Bukan Tragedi Sepakbola, Tetapi Tragedi Bangsa Indonesia

Editorial

by Andreas Marbun

Andreas Marbun

Founder - CEO panditfootball.com

Bukan Tragedi Sepakbola, Tetapi Tragedi Bangsa Indonesia

Tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi terbesar dalam sejarah Indonesia di luar kondisi perang, bencana, kecelakaan transportasi dan wabah. Ini bukanlah tragedi sepakbola Indonesia, ini adalah tragedinya Indonesia.

Tidak cukup dengan sekadar menghentikan liga sementara. Ini tidak boleh sekadar menghentikan rutinitas harian, atau jeda atas hal-hal biasa. Penghentian liga mesti ditindaklanjuti dengan pengusutan yang tuntas, komprehensif dan menyisir semua aspek dan pihak yang terlibat secara langsung mau pun tidak langsung.

Cara-cara luar biasa mutlak dilakukan karena kematian suporter sudah telanjur menjadi hal biasa, sudah telanjur dianggap hal sehari-hari. Dari waktu ke waktu, seluruh otoritas yang terkait pertandingan sepakbola yang mematikan seperti ini tidak pernah secara menyeluruh dimintai pertanggungjawaban.

Karena Tragedi Kanjuruhan bukanlah tragedi sepakbola atau olahraga, melainkan tragedi Indonesia, investigasi atas peristiwa ini harus dipimpin oleh otoritas tertinggi negeri ini. Menurut hemat kami, Kemenpora, PSSI, KONI bahkan kepolisian menjadi bagian dari tragedi ini sehingga sangat penting investigasi dipimpin oleh minimal setingkat Menko.

Hanya dengan itu pesan politiknya menjadi tegas: negara hadir, pemerintah hadir. Karena memang negara dan pemerintah mutlak hadir.

Tidak bisa tidak!

Komentar