Pratinjau Manchester City vs Borussia Dortmund: Usaha Mengurai Dominasi Manchester City

Taktik

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pratinjau Manchester City vs Borussia Dortmund: Usaha Mengurai Dominasi Manchester City

Manchester City akan menjamu Borussia Dortmund di Etihad Stadium untuk melakoni pertandingan kedua Grup G Liga Champions musim 2022/2023. Kedua tim mengumpulkan tiga poin setelah berhasil menekuk lawannya pada pertandingan pertama. Manchester City duduk sebagai pemuncak sementara Grup G berkat raihan gol yang lebih banyak dari Borussia Dortmund. Pertandingan ini akan memperebutkan tahta pemuncak Grup G.

Tim tamu datang dengan skuad yang "pincang" akibat banyaknya pemain cedera. Pasien terbaru adalah Thorgan Hazard yang terpaksa ditarik keluar lapangan pada menit ke 23 kala menjamu FC Copenhagen. Edin Terzic juga masih belum yakin untuk dapat memainkan Karim Adeyemi dan Donyell Malen. Kemungkinan besar, ia masih mengandalkan Anthony Modeste sebagai ujung tombak.

Sementara Pep Guardiola cukup percaya diri pasca mengalahkan Sevilla di depan publik Stadion Ramon Sanchez Pizjuan. Sayangnya, Manchester City masih harus tampil tanpa Laporte dan Stones. Kemungkinan besar Ruben Dias akan berduet dengan Manuel Akanji di lini belakang. Terlebih, Akanji merupakan mantan pemain Borussia Dortmund. Selain itu, Sergio Gomez yang telah menjalani debutnya berpotensi kembali mendapatkan kepercayaan dari Pep karena Kyle Walker masih bermasalah dengan kebugarannya.


Gambar 1 - Potensi Susunan Pemain Manchester City vs Borussia Dortmund

Pertandingan ini menjadi reuni pertama Haaland dan Akanji dengan mantan timnya. Dua pemain ini baru didatangkan dari Die Borussen pada bursa transfer musim panas lalu. Tidak hanya itu, Ilkay Gundogan juga pernah berseragam Borussia Dortmund.

Manchester City lebih diunggulkan karena punya tiga pemain yang tidak asing dengan gaya bermain lawan. Selain itu, tuan rumah memiliki waktu istirahat yang lebih panjang dibanding tim tamu akibat pekan ketujuh Liga Inggris yang ditunda. Walaupun demikian, bukan berarti tim tamu tidak punya peluang untuk mencuri poin dari Etihad Stadium. Apa saja celah yang bisa dimanfaatkan pasukan Edin Terzic ?

Berani Menekan

Manchester City di tangan Pep Guardiola mengandalkan penguasaan bola untuk menciptakan gol sekaligus menghindari kebobolan. Tidak heran jika 11 pemain yang berdiri di atas lapangan dituntut untuk memiliki kapabilitas akurasi umpan tinggi, termasuk penjaga gawang. Tidak hanya itu, kini The Citizens memiliki penyerang dengan atribut lengkap di dalam diri Erling Haaland. Sehingga potensi konversi peluang menjadi gol semakin tinggi.

Edin Terzic punya pilihan untuk bermain lebih reaktif dengan menunggu di area pertahanan sendiri dan menerapkan garis pertahanan yang rendah. Ia juga memiliki beberapa pemain yang cocok untuk taktik ini. Bahkan, Terzic bisa mengubah struktur bertahan secara ekstrem dengan memainkan tiga bek tengah sekaligus. Tapi, strategi ini sangat berisiko karena sang lawan sudah terbiasa menghadapi tim dengan orientasi bertahan. Mereka tetap bisa membongkar pertahanan dan mencetak gol.

Opsi lain adalah dengan berani menekan dan melawan permainan tuan rumah dengan lebih agresif. Tidak membiarkan Manchester City mendominasi penguasaan bola dan memaksa mereka melepaskan umpan lambung agar menciptakan situasi duel udara yang seimbang (fifty-fifty). Edin Terzic memiliki bek tengah dengan postur tinggi besar untuk menandingi kekuatan fisik Haaland.

Taktik ini diterapkan oleh Eddie Howe kala Newcastle United menjamu Manchester City di St. James Park. Hasilnya cukup positif, The Toon berhasil menahan imbang pasukan Pep Guardiola. Bahkan, mereka sempat unggul dua gol. Sayangnya, pertahanan Newcastle United perlahan kehabisan stamina hingga The Citizens berhasil menyamakan kedudukan. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi Edin Terzic jika ingin mengadaptasi taktik Eddie Howe. Ia harus memastikan bahwa unit pertahanan dapat tampil solid dan konsisten hingga peluit panjang dibunyikan.


Gambar 2 - Rata-rata posisi pemain Manchester City saat bertemu Aston Villa (1), Nottingham Forest (2), Crystal Palace (3), dan Newcastle United

sumber : fantasyfootballscout

Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa dengan usaha menekan penguasaan bola Manchester City memaksa mereka untuk menjauh dari kotak penalti. Terlihat posisi pemain Manchester City kala bertemu Newcastle United lebih jauh dari kotak penalti dibanding ketika The Citizens bertemu tiga tim lainnya.

Menjaga Konsistensi Unit Pertahanan

Pada poin sebelumnya menyinggung ketidaksempurnaan taktik Eddie Howe saat anak asuhnya mampu unggul dua gol dari Manchester City, yaitu inkonsistensi unit pertahanan. Artinya, dalam proses menekan penguasaan bola anak asuh Pep Guardiola, unit bertahan turut andil untuk menjaga struktur bertahan agar tidak memunculkan celah yang bisa dimanfaatkan Manchester City untuk lepas dari tekanan.

Kesalahan ini jangan sampai dilakukan oleh anak asuh Edin Terzic jika ingin pulang dengan senyuman lebar. Salah satu caranya adalah dengan tidak memaksakan stamina pemain, khususnya pemain belakang yang fokus dalam bertahan. Jika ia memasang Hummels dan Schlotterbeck sejak menit pertama, Nicklas Sule bisa masuk di babak kedua menggantikan salah satu gelandang atau bek apabila Borussia Dortmund dalam situasi unggul atau bahkan imbang.

Mats Hummels sebagai salah satu pemain senior dan berpengalaman sangat dibutuhkan untuk memimpin dan menjaga konsistensi unit pertahanan Borussia Dortmund. Oleh sebab itu, cukup bijak apabila Edin Terzic ingin memainkan Hummels dari menit pertama hingga akhir pertandingan.

Pertandingan ini cukup berpengaruh terhadap peta persaingan Grup G. Apabila Borussia Dortmund berhasil mencuri poin dari Manchester City, maka bukan tidak mungkin mereka berhasil menjadi juara grup. Begitupun dengan sang tuan rumah. Bermain di hadapan pendukung sendiri memberikan dorongan lebih untuk memenangkan pertandingan dan mempermudah langkahnya untuk menjadi juara Grup G.

Komentar