-bayang dengan situasi saat di Kanjuruhan. Mereka tidak menyadari bahwa itu suatu gangguan psikologis yang harus segera ditangani oleh psikolog. Rata-rata gangguan psikologis yang dialami adalah mual, kesulitan tidur, susah makan, ada yang sulit buang air besar dan ada pula yang mencret-mencret ketakutan ketika melihat orang yang berseragam,” lanjut Sudarno.

Hingga Minggu, 9 Oktober 2022, baru ada enam orang yang mengakses layanan pemulihan trauma tersebut. Layanan pemulihan trauma yang digagas Aremania Menggugat menyediakan layanan home visit dengan menghubungi nomor yang disediakan. Selain layanan psikologis, Aremania Menggugat juga menyediakan layanan sport massage bagi penyintas yang mengalami cedera.

Konsultasi Psikologi Rumah Sakit Wava Husada

Selain Aremania Menggugat, Rumah Sakit Wava Husada juga menyediakan layanan psikis bagi para penyintas. Tri Rahayu Andayani selaku Humas Rumah Sakit Wava Husada mengatakan sejauh ini sudah ada 83 orang yang berkonsultasi dan baru 57 orang yang memiliki data lengkap.

“Jika membutuhkan pendampingan lebih lanjut, bisa konseling tatap muka di klinik psikologi RS Wava Husada,” kata Tri Rahayu ketika kami hubungi. “Rata-rata yang dikeluhkan adalah rasa cemas, takut, khawatir, dan terbayang-bayang kejadian saat itu.”

Layanan trauma healing menjadi layanan yang sebenarnya sangat dibutuhkan penyintas. Sosialisasi pun harus terus dilancarkan mengingat banyak penyintas yang tak sadar kalau mereka mengalami trauma dan perlu seorang psikolog untuk menangani trauma tersebut.

KONSULTASI LAYANAN PEMULIHAN PSIKOLOGI PENYINTAS TRAGEDI KANJURUHAN

Tim Aremania Menggugat: 0812-3501-1766 & 0812-3396-6096

RS Wava Husada: 083834724149

Komentar