Aubameyang, Kepingan Puzzle Terakhir Tuchel

Taktik

by Ifsani Ehsan Fachrezi

Ifsani Ehsan Fachrezi

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Aubameyang, Kepingan Puzzle Terakhir Tuchel

Pierre-Emerick Aubameyang menjadi nama terakhir yang didatangkan Chelsea di bursa transfer musim panas 2022. Ia diboyong dari Barcelona dengan biaya transfer mencapai 10,3 juta poundsterling.

Chelsea mendatangkan Aubameyang jelang bursa transfer ditutup. Aubameyang jadi kepingan puzzle terakhir Thomas Tuchel untuk mengisi posisi striker. Ia diproyeksikan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Romelu Lukaku dan Timo Werner sebagai ujung tombak the blues. Perlu diketahui, bahwa Aubameyang dan Tuchel pernah bersama selama dua musim di Borussia Dortmund yaitu musim 2015/16 dan 2016/2017.

Chelsea butuh pengganti yang sepadan dari posisi yang ditinggalkan oleh Werner maupun Lukaku. Mengingat pasukan Thomas Tuchel memiliki masalah dengan produktivitas gol dari seorang penyerang. Mereka baru mencetak 8 gol dari 6 pertandingan. Hingga pekan keenam Premier League, Chelsea duduk di peringkat 5 dengan tiga kemenangan, satu imbang, dan menelan dua kali kekalahan.

Harapan dari hadirnya Aubameyang di tubuh skuad Chelsea saat ini adalah kemampuannya sebagai stiker yang komplit. Aubameyang memiliki kemampuan mencari ruang, penyelesaian akhir, dan adaptasi yang cepat. Ia pun bisa dibilang merupakan striker yang rajin dalam menjemput bola, untuk menciptakan ruang yang bisa dimanfaatkan oleh rekan-rekannya..

Mengandalkan Sterling sebagai striker

Hingga pekan keenam, Chelsea mengandalkan Raheem Sterling sebagai striker yang berdiri sendiri di depan. Di tiga laga awal, Chelsea justru sulit mencetak gol dari kaki striker. Laga perdana melawan Everton, Chelsea unggul dengan satu penalti dari Jorginho. Di laga kedua, dua pemain bertahan yang menciptakan pundi-pundi gol, yaitu Kalidou Koulibaly dan Reece James.

Baru di pekan keempat, lini serang Chelsea berkontribusi langsung terhadap gol. Sterling membuka keran golnya dengan mencetak brace ke gawang Leicester City. Capaian ini berlanjut hingga pekan kelima. Sterling tampil sebagai pencetak gol semata wayang bagi Chelsea.

Gambar 1 - Heatmap sentuhan Sterling yang lebih sering melebar ke sisi sayap. Sumber: Sofascore.com

Meski berpostur pendek untuk dipasang di posisi striker tunggal, Sterling pandai dalam menempatkan posisi ketika berada di kotak penalti. Tiga gol Sterling tersebut tercipta dari dalam kotak penalti. Selain pandai dalam penempatan posisi, Sterling memiliki pergerakan yang dinamis dan mengeksploitasi dari sisi sayap kiri dan kanan penyerangan Chelsea.

Bahkan, ketika di Manchester City, Sterling kerap beberapa kali dipasang sebagai seorang striker. Sterling tampil 28 kali sebagai striker atau penyerang tengah dan mencetak 14 gol di seluruh kompetisi selama tujuh musim.

Adaptasi cepat seorang Aubameyang

Namun, jika dilihat lagi, kedalaman skuad Chelsea di lini serang terutama striker sangat minim. Sterling (sayap) maupun Kai Havertz (gelandang serang) bukan lah seorang striker murni. Dengan begitu, hadirnya Aubameyang merupakan pemain pelengkap untuk menghuni sisi striker sangatlah tepat.

Aubameyang merupakan pemain yang mudah beradaptasi. Ketika bergabung bersama Borussia Dortmund tahun 2013, Aubameyang mencatatkan hattrick di laga debutnya melawan FC Augsburg. Selama empat musim bersama Dortmund, Aubameyang mencetak 141 gol dalam 213 pertandingan di semua kompetisi.

Kemudian bergabung bersama Arsenal di tahun 2018, Aubameyang pun langsung mencetak gol perdana di laga debutnya melawan Everton. Kedatangan Aubameyang di pertengahan musim berhasil mencetak 10 gol dari 14 pertandingan. Di musim selanjutnya, yaitu 2018/19, Aubameyang mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak dengan mencetak 22 gol dalam 36 pertandingan.

Meninggalkan Arsenal di bursa transfer musim dingin 2021/22, Aubameyang mendarat di Barcelona yang saat itu baru diarsiteki oleh Xavi. Kedatangan Aubameyang memenuhi kebutuhan Xavi akan lini serang Barcelona. Saat itu Xavi memboyong tiga penyerang, yaitu Ferran Torres dari Manchester City, Adama Traore dari Wolverhampton (pinjaman), dan Aubameyang.

Baca Juga: Harum Wangi Kedatangan Xavi: Aroma Kejayaan Barca Melalui Ball Posession

Kali ini, Aubameyang tidak mencetak gol di laga debutnya. Namun, Aubameyang langsung mencetak hattrick di laga ketiganya bersama Barcelona ketika melawan Valencia dengan skor akhir 1-4. Aubameyang meninggalkan Barcelona dengan torehan 13 gol dalam 24 penampilan di semua kompetisi.

Aubameyang sebagai kepingan puzzle terakhir Chelsea

Dalam sebuah konferensi pers sebelum pertandingan melawan West Ham, hari Sabtu, tanggal 3 September 2022, pukul 21.00 WIB, Tuchel mengatakan jika Aubameyang merupakan striker yang memiliki banyak kemampuan.

“Dia menggunakan kecepatannya, tetapi tidak hanya kecepatannya untuk mencetak gol, tetapi dia adalah striker pekerja keras. Dia adalah lini terdepan dalam hal pressing, dia sangat kuat dalam counter-pressing dan dia siap bekerja dan itulah yang membuatnya spesial di Dortmund,” ujar Tuchel pada sesi konferensi pers, hari Jumat, 2 September 2022.

Rekrutan ini sangat amat tepat bagi keduanya. Selain posisi tersebut sangat dibutuhkan, Tuchel sudah paham akan karakter Aubameyang. Barcelona sudah punya Lewandowski untuk mengisi posisi striker, dan Aubameyang memilih pilihan yang tepat, karena bisa saja Aubameyang memiliki opsi pindah posisi atau menjadi pelapis dan rotasi saja.

Prediksi pola formasi Chelsea dengan kedatangan Aubameyang

Jika diterapkan dalam formasi yang sering dipakai oleh Tuchel, berikut prediksi susunan pemain dari pola yang sering dipakai oleh Tuchel di Chelsea:

Formasi 3-4-2-1 (penyerang tunggal)


Formasi 3-4-1-2 (dua penyerang)


Formasi 3-4-3 (tiga penyerang)


Formasi 4-3-3 (tiga penyerang)

Komentar