Sumbangsih Sepakbola untuk Aksi Sosial

Video Games

by Ifsani Ehsan Fachrezi

Ifsani Ehsan Fachrezi

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Sumbangsih Sepakbola untuk Aksi Sosial

Ketika berbicara soal sepakbola tidak akan jauh dari persoalan perebutan satu bola oleh dua kesebelasan di atas lapangan rumput 100 x 65 meter selama 90’ menit. Nyatanya di luar itu, pembahasan sepakbola justru berakar hingga ke berbagai sektor. Bahkan sektor yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pertandingan di atas lapangan.

Dampak buruk dan baik tentunya sudah menjadi resiko ketika olahraga ini menjadi semakin populer. Dampak baiknya yaitu semakin banyak penikmatnya, maka semakin banyak pula dilirik oleh pasar dari segi bisnis. Finansial dari pelaku sepakbola akan semakin mendulang ketika sektor bisnis dikelola dengan baik.

Negara Eropa sebagai kiblat sepakbola modern sudah tidak diragukan lagi dalam hal mengatur segi bisnisnya. Dalam menerapkan sistem pengelolaan kompetisi hingga lalu lalang pemain diatur sedemikian rupa. Hingga saat ini, pemain dengan harga termahal dan tertinggi masih dipegang yang merumput bersama klub Eropa.

Sejarah transfer pemain termahal masih dipegang oleh klub asal Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Kesebelasan berjuluk Les Parisiens ini mendatangkan Neymar dengan harga 222 juta euro dan Kylian Mbappe 180 juta euro. PSG pun membayar gaji pemain termahal saat ini yang dipegang oleh Lionel Messi sebesar 1,17 juta euro per minggu.

Messi menjadi salah satu nama sebagai pemain yang memiliki gaji yang tinggi. Nama mega bintang lain seperti Cristiano Ronaldo, Neymar, Mbappe, Gareth Bale, dan banyak lagi. Beberapa pemain yang memiliki gaji tinggi maupun terbilang cukup, tidak dihabiskan begitu saja oleh dirinya sendiri. Sebagian mereka sisihkan untuk kepeduliannya terhadap sosial.

Sumbangsih bintang sepakbola dan klub besar Eropa untuk sosial

Nama Ronaldo menjadi salah satu pemain yang masuk dalam jajaran 10 pesepakbola dengan gaji tertinggi. Pemain asal Portugal itu pun terkenal sebagai pemain yang memiliki jiwa sosial tinggi. Salah satunya yakni ketika ia menyumbangkan dana sekitar 120 ribu pounds kepada yayasan peduli kanker Portugal.

Di luar jajaran nama pesepakbola dengan gaji tertinggi, pemain Manchester United, Marcus Rashford, terkenal akan jiwa sosial yang tinggi pula. Kepeduliannya terhadap anak-anak membuatnya mendapat gelar Member of the British Empire (MBE) dari Pangeran William. Hal tersebut berkat peran Rashford dalam memberi voucher makanan gratis bagi 1,3 juta anak di Inggris ketika Pandemi melanda.

Tidak hanya peran pemain, klub sepakbola pun kerap berkontribusi soal kepedulian sosial. Salah satunya FC Barcelona yang memasang nama Unicef di bagian dada konstumnya. Tidak seperti klub lain yang biasanya dibiayai ketika memasang namanya di bagian kostum, Barcelona justru membayar Unicef sebagai bentuk donasi untuk anak-anak setiap tahunnya.

Gerakan komunitas pendukung klub luar dan dalam negeri

Beberapa kasus di atas merupakan segelintir dari kedermawanan pelaku sepakbola di dalam maupun luar lapangan. Beralih dari persepakbolaan mancanegara, geliat gerakan sosial di Indonesia nampak jelas dari pendukung hingga fans tim sepakbola.

Seperti yang dilakukan oleh basis pendukung Liverpool di Indonesia, yakni Bigreds dalam membantu menggalang dana untuk jajaran tim medis yang berjuang menangani Covid 19 di Indonesia. Dilansir dari Sport.Detik.com, Bigreds bekerja sama dengan produsen kaos sepakbola Hooligans12th yang penjualannya mencapai kurang lebih 800-an kaos. Total penjualan kaos tersebut sepenuhnya disumbangkan kepada tenaga medis yang membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD).

Tidak hanya kelompok fans klub luar, suporter klub Madura United, K-Conk Mania melakukan galang dana untuk korban terdampak dari bencana erupsi Gunung Semeru, 4 Desember 2021 silam. Dilansir dari Kabarmadura.id, K-Conk Mania yang sedang berada di Jayapura menggandeng kelompok suporter daerah, seperti The Comen’s Mania, Ultras BCN 1963, Ultras Black Boys 1963, Bonek Jayapura, Viking Papua, Maczman Zona Papua, LAJ Jayapura, LA Mania, Sleman Fans Jayapura, Panser Biru, dan Pasoepati Jayapura.

Dengan melakukan galang dana di lampu merah Dok II perkotaan Jayapura, gabungan kelompok tersebut mengumpulkan dana sebanyak Rp8.050.000 di hari pertama.

Gerakan One Goal One Ball dari FIFA Mobile

Beralih dari sepakbola lapangan, kali ini komunitas game virtual sepakbola melakukan gerakan sosial pula. Game sepakbola besutan EA Sports, FIFA Mobile melakukan gerakan “One Goal, One Ball” untuk berkontribusi terhadap perkembangan sepakbola di Indonesia.

Sebuah konsep eksibisi yang mempertemukan pemain di seluruh penjuru Indonesia akan dipertemukan secara daring maupun langsung. Di babak penyisihan, para pemain akan bertanding secara daring. Sementara babak semifinal hingga final akan dipertemukan secara langsung di Semarang dan Surabaya.

Di laga semifinal dan final, setiap gol yang tercipta akan dikonversi menjadi satu bola untuk diberikan kepada yayasan sepakbola, Sekolah Sepakbola (SSB), hingga kelompok atau komunitas pendukung sepakbola Indonesia.

Berbicara sepakbola memang tidak ada batasnya. Baik sebuah di atas lapangan, maupun virtual, kepedulian sosial akan tetap selalu hadir di tengah larisnya pasar penikmat olahraga ini.

Komentar