Catatan Kritis Naturalisasi dari Ketua Komisi X DPR RI Dalam Rapat Kerja Dengan Kemenpora Dan PSSI

Berita

by Arienal A Prasetyo

Arienal A Prasetyo

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Catatan Kritis Naturalisasi dari Ketua Komisi X DPR RI Dalam Rapat Kerja Dengan Kemenpora Dan PSSI

Proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh hampir tuntas. Komisi X DPR RI memberikan rekomendasi dalam proses perpindahan kewarganegaraan Jordi Amat dan Sandy Walsh dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menpora dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), hari Kamis, 1 September 2022.

Pada Rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama Menpora dan PSSI, Jordi hadir secara virtual, sedangkan Sandy Walsh berhalangan hadir.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menjelaskan jika naturalisasi harus ditempatkan pada konteks yang tepat. “Karena naturalisasi harus kita tempatkan pada konteks yang sesungguhnya, yaitu agenda yang sifatnya jangka pendek bukan sesuatu yang harus terus menerus dilakukan dalam rangka percepatan prestasi di dunia sepakbola kita,” ujar Huda.

Selain jangka pendek, Huda memberi pesan kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) agar merancang sebuah roadmap naturalisasi untuk masa yang akan datang. “Dalam jangka panjang, saya kira perlu adanya penataan yang sungguh-sungguh. Ini merupakan pekerjaan rumah bagi PSSI bagaimana roadmap soal prestasi sepakbola ke depan dirancang dengan baik, tujuannya jelas yaitu pemenuhan cita-cita dan prestasi timnas kita yang semakin baik di masa-masa yang akan datang,” ujar Huda.

Baca Juga: Naturalisasi: Jalan Pintas yang Nihil Pencapaian

Bagaimana proses naturalisasi berjalan?

Ketua PSSI, Mochamad Iriawan menjelaskan jika proses naturalisasi ini bertujuan untuk jangka pendek. Nama-nama pemain tersebut berdasar pada rekomendasi dari pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

“Berkaitan dengan naturalisasi, ini sebetulnya untuk jangka pendek saja. Karena memang ini dibutuhkan oleh tim tersebut dan keluar nama tersebut (Jordi dan Walsh) juga kebetulan memang langsung dari pelatih (Shin Tae-yong), dan pelatih menyiapkan betul memaparkan kepada kita apa sih kelebihan pemain tersebut,” kata Iriawan dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menpora, hari Kamis, 1 September 2022.

Walau begitu ketua umum PSSI menjelaskan jika PSSI berencana mengajukan beberapa nama yang akan dinaturalisasi, yakni Jordi Amat, Sandy Walsh, Ragnar Oratmangoen, Kevin Diks, Mees Hilgers, dan Shayne Pattynama. Dari deretan nama itu, hanya Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama yang terealisasi.

Hanya berkas naturalisasi Jordi Amat, Sandy Walsh yang lengkap dan sudah diajukan sejak akhir 2021. Wajar bila waktu verifikasinya memakan waktu lama, karena berkas itu harus melewati beberapa lembaga dengan tingkat verifikasi yang ketat.

Pertama, PSSI mengajukan berkas pemain ke Kemenpora. Di sini, Kemenpora hanyalah sebagai pengusul dan perekomendasi atas saran PSSI. Proses pengajuan kewarganegaraan Kemenpora mengacu pada UU Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh, Kehilangan, Pembatalan, dan Memperoleh Kembali Kewarganegaraan.

Penyerahan berkas oleh PSSI kepada Kemenpora telah dilaksanakan pada Februari 2022, sebelum Kemenpora mengajukannya kepada Kemenkumham. Setelah diverifikasi oleh Kemenkumham, berkas tiga pemain itu diajukan kepada Kemensetneg.

Selain itu, mereka juga harus melakukan wawancara dengan BIN, untuk memastikan mereka tak pernah terlibat terorisme dan bebas narkotika melalui tes medis. Setelah itu, berkas diserahkan Setneg kepada Presiden. Pada 17 Juni 2022, Presiden mengeluarkan surat permohonan kewarganegaraan untuk Jordi Amat dan Sandy Walsh. Surat tersebut disampaikan pada rapat DPR, Kamis 30 Juni 2022.

Tanggal pada 29 Agustus 2022, Komisi III DPR (membidangi hukum, HAM, dan keamanan), menyetujui proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh. Sementara itu, Shayne Pattynama belum bisa disahkan lantaran berkasnya belum lengkap. Kamis pagi ini (1/9/2022), PSSI bersama KEMENPORA menghadiri rapat bersama Komisi X DPR RI. Setelah itu, Kemenkumham akan mengajukan surat kepada Setneg yang diteruskan pada Presiden. Terakhir, Presiden memberi surat keputusan sebelum Jordi Amat dan Sandy Walsh mengucap sumpah kewarganegaraan.

Baca Juga: Ancaman Nyata Pemain Naturalisasi

Naturalisasi dalam konteks sepakbola

Mengacu pada Undang-Undang yang sama, yang dimaksud dengan orang asing yang diberi kewarganegaraan karena alasan kepentingan negara adalah orang asing yang dinilai oleh negara telah dan dapat memberikan sumbangan yang luar biasa untuk kepentingan memantapkan kedaulatan negara dan untuk meningkatkan kemajuan, khususnya di bidang perekonomian Indonesia.

Artinya, dalam konteks sepakbola, pemain yang dinaturalisasi harus memberikan efek yang bagus untuk jangka panjang. Dia sangat menonjol. Syarat itu tidak bisa ditolak. Pasalnya, masa keemasan seorang atlet terbatas.

Pasca Cristian Gonzales, gelombang naturalisasi membesar. Tidak semuanya membela timnas. Banyak dari mereka yang kemudian dimanfaatkan oleh klub tertentu untuk memaksimalkan kuota pemain asing.

Konteks naturalisasi Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama memang berdasarkan pengertian dari undang-undang yang sudah dijelaskan di atas. Lalu, apakah setelah pensiun mereka dapat berkontribusi untuk sepakbola Indonesia? - sedangkan di masa sekarang mereka juga belum tentu memberikan prestasi untuk timnas.

Dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama Kemenpora, Syaiful Huda pun menitip pesan kepada Jordi untuk tetap berkontribusi pada perkembangan sepakbola Indonesia, misal membangun sebuah akademi di Sulawesi.

“Tentu, kami berharap kontribusi Jordi tidak berhenti sampai di sini. Nanti setelah menjadi pemain profesional tidak ada salahnya pengabdian membantu pemerintah dengan cara membuat akademi sepakbola di Sulawesi. Semoga itu menjadi kontribusi pasca menjadi pemain profesional di masa yang akan datang,” ujar Huda.

Melalui sambungan virtual meeting, Jordi langsung menanggapi permintaan tersebut. “Saya berharap bisa membantu timnas Indonesia dengan bekal pengalaman saya. Seperti yang anda katakan juga, jika akademi sepakbola itu sangat membantu anak muda di masa yang akan datang, karena olahraga itu sangat penting,” kata Jordi.

Komentar