Mengeliminasi Lini Tengah dan Bagaimana Brentford ?Menyengat? Manchester United

Analisis

by redaksi

Mengeliminasi Lini Tengah dan Bagaimana Brentford “Menyengat” Manchester United

Setelah dipermalukan oleh Brighton di kandang sendiri, pasukan Erik ten Hag menderita kekalahan empat gol tanpa balas oleh Brentford FC. Kekalahan ini mencetak sejarah bahwa dalam kurun waktu 100 tahun, Erik ten Hag menjadi pelatih Manchester United yang menelan kekalahan di dua laga pertama Liga Inggris.

The Red Devils turun dengan susunan yang sedikit berbeda. Cristiano Ronaldo bermain sejak awal sebagai ujung tombak. Scott McTominay yang pada pekan lalu berduet di lini tengah bersama Fred, kini diistirahatkan. Erik ten Hag memasangkan Fred dengan Christian Eriksen dan memberikan posisi gelandang serang kepada Bruno Fernandes. Di belakang masih diisi oleh Diogo Dalot, Harry Maguire, Lisandro Martinez, dan Luke Shaw untuk mengawal David De Gea.

Sementara Thomas Frank melakukan cukup banyak penyesuaian. Pekan lalu, ia menggunakan skema empat bek kala bertamu ke King Power Stadium. Tapi, pada laga ini ia memasang lima bek sekaligus. Hal ini mengindikasikan bahwa pelatih asal Denmark tersebut fokus pada pertahanan dan memanfaatkan serangan balik untuk mencuri satu atau dua gol.

Pasukan Erik ten Hag sebenarnya berhasil mendominasi pertandingan dari penguasaan bola. Tercatat mereka meraih 66,7% penguasaan bola dengan 85% umpan sukses. Tidak hanya itu, Manchester United membuat 13 peluang dan 15 percobaan tembakan, tapi,tidak satu pun berbuah gol. Justru Brentford berhasil membuat De Gea memungut bola dari gawangnya sebanyak empat kali. Jadi, apa yang salah dengan Manchester United?

Penempatan Posisi

Artikel sebelumnya telah membahas soal penempatan posisi Manchester United yang kurang seimbang dan memunculkan banyak celah di belakang. Erik ten Hag kemungkinan sadar akan permasalahan tersebut, sehingga ia tidak menurunkan Mctominay yang pekan lalu terlalu sering bergerak ke depan dan tidak menghiraukan posisi yang ia tinggalkan.

Erik ten Hag memasangkan Christian Eriksen dan Fred. Rencananya, Eriksen akan berperan sebagai pengalir bola dan Fred yang bertugas mengisi ruang-ruang yang ditinggalkan rekannya ketika mereka bergerak ke depan. Idealnya, Fred berdiri di belakang Eriksen saat posisi bola sudah menyeberang garis tengah lapangan.

Rata-rata posisi pemain Manchester United saat melawan Brighton (kiri) dan Brentford (kanan).

Jika melihat ilustrasi di atas (gambar kanan), terlihat posisi Fred justru sejajar dengan Eriksen. Dampaknya. Maguire terpaksa maju ke depan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Fred. Akibatnya, tercipta ruang yang cukup lebar di belakang garis pertahanan Manchester United dan hanya menyisakan Lisandro Martinez. Gol keempat Brentford adalah contoh paling mudah bagaimana celah ini dimanfaatkan dengan baik oleh anak asuh Thomas Frank.

Brentford Eliminasi Lini Tengah Manchester United

Keputusan Thomas Frank untuk tidak menempatkan terlalu banyak pemain di tengah terbukti jitu. Ia memasang lima pemain belakang ditambah dua pemain tengah yang memiliki keunggulan atribut fisik (Norgaard, Jensen, dan Dasilva). Pelatih asal Denmark tersebut menugaskan tiga pemain tengah untuk memberikan tekanan agresivitas kepada para pemain Manchester United ketika menguasai bola di area pertahanan Brentford. Sementara lima bek fokus menjaga ruang di lini pertahanan.

Hanya Ivan Toney yang tetap berdiri di depan Lisandro Martinez untuk menciptakan opsi serangan balik. Terkadang ia sedikit melebar untuk mengacau struktur pertahanan Manchester United. Mbeumo berperan menjadi penyerang yang sering turun ke tengah dengan mengandalkan fisik dan kecepatannya membantu tiga pemain tengah menekan gelandang Manchester United.

Yang menarik, Thomas Frank tidak melancarkan serangan bertahap dari belakang ke tengah. Ia sadar bahwa anak asuhnya memiliki kecepatan dan fisik mumpuni. Frank memilih untuk mengeliminasi lini tengah dan langsung mengirim bola ke depan, baik ke sektor tengah (Ivan Toney) maupun ke arah Mbeumo yang sering beroperasi di sisi kiri pertahanan Manchester United. Strategi tersebut terlihat jelas pada ilustrasi di bawah ini. Ada celah besar di tengah lapangan yang menandakan bahwa pemain Brentford jarang menyentuh bola di area tersebut.

Heatmaps sentuhan pemain Brentford (arah serangan ke kanan). (Sumber : Whoscored)

Kesalahan Individu

Dua dari empat gol yang berhasil Brentford cetak berasal dari kesalahan individu pemain. Tetapi, perlu diingat bahwa kesalahan individu tidak akan muncul begitu saja. Tapi, muncul berkat usaha para pemain Brentford yang berani menekan di area lawan. Tidak selalu menunggu di area sendiri.

Hasil ini sangat buruk bagi Manchester United. Erik ten Hag sangat membutuhkan beberapa pemain baru untuk memperkuat semua lini. Terutama di posisi gelandang bertahan. Karena permasalahan Manchester United sejak pekan pertama berada pada organisasi bertahan yang tidak teratur berawal dari posisi gelandang bertahan yang sering meninggalkan posnya. Manchester United masih memiliki waktu sekitar dua minggu lagi untuk menambah amunisi baru sebelum jendela transfer ditutup.

Komentar