Match Review: Bhayangkara FC vs Persis Solo

Taktik

by redaksi

Match Review:  Bhayangkara FC vs Persis Solo

Persis Solo meraih kemenangan pertamanya dalam ajang BRI Liga 1 musim 2022/2023. Laskar Sambernyawa unggul tipis dari tuan rumah Bhayangkara FC berkat gol semata wayang yang dicetak oleh penyerang anyar mereka, Fernando Rodriguez. Kemenangan ini membawa anak asuh Jacksen duduk di peringkat ke-15 klasemen sementara.

Jacksen menggunakan formasi andalannya, yaitu 4-2-3-1. Abduh Lestaluhu, Jaime, dan Fabiano masih dipercaya untuk mengisi pos meraka. Andri Ibo dipercaya mengisi posisi full-back kanan menggantikan Eky. Zanadin Fariz dan M. Kanu Hilmansyah dipasang sebagai duet lini tengah. Ryo Matsumura, Messidoro dan Gavin Kwan dipasang lebih kedepan. Sementara ujung tombak diisi Fernando Rodriguez.


Sedari menit pertama hingga menit ke-10, Persis Solo terus menekan Bhayangkara sejak bola masih di lini pertahanan Bhayangkara. Belum genap lima menit, Persis berhasil mencetakan gol, melalui skema tendangan bebas yang dilakukan oleh Messidoro di sisi kanan pertahanan Bhayangkara yang disambar oleh Jaime, namun gol tersebut dianulir wasit karena Jaime berada dalam posisi offside.

Jarak antar pemain Persis yang terlalu lebar membuat mereka sulit untuk mengembangkan permainan, terutama setelah menit ke-10. Akibatnya, Messidoro selalu kebingungan untuk memberikan umpan sehingga para pemain Bhayangkara FC mudah untuk merebutnya.

Di kubu Bhayangkara, lini tengah lebih terjalin dengan baik. Hargianto berduet dengan Wahyu Subo Seto dalam formasi 4-2-3-1 yang dipasang Widodo C. Putro. Dengan pengalaman yang mereka punya, lini tengah bisa mereka menangkan ketimbang dua pemain tengah Persis Solo. Terbukti lini tengah Bhayangkara berhasil melakukan passing sebanyak 431 kali.

Lini belakang Bhayangkara FC dipercayakan kepada Anderson Salles dan Indra Kahfi. Dua pemain ini berperan sebagai tembok di belakang yang ditopang oleh Ruben Sanadi di sisi kiri dan Putu Gede di sisi kanan. Berkat koordinasi di lini belakang yang solid dan kawalan ketat Anderson Salles, Rodriguez mengalami kesulitan pada babak pertama.

Memainkan Gavin Kwan sejak awal di sayap kanan nyatanya tidak berfungsi, tercatat lima inisiasi serangan yang ia buat semuanya nihil. Gavin tak mampu memberikan umpan atau bahkan penetrasi yang berbahaya dan ia ditarik keluar di awal babak kedua. Dengan jarak antar pemain yang terlalu lebar, Persis keteteran ketika Bhayangkara melakukan serangan melalui umpan-umpan pendek.

Kecepatan Sani Rizky dan Kasim Botan yang didukung oleh Adam Najem membuat pemain Persis Solo seperti hanya sekadar mengejar punggung para pemain Bhayangkara. Kemampuan Hargianto dalam menguasai bola bersama Wahyu membuat Bhayangkara lebih bisa mengalirkan bola dengan baik, tetapi masih terdapat masalah dalam penyelesaian akhir.

Ezzejari masih belum bisa menyelesaikan peluang menjadi sebuah gol. Ia hanya mampu melesatkan enam kali tendangan dalam 90. Jaime dan Fabriano rajin bergantian untuk memberikan tekanan terhadap Ezzejjari. Dengan posisi yang terus tidak menguntungkannya untuk mencetak gol, ia sering turun untuk meminta bola dan agar lini belakang Persis mengikutinya dan meninggalkan ruang untuk bisa dimaksimalkan oleh lini kedua.

Ryo Matsumura dengan akselerasinya begitu merepotkan pertahanan Bhayangkara. Di menit 40, dengan ruang yang sulit ia masih mampu melepaskan diri dan melewati beberapa pemain yang diakhiri dengan tendangan, untungnya Salles masih bisa menghadang di bibir gawang akibat Awan Setho sudah out of position.

Kebuntuan justru berhasil dipecahkan oleh punggawa Laskar Sambernyawa. Gol hadir dari kepala Rodriguez memanfaatkan skema tendangan bebas di sisi kanan penyerangan Persis. Bola yang diumpan oleh Lestaluhu berhasil disambut oleh Fabiano dan diselesaikan oleh Rodriguez. Anak asuh Jacksen unggul 0-1.

Setelah berhasil mencetak gol di menit ke-53, Persis Solo praktis melakukan permainan bertahan untuk mempertahankan kemenangannya hingga peluit akhir berbunyi. Tiga poin pertama yang sangat berharga setelah empat pertandingan menelan kekalahan.

Lini belakang Bhayangkara terlihat kokoh, namun mereka tidak bisa mengantisipasi bola atas dengan baik. Skema gol Fabiano yang dianulir sama persis dengan skema gol Rodriguez..

Bhayangkara lebih bisa melancarkan serangannya melalui umpan-umpan terobosan atau melalui passing satu-dua. Jika menggunakan umpan lambung, Bhayangkara akan kesulitan karena Ezzejjari terus dikawal oleh Fabiano dan Jaime. Di pertengahan babak kedua, Persis Solo memperkuat lini tengahnya dengan memasukan Sutanto Tan yang menggantikan Messidoro.

Inisiatif perubahan coba dilakukan oleh Widodo dengan memasukan Andik menggantikan Kasim Botam, tetapi sang pemain hanya bermain kurang dari 30 menit, ia sering terlambat untuk melepaskan bola dan menghambur-hamburkan peluang.

Umpan-umpan yang diberikan dari lini kedua Bhayangkara masih belum bisa menjebol gawang dari Riyandi. Jacksen berhasil memenangkan pertandingan dari hasil skema 4-2-3-1 yang mencair menjadi 4-5-1. Kemenangan ini akan menjadi modal penting sekaligus mengangkat moral pemain Persis Solo agar dapat bersaing di BRI Liga 1 musim 2022/2023.

Kemenangan Persis Solo kali ini tidak dapat menyelamatkan Jacksen F Tiago dari jabatannya. Persis Solo mengumumkan mengakhiri kerjasama dengan Pelatih asal brasil tersebut persis setelah pertandingan ini berakhir











Komentar