Rencana dan Pergantian Krusial Jadi Kunci Kemenangan Persebaya Atas Arema

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Rencana dan Pergantian Krusial Jadi Kunci Kemenangan Persebaya Atas Arema

Persebaya Surabaya berhasil mengalahkan Arema FC dengan skor 1-0 pada lanjutan seri kelima Liga 1 2021/2022 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (23/2) malam WIB. Kemenangan Persebaya itu sekaligus memutus rekor Arema yang tidak kalah dalam 23 pertandingan.

Sementara satu gol Persebaya dicetak Samsul Arif pada menit ke-79. Hanya saja kemenangan ini tidak mengubah posisi klasemen sementara Liga 1 musim ini. Arema masih berada di puncak klasemen sementara dengan koleksi 55 poin. Sedangkan Persebaya berada di peringkat lima dengan raihan 51 poin.

"Kita sangat bersyukur dengan hasil ini. Di awal-awal babak pertama kita sempat sedikit kesulitan karena mereka memiliki pertahanan yang bagus. Babak kedua kita sedikit mendominasi pertandingan dan alhamdulillah kita bisa mencetak gol. Tiga poin yang sangat berharga karena kita bisa bersaing lagi di tangga juara," ujar Samsul setelah pertandingan.

Persebaya Menyimpan Tenaga di Babak Pertama

Penjelasan Samsul pada kutipan di atas memang betul adanya bahwa Persebaya kesulitan di babak pertama. Samsul memang belum dimainkan pada babak pertama tersebut. Sebab di posisi penyerang tengah, Aji Santoso, Pelatih Persebaya, lebih memilih Arsenio Valpoort dalam formasi 4-3-3.

Valpoort terlihat kesulitan untuk menembus pertahanan Arema. Sebab ia kurang banyak menerima suplai dari rekan-rekannya. Kekurangan suplai itu bukan tanpa alasan karena Persebaya bermain lebih hati-hati pada babak pertama.

Persebaya cenderung bermain bertahan juga selama babak pertama. Bahkan ketika Ricky Kambuaya harus ditarik keluar karena cedera pada menit 35`, justru Rachmat Irianto yang menggantikannya. Irianto merupakan pemain berposisi gelandang bertahan atau bek tengah.

Sementara ketika menyerang, Persebaya lebih mengandalkan umpan-umpan panjang jarak jauh ke sepertiga akhir lawan. Umpan-umpan itu juga jarang langsung tepat kepada Valpoort. Beberapa kali dapat pun, ia sulit masuk ke dalam kotak penalti Arema. Kesulitan itu juga karena tidak didukung pemain Persebaya lainnya di lini depan.

Hal itu tidak lepas dengan kehati-hatiannya Persebaya untuk melakukan serangan dan menunggu celah lain. Berbeda dengan Arema yang tampil agresif sejak peluit pertandingan dibunyikan. Namun Arema cukup membuang energinya di babak pertama. Kesebelasan berjuluk Singo Edan ini kesulitan juga masuk ke dalam kotak penalti Persebaya yang tampil lebih hati-hati lagi ketika bertahan.

Bahkan Arema pun harus kehilangan Hamzah Tito karena cedera. Penyerang sayap kiri Arema dalam formasi 4-3-3 itu pun digantikan Dendi Santoso pada menit 13`. Intensitas permainan Arema pada babak pertama pun menjadi bumerang pada waktu usai turun minum. Mereka tampak kelelahan dan sementara Persebaya punya tenaga baru di babak kedua.

Arema Tidak Memiliki Opsi Lain

Arema sendiri tampi tanpa penyerang andalannya, yaitu Carlos Fortes, pada pertandingan kali ini. Fortes sendiri merupakan pencetak gol terbanyak Arema yang sudah menjebol gawang lawan sebanyak 16 kali dari 24 pertandingan.

Posisi penyerang tengah Fortes pun digantikan oleh Muhammad Rafli. Arema memang sempat mengubah gaya bermainnya pada laga kali ini. Umpan-umpan silang melambung ke dalam kotak penalti menjadi jarang dilakukan karena ketiadaan Fortes.

Arema pun lebih sering melepaskan tembakan jarak jauh ketika mendapatkan celah dari rapatnya pertahanan Persebaya. Namun sepakan jarak jauh Arema mampu dijinakan oleh Ernando Ari yang menjaga gawang Persebaya.

Buntunya sepakan jarak jauh Arema membuat mereka kembali mencoba menyerang lewat sayap dan melepaskan umpan silang melambung ke kotak penalti. Namun upaya itu juga beberapa kali gagal karena Rafli kesulitan mengkonversi peluang tersebut menjadi gol.

