Peraturan Permainan Sepakbola Amputasi

Berita

by Arienal A Prasetyo

Arienal A Prasetyo

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Peraturan Permainan Sepakbola Amputasi

Tim Garuda INAF akan berlaga di Piala Dunia Amputasi pada 1-9 Oktober 2022 di Turki. Ini merupakan kali pertama timnas sepakbola amputasian Indonesia berlaga di Piala Dunia.

Sepakbola bisa dinikmati siapa saja termasuk mereka yang kehilangan anggota tubuh, dengan penyesuaian-penyesuaian peraturan tertentu yang ditujukan untuk mempermudah cara menikmatinya.

Secara garis besar, sepakbola amputasi diperuntukkan bagi mereka yang kehilangan anggota tubuh (kaki atau tangan), serta mereka yang dikategorikan sebagai "Les Autres," yakni seorang yang anggota tubuhnya lengkap namun memiliki cacat lahir yang membuat salah satu bagian tubuhnya tak berfungsi dengan baik. Mereka yang berposisi sebagai kiper adalah mereka yang tangannya diamputasi atau satu tangannya tak berfungsi..

Adapun peraturan permainan sepakbola amputasi adalah sebagai berikut:

  1. Ada tujuh pemain (satu kiper), sementara jumlah pergantian tak terbatas.
  2. Kiper tak boleh keluar dari kotak penalti dan tak boleh menyelamatkan bola dengan sisa tubuh mereka (bagian tubuh yang diamputasi atau tidak berfungsi).
  3. Tidak ada offside.
  4. Pemain tidak diperkenankan menyentuh bola dan menghalau lawan dengan kruk, serta tak boleh menghalau bola dengan sisa tubuh mereka.
  5. Tidak boleh melakukan tekel.
  6. Sebagaimana futsal, lemparan ke dalam diganti dengan tendangan.
  7. Permainan berlangsung 2 x 25 menit, di mana terdapat jeda interval dalam 10 menit di tiap babak.
  8. Diperkenankan time-out, dengan maksimal waktu satu menit.
  9. Di setiap turnamen, sebuah tim maksimal mendaftarkan 15 pemain, dan wajib menyertakan satu penjaga gawang cadangan.
  10. Permainan tak bisa dimulai jika sebuah tim memiliki kurang dari lima pemain outfield, satu penjaga gawang, dan satu penjaga gawang cadangan.
  11. Meski pergantian pemain tak terbatas, maksimal pemain yang diganti adalah dua pemain dalam satu kali waktu pergantian.
  12. Jika penjaga gawang terkena kartu merah, penjaga gawang cadangan masuk dan pemain outfield dikurangi satu.

Lalu berapa luas lapangan yang digunakan? Luas lapangan yang digunakan adalah 60x40 meter, dengan tinggi gawang maksimal 2,2 meter, lebar maksimal 5 meter. Sedangkan untuk lebar kotak penalti adalah 10x8 meter.

Siapa yang menginisiasi sepakbola amputasian? Adalah Don Bennett, lelaki asal Seattle, Amerika Serikat. Ia terinspirasi dari hal yang sangat sederhana. Ketika anaknya bermain basket di halaman belakang rumahnya, bola basket itu menggelinding ke arah Don. Dengan menggunakan kruk, Don menendang bola itu menuju anaknya.

Don sendiri kehilangan kakinya akibat terkena baling-baling perahu. Don mengajak teman-temannya yang juga seorang amputasian untuk bermain sepakbola.

Orang yang mempopulerkan sepakbola amputasi ke luar negara Amerika adalah Bill Barry. Dikutip dari www.worldamputeefootball.org, Billa Harry mendirikan Amputee Soccer Internasional pada 1985.

Don membantu Barry mempopulerkan sepakbola amputasi ke negara-negara lain selain Amerika, termasuk ke Eropa.

Di Indonesia, Persatuan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI) baru dibentuk pada 3 Maret 2018. PSAI menaungi para penyandang disabilitas dan para amputasian untuk bermain sepakbola.

PSAI sudah terdaftar menjadi anggota World Amputee Football Federation (WAFF), sekaligus menjadi inisiator dan anggota Asosiasi Sepakbola Amputasi Asia.

Skuad INAF Garuda untuk Piala Dunia Amputasi 2022.

Pelatih: Bayu Guntoro.

Budianto

R Ansalni

Fredo Dimas

M Lukik

Piat Supriatna

Anuar

Agung Rizki

Aditya

M Bahiri

J Abdillah

Nur Hasyim

Ajis Firmansyah

Warnadi

S Sianturi

Khusnul Yakin




Komentar