Kemenangan Persib Bandung, Transisi Bertahan Masih Jadi Pekerjaan Rumah Persib

Analisis

by redaksi

Kemenangan Persib Bandung, Transisi Bertahan Masih Jadi Pekerjaan Rumah Persib

Persib Bandung tak meraih satupun kemenangan di tiga pertandingan terakhir sebelum melawan PSIS Semarang. Setelah Robert Rene Alberts mundur, kini skuad Maung Bandung dinahkodai oleh Budiman sebagai caretaker.

Melawan PSIS, Persib turun dengan formasi 4-3-3. Budiman memainkan trio gelandang timnasnya secara bersamaan, Marc Klok, Riki Kambuaya dan Rahmat Irianto. Di 10 menit awal babak pertama, lini tengah Persib dominan, terlihat dari cairnya passing yang dilakukan di area tengah. Namun mereka bukan tanpa celah. Lini tengah mereka terlihat belum memiliki hubungan yang baik. Beberapa kali terlihat bingung untuk melepaskan bola.

Ciro dimainkan sejak awal untuk menggempur sektor sisi kanan PSIS. Agresivitas yang dimiliki oleh pemain ini diperlukan agar merusak pola pertahanan PSIS. Ia adalah tipikal sayap yang menyisir dari sisi dan menusuk ke area kotak penalti.

Masuk pertengahan babak pertama, Persib kehilangan ritme permainannya. PSIS bukan tanpa peluang. Jonathan Cantillana mendapatkan peluang hasil dari penetrasi Marukawa dari sisi kanan pertahanan Persib. Momentum itu hadir di kubu PSIS Semarang, mereka memforsir inisiasi serangan dari sisi yang kanan Persib melalui Taisei Marukawa.

Persib menerapkan determinasi tinggi. Serangan yang sporadis dilaksanakan di area pertahanan PSIS, yang menghasilkan terjadinya handsball di kotak penalti PSIS Semarang di menit ke-21. David da Silva mampu mengecoh Wahyu Tri Nugroho.

Tak berselang lama, kesalahan Persib dari tiga pertandingan lalu kembali muncul: transisi yang terlampau telat, terlalu fokus kepada pemain PSIS yang sedang menguasai bola, tidak melihat pergerakan tanpa bola yang memaksimalkan ruang kosong.

Dari pola serangan balik yang rapi, PSIS mampu mengefektifkan kesempatan itu menjadi sebuah gol. Marukawa yang tanpa penjagaan berada di ruang antara lini tengah dan belakang Persib yang berjarak cukup jauh. Marukawa memberikan bola kepada Andreas Ado, lalu Ado mengembalikan kembali kepada Marukawa yang sudah berada di tiang jauh, tak terjangkau oleh pengamatan Kakang Rudiyanto. Marukawa berhasil mengelabui Kakang dan berhasil menceploskan bola ke gawang Made Wirawan.

Selain jarak antara lini tengah dan bertahan terlalu lebar, saat Ado akan memberikan umpan pada Marukawa, Kakang hanya fokus pada pergerakan Ado. Ia tak menutup ruang Marukawa yang berdiri bebas di belakangnya.

Kesadaran mengeksploitasi ruang adalah kunci serangan balik yang dilakukan oleh PSIS. Wawan Febrianto begitu merepotkan area yang dijaga Daisuke Sato. Wawan berperan fleksibel dan dia mampu membelah lapangan dari kanan ke kiri untuk membuka ruang.

Di sisi kiri, Marukawa ditopang Alfeandra Dewangga yang sering berada di tepi untuk memaksimalkan kemampuan eksploitasi Marukawa ke kotak penalti. Dewangga diinstruksikan untuk lebih bisa menyisir sisi sayap, memaksimalkan kemampuan umpan silangnya. Ini yang menjadikan Marukawa lebih leluasa untuk lebih menusuk ke dalam.

Pola ini yang beberapa kali mampu mengeksploitasi area yang dijaga Kakang. Memasuki babak kedua, Persib memasukkan Febri Haryadi dan Dedi Kusnandar. Kakang dan Frets Butuan ditarik keluar. Rachmat Irianto digeser menjadi full back kanan.

Budiman menyadari sektor kanan Persib terus dieksploitasi oleh Marukawa dan Dewangga, digesernya Irianto dalam posisi itu, ternyata mampu meredam gempuran Marukawa. Hadirnya Febri menjadi daya gedor baru untuk lini sayap. Di sisi kiri, Ciro dengan eksplosifitasnya menggiring bola dan menekuk ke dalam lalu memberikan umpan kepada Febri. Namun Febri gagal mengkonversinya menjadi gol.

David Da Silva dalam pertandingan ini terlihat lebih memiliki gairah bermain ketimbang 3 pertandingan sebelumnya. Terlihat dari bagaimana ia menarik diri ke lini tengah untuk meminta bola. Di menit ke-65 ia mampu mencetak gol keduanya hasil umpan terukur dari Kambuaya.

Statistik passing dan attemps Persib Bandung VS PSIS Semarang

Persib masih tanpa perubahan yang begitu signifikan. Kesalahan-kesalahan yang mendasar seperti passing dan pengorganisasian bertahan masih jadi masalah besar. Banyak umpan yang mubazir dilakukan oleh skuad Persib, terlalu tergesa-gesa dalam melepas bola. Marukawa dan Wawan Febrianto bergantian memberikan ancaman dari kanan dan kiri pertahanan Persib. Hanya perlu dengan satu pemain saja PSIS Semarang, Wawan atau Marukawa mampu mengobrak-abrik pertahanan yang dikawal oleh Achmad Jufriyanto dan Nick Kuipers.

Daisuke Sato haru menempel ketat pergerakan yang diciptakan oleh Wawan, sesekali Sato melakukan pelanggaran untuk menghalau ancaman yang diberikan oleh pemain bertubuh gempal itu.

Menjelang babak kedua berakhir, PSIS Semarang mendapatkan momentum untuk terus menyerang, ujian terberat untuk pertahanan Persib Bandung, dari tiga pertandingan terakhir Persib Bandung mereka kebobolan di menit-menit akhir.

Sampai wasit meniupkan peluit tanda akhir pertandingan, Persib berhasil mempertahankan skor. Kemenangan ini bukan berarti Persib Bandung memiliki permainan yang baik, perlu banyak evaluasi terutama passing dan organisasi pertahanan. Budiman hanya lebih adaptif di situasi tertentu daripada Rene Alberts.

Komentar