Bhayangkara vs Persis Solo: Berebut Tiga Poin Untuk Perbaiki Peringkat

Taktik

by redaksi

Bhayangkara vs Persis Solo: Berebut Tiga Poin Untuk Perbaiki Peringkat

Bhayangkara FC, yang sejauh ini baru meraih satu kemenangan, akan menghadapi Persis Solo - tim yang selalu kalah di empat laga Liga 1 2022/23. Duel ini menarik karena kedua tim sama-sama mengawali awal musim dengan tidak ideal.

Saat melawan tim promosi Dewa United, Bhayangkara harus menelan kekalahan dengan selisih dua angka. Dalam pertandingan itu, Bhayangkara FC mampu menguasai permainan dengan penguasaan bola sebanyak 53% dan membuat peluang sebanyak tujuh kali. Ironisnya adalah dari semua peluang yang tercipta tidak ada satupun yang mengarah ke gawang Dewa United.

Penyelesaian akhir juga menjadi catatan untuk Bhayangkara. Yousef Ezzejjari yang musim lalu mampu mencetak 17 gol bersama Persik Kediri seperti kehilangan tajinya. Ezzejjari sulit mencari ruang untuk menciptakan gol.

Statistik Dewa United vs Bhayangkara FC. (Sumber: Flashscore)

Ia tidak mampu memberikan tekanan yang berarti kepada pertahanan Dewa United. Pola pertahanan yang dilakukan Dewa membuat serangan yang dilakukan oleh Bhayangkara sering berhenti sampai lini tengah saja.

Widodo masih mencoba-coba formasi yang sesuai. Saat melawan Dewa, ia menggunakan formasi 3-4-3, Sementara tiga pertandingan sebelumnya menggunakan 4-3-3 saat melawan Persib (imbang), 4-2-3-1 saat melawan Persik (imbang) dan Persebaya (menang). Jika ia tetap menggunakan 4-2-3-1, besar kemungkinan ia mampu memenangkan pertandingan. Hargianto dan David Maulana akan lebih cepat dalam mengalirkan bola ke depan karena ada ada tiga pemain yang bisa menyampaikan bola ke arah Ezzejjari sebagai ujung tombak.

Sementara Persis Solo bernasib lebih tragis. Mereka selalu kalah dalam empat pertandingan. Pada pertandingan pekan lalu melawan Persita Tangerang, mereka harus tunduk dengan hasil 1-2 di kandang sendiri.

Taktik Jackson F. Tiago belum efektif. Cara bermain yang sama ketika ia masih menukangi Persipura beberapa waktu silam, 4-2-3-1 atau 4-4-2 masih menjadi andalan dan dapat dengan mudah diantisipasi lawan.

Di era kejayaan Persipura, Jacksen mengandalkan Boaz Solossa. Kini ia mengandalkan Ryo Matsumura yang juga melakukan hal yang sama. Sesekali bola yang di berada dari sisi kanan maupun kiri buntu saat diberikan ke arah kotak penalti, namun hal itu merupakan kegagalan skema Jacksen. Ketika bola diberikan ke kotak penalti, tidak ada pemain yang menyambut bola tersebut.

Saat melawan Persita, ia menurunkan Fabiano berduet dengan Jaime Xavier dan di sisi kiri dan kanan ada Abduh Lestaluhu juga Taufik Febriyanto. Dua pemain tengah yang berperan sebagai jangkar adalah Sutanto Tan dan Helmiawan, tiga di depan terdapat Rio Matsumora, Messidoro dan Alfarizky. Posisi ujung tombak diisi oleh Rodriguez.

Kekurangan yang terdapat dari lini belakang Persis adalah kecepatan. Walaupun Jaime dan Fabiano memiliki banyak pengalaman, tetapi kelemahan mereka adalah kecepatan. Hal ini bisa jadi celah yang bisa dimanfaatkan oleh Bhayangkara. Andik bisa dipasangkan dari awal untuk memberikan tekanan sejak babak pertama.

Stamina para pemain yang terkuras bisa dimanfaatkan untuk menjadikan peluang yang berbuah gol. Selain itu, dengan berjaraknya pemain di setiap lini Persis, Widodo bisa sesekali menginstruksikan pemainnya melakukan tendangan dari luar kotak penalti, Hargianto dengan kemampuan tendangan yang keras dan juga placing, bisa jadi opsi untuk menciptakan sebuah gol.

Jacksen bisa melancarkan serangannya dari sektor yang diisi oleh Matsumura di saya sebelah kiri. Melalui kecepatannya, bola-bola terobosan yang ditujukan kepadanya bisa jadi senjata Persis untuk menciptakan gol. Gol pertama yang tercipta oleh Dewa United kepada Bhayangkara tercipta dari pola serangan tersebut.

Statistik Persis Solo vs Persita Tangerang. (Sumber: Flashscore)

Komentar