Garuda di Dada Bapak dan Anak

Timnas Indonesia

by Arienal A Prasetyo

Arienal A Prasetyo

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Garuda di Dada Bapak dan Anak

Seorang bapak biasanya mengenalkan apa yang ia sukai kepada anaknya. Dalam kasus sepakbola, bapak yang menyukai sepakbola mungkin akan mengenalkan sepakbola kepada anaknya sejak dini dengan membelikan jersei klub kesukaan atau mengajak menonton sepakbola di lapangan atau stadion.

Saat sudah masuk sekolah dasar, jika si anak tertarik dimasukkan ke Sekolah Sepak Bola (SSB) atau akademi sepakbola, si bapak tanpa pikir panjang akan mengiyakannya.

Tapi, dari sekian banyak anak yang masuk SSB atau akademi sepakbola, tak semuanya meniti karir sebagai pemain sepakbola. Di sinilah tugas bapak untuk selalu mendukung apapun yang disukai anaknya, termasuk jika ia pada akhirnya tak memilih sepakbola sebagai jalan hidupnya.

Anak para pemain sepakbola pun tak selalu meniti karir sebagai pesepakbola. Mantan pemain timnas yang anaknya juga bermain di timnas malah lebih langka lagi.

Lalu, siapa saja bapak dan anak yang bisa berseragam timnas?

Bejo Sugiantoro - Rachmat Irianto

Bejo Sugiantoro menjalani debut bersama timnas di ajang Sea Games 1997. Saat itu Indonesia dilatih Henk Wullems. Selama berseragam timnas, Bejo mengantarkan timnas meraih medali perak Sea Games 1997 dan menjadi runner up Piala Tiger (AFF) 2000.

Pada 1999, Bejo dikaruniai anak yang ia beri nama Rachmat Irianto. Sang anak pun mengikuti jejak bapaknya, bermain untuk Persebaya yang mengantarkannya bermain untuk timnas. Soal prestasi, Rachmat Irianto pun menyamai Bejo Sugiantoro, dengan mengantarkan Indonesia meraih medali perak Sea Games 2019 dan runner up Piala AFF 2020. Semoga prestasi Rachmat Irianto di timnas kelak bisa melampaui bapaknya.

Yusuf Ekodono - Fandi Eko Utomo

Yusuf Ekodono menjadi salah pemain yang turut mengantarkan Indonesia meraih medali emas Sea Games Manila 1991. Di tahun yang sama, anak kedua Yusuf lahir. Fandi Eko Utomo, nama anak keduanya itu, juga seperti bapaknya, dengan menjadi bagian skuad timnas untuk berlaga di Sea Games, tepatnya tahun 2013.

Sayangnya, Fandi Eko gagal mengulangi prestasi Yusuf Ekodono tahun 1991 silam. Fandi Eko juga menjadi bagian skuad Indonesia di ajang Asian Games 2014.

Purwanto Suwondo - Arkhan Kaka Putra

Purwanto Suwondo merupakan striker yang pernah bermain di Semen Padang, Persitara, Persela, PSIS, dan PSBI Blitar. Ia juga merupakan pemain timnas untuk ajang Sea Games 2001 dan 2003.

Purwanto mempunyai putra yang bermain untuk timnas U16, yaitu Arkhan Kaka Putra. Sebagaimana bapaknya, Arkhan juga bermain sebagai striker. Arkhan berhasil membawa Indonesia menjuarai Piala AFF U16 2022. Arkhan juga menyabet gelar top skor Elite Pro Academy (EPA) U16 2021 bersama Bhayangkara FC.

Muhammad Sulkhan - Dimas Drajad

Muhammad Sulkhan merupakan salah satu generasi PSSI Primavera yang pertama. Darah sepakbola yang Sulkhan miliki ternyata mengalir ke anaknya, Dimas Drajad. Dimas merupakan bagian dari skuad Indonesia kala menjuarai Piala AFF U19 2013 dan skuad Piala Asia U19 2014 silam.

Saat ini, Dimas bermain untuk Persikabo 1973. Ia juga menjadi andalan Shin Tae-yong di lini depan timnas.

***

Selain nama-nama yang telah disebutkan di atas, masih ada beberapa nama pemain timnas yang memiliki darah sepakbola dari bapaknya.

Asnawi Mangkualam Bahar merupakan anak dari legenda PSM Makassar, Bahar Muharram. Rasiman, pelatih Persis Solo, merupakan bapak dari Syahrian Abimanyu.

Ronaldo Kwateh mendapat bakat sepakbola dari bapaknya, Roberto Kwateh, yang pernah menjadi pemain PSIS Semarang. Hebatnya, Ronaldo Kwateh menjadi pemain termuda yang debut untuk timnas. Saat itu, Ronaldo bermain ketika Indonesia bersua Timor Leste di usianya yang baru 17 tahun, 3 bulan, dan 8 hari.

Para pemain itu mungkin memiliki pengaruh gen, kultur, atau ekosistem sepakbola yang diwarisi bapaknya sehingga bakat sepakbolanya cepat berkembang. Namun demikian, sangat banyak pemain sepakbola yang bapaknya tidak berkarir sebagai pesepakbola.

Yang terakhir, salam hormat kepada seluruh bapak para pemain timnas, para bapak semua pesepakbola, para pemain timnas, dan calon-calon pemain timnas yang saat ini sedang berlatih di SSB dan akademi.

Komentar