Arema mengandalkan serangan di sayap kiri dan Rafli yang pertahanan ketat di kotak penalti Persebaya

Rafli kesulitan lepas dari kawalan Rizky Ridho maupun Alie Sesay. Disamping itu, upaya pemain sayap Arema untuk melepaskan umpan juga selalu dijaga ketat. Hal itu tidak lepas dari disiplinnya kedua bek sayap Persebaya dalam menjaga area pertahanan sisi lapangan.

Terutama Ady Setiawan yang jarang naik membantu serangan di sisi kanan. Sebab serangan sayap Arema lebih sering dilancarkan melalui area tersebut. Alhasil, baik Tito, Dendi maupun Johan Alfarizi, kesulitan untuk memberikan umpan sempurna ke dalam kotak penalti. Jika pun tepat, Rafli sering kalah berduel dengan Sesai.

Pergantian Pemain Menjadi Kunci Persebaya

Aji mungkin tidak akan mengira jika Kambuaya harus ditarik keluar karena cedera pada menit 35`. Memasukan Irianto yang bertipikal bertahan pun menjadi sebuah keheranan. Tapi di sinilah Aji paham betul ada ritme permainan yang harus dijaga.

Usai turun minum, Aji mulai menemukan timing yang tepat untuk bermain lebih menyerang. Sebab Arema pun tampak kelelahan ketika pertandingan babak kedua baru berjalan sekitar 10 menit. Aji menjawab situasi itu dengan memasukan Samsul dan Muhammad Supriadi pada menit 52`.

Khusus Supriadi, ialah jawaban Aji atas di luar dugaannya tentang Kambuaya yang mendapatkan cedera. Supriadi diberikan peran yang seharusnya dilakukan Kambuaya pada babak kedua. Sebab Supriadi yang masuk menggantikan Muhammad Hidayat, beberapa kali menerobos ke dalam kotak penalti Arema.

Ruang yang didapatkan Supriadi itu tidak lepas dari terfokusnya pemain Arema kepada Samsul. Fokus pertahanan Arema terpecah karena kecepatan Samsul yang bermain melebar. Begitu pun juga dengan Bruno Moreira yang lebih sering masuk ke dalam kotak penalti pada babak kedua. Jangan lupakan juga Taisei Marukawa yang mulai sering naik ke sepertiga akhir lawan.

Samsul Arif, Supriadi dan Taisei Marukawa mulai bergerak lebih naik ke pertahanan Arema

Berbeda dengan babak pertama yang di mana kedua pemain itu lebih sering menjaga kedalaman di lini tengah. Atas agresifitas yang mulai dibangun Persebaya itu, Samsul mendapatkan dukungan yang lebih baik. Alhasil, penyerang bernomor punggung sembilan itu mampu memecah kebuntuan pada menit 79`.

Samsul mendapatkan keleluasaan di dalam kotak penalti dan tendangan kerasnya berhasil menjebol gawang Arema. Keleluasaan Samsul tidak lepas dari kacaunya penjagaan Arema di sepertiga akhir pertahanan sendiri. Dua bek sayap Arema pun menjadi lebih lambat untuk melakukan transisi bertahan.

Ya, mereka nampak kelelahan sehingga penjagaan kepada serangan Persebaya hanya menyisakan Bagas Adi dan Sergio Silva saja. Mereka pun tidak bisa menyamai tenaga kecepatan Samsul yang sedikit lebih bugar. Alhasil, Samsul mampu mengelabui dua bek tengah Arema tersebut.

Konklusi Kemenangan Persebaya

Apa yang diinginkan Aji dalam pertandingan ini berjalan dengan sempurna, yaitu menyimpan tenaga di babak pertama dan lebih agresif saat usai turun minum. Aji juga tetap teguh terhadap rencana permainan bertahan di babak pertama dengan memasukan Irianto ketika Kambuaya Cedera.

Bom waktu yang diciptakan Aji pun berhasil ketika menemukan timing tepat untuk memasukan Samsul dan Supriadi. Soal kunci pergantian pemain ini pun dijawab Aji ketika pertandingan selesai. "Babak kedua memang harus ada tenaga baru, memasukan Supriadi dan Samsul. Alhamdulillah kalo melihat dari cara bermain juga hasil, saya memasukan dua pemain ini tidak salah," beber mantan Pelatih Persela Lamongan tersebut.

Rencana Aji berjalan mulus pada laga kali ini. Yaitu bagaimana membuat Arema kelelahan, bahkan harus kehilangan satu pemain lebih awal. Lalu kemudian para anak asuhnya tampil habis-habisan menyerang saat babak kedua dengan tambahan tenaga baru.

Komentar