Persija Jakarta vs Persib Bandung: Dendam Kesumat Persib di Putaran Pertama

Analisis

by Ifsani Ehsan Fachrezi

Ifsani Ehsan Fachrezi

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Persija Jakarta vs Persib Bandung: Dendam Kesumat Persib di Putaran Pertama

Laga gengsi akan tersaji di pekan ke-28 Liga 1 2021/2022 antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa 1 Maret 2022. Menjadi gengsi karena sudah menjadi rahasia umum jika keduanya merupakan rival yang sudah terjalin sangat lama. Membahas mengenai rivalitas kedua kubu ini tidak ada habisnya. Mulai dari atas lapang, barisan tribun, hingga media sosial selalu memiliki aura panas tersendiri.

Jalur perebutan juara Persib

Menatap putaran kedua pertemuannya di Liga 1 2021/2022, Persib menatap laga ini sebagai ajang balas dendam atas kekalahannya di putaran pertama, tanggal 20 November 2021 silam. Persib kali ini sedang berada di persaingan gelar juara bersama lima empat kontender lainnya, yakni Bali United, Arema FC, Bhayangkara FC, dan Persebaya Surabaya.

Maka dari itu, hasil kemenangan menjadi harga mati bagi Persib untuk terus bersaing di lima besar papan atas. Terpaut tiga poin dari pemuncak klasemen, Bali United, Persib setidaknya perlu mengumpulkan poin penuh di sisa pertandingan untuk mengambil alih posisi puncak dan berharap Bali United kalah maupun imbang. Persib masih menjaga konsistensinya di lima laga terakhir tanpa kekalahan.

Rawan tergerus PSIS dan Persik

Di sisi lain, Persija masih berkutat dengan konsistensinya dalam mempertahankan posisinya di papan tengah yang rawan akan tergerus oleh beberapa tim seperti PSIS Semarang yang berada di posisi delapan dengan raihan poin sama, dan Persik kediri berada di posisi sembilan dengan selisih dua poin.

Rentetan hasil buruk dari lima pertandingan terakhir Persija membuat posisi ketujuh klasemen sementara semakin terancam. Satu menang, tiga kali imbang dan satu kali kalah menjadi pekerjaan rumah dan evaluasi tersendiri bagi Persija ketika hendak menghadapi calon lawannya yang sedang bernafsu di papan atas. Apalagi dengan bumbu rivalitas akan menjadi gengsi tersendiri bagi keduanya.

Efektifitas pemain anyar

Hal yang perlu disoroti adalah upaya dalam membentuk komposisi baru bagi kedua tim ketika menghadapi putaran kedua liga. Baik Persija maupun Persib, keduanya mengganti dan memasang pemain lama dengan pemain barunya. Evaluasi di putaran pertama diperbaiki oleh masing-masing tim dalam mengubah komposisi pemain.

Di putaran pertama, Persib seakan berkutat pada penyelesaian akhir yang kurang baik oleh kedua strikernya, Wander Luiz dan Geoffrey Castillion. Di putaran kedua, Persib memboyong dua striker asal Brazil yakni David Da Silva dan Bruno Cantanhede dan menggeser posisi Wander dan Geoffrey sebagai pemain asing Persib.

Di awal penampilannya, Bruno langsung mencetak gol melalui titik putih ketika menghadapi Persita Tangerang pekan ke-18. Sedangkan David butuh waktu sekitar enam pertandingan untuk mencetak gol. David mencetak gol pertamanya ketika menghadapi PSS Sleman di pekan ke-24, sekaligus menjadi pembuka keran golnya di putaran kedua liga. Hingga pekan ke-27 tiga gol dilesatkan oleh David, termasuk satu gol tercepat di musim ini, yakni berkisar 12 detik.

Berbeda dengan Persib, Persija mendatangkan banyak gelandang di bursa transfer pertengahan musim, setelah di putaran pertama stok gelandang Persija terbilang minim. Bahkan peran Tony Sucipto sering menghuni multi posisi, dari gelandang, bek tengah, hingga bek sayap.

Kedatangan Ichsan Kurniawan, Syahrian Abimanyu, Makan Konate dan gelandang senior, Ahmad Bustomi, menjadi respons Persija dalam menjawab kekurangan di putaran pertama liga.

Konate dan Ichsan menjadi dua gelandang andalan Persija di putaran kedua. Keduanya selalu dipercaya tampil ketika kedatangannya. Penampilan impresif ditunjukkan oleh Konate ketika kedatangannya membuahkan hasil positif bagi Persija. Hingga pekan ke-27, dirinya selalu mencetak gol penentu kemenangan ataupun penyelamat dari kekalahan Persija. Dari tujuh penampilan, Konate berhasil mencetak empat gol, sekaligus menjadi gelandang tersubur di Persija saat ini.

Head to head

Lima pertemuan terakhir di liga, keduanya terbilang seimbang, berikut rinciannya:

Persib Bandung 0 - 1 Persija Jakarta (2021/2022)

Persib Bandung 2 - 0 Persija Jakarta (2019)

Persija Jakarta 1 - 1 Persib Bandung (2019)

Persib Bandung 3 - 2 Persija Jakarta (2018)

Persija Jakarta 1 - 0 Persib Bandung (2018)

Pertandingan ini akan selalu menarik disaksikan, apalagi sejarah pertemuan keduanya di liga berjalan sengit. Selain itu, parade pertemuan kedua pelatih di turnamen pramusim Piala Menpora 2021 akan menjadi bumbu tersendiri. Laga berbau balas dendam dari Persib akan tersaji, dan pembuktian Persija sebagai tim kuat meski berada di posisi tujuh akan menjadi aksi yang menarik pula.

Dalam segi permainan, Persib selalu mengandalkan bola-bola atas untuk menjangkau kedua sayapnya maupun kedua striker yang berada di kotak penalti. Umpan langsung ke arah kotak penalti lawan akan selalu menjadi andalan Persib ketika kedua striker berpostur tinggi berdiri kokoh di kotak penalti. Kemudian bola-bola mati pun menjadi andalan Persib, ketika eksekutornya Marc Klok bisa menendang langsung ke arah gawang, maupun dikirimkan kepada striker.

Kemudian permainan Persija yang mengandalkan operan dari kaki ke kaki menjadi kunci permainan, kala ketiga gelandangnya pandai dalam menahan bola. Abimanyu, Konate dan Ichsan merupakan perpaduan yang baik kemudian sisi sayap cepat dari Riko Simanjuntak dan Osvaldo. Apalagi di depan berdiri sosok Marko Simic yang hingga pekan ke-27 mencatatkan dirinya ke dalam jajaran pencetak gol terbanyak, sebanyak 14 gol.

Sulit untuk diprediksi memang ketika keduanya sama-sama memiliki tekad dan gengsi dalam menghadapi pertandingan. Catatan maupun posisi sudah tidak penting dalam hal urusan rivalitas.

Komentar