Kemenangan Dramatis Spurs Memecah Win Streak City

Analisis

by Ifsani Ehsan Fachrezi

Ifsani Ehsan Fachrezi

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kemenangan Dramatis Spurs Memecah Win Streak City

Manchester City harus takluk di rumahnya sendiri dan mengakui ketangguhan daya juang Tottenham Hotspurs hingga penghujung waktu. City harus rela menerima kekalahan dengan skor 3-2 di Stadion Etihad, Minggu (20/2) dini hari. Gol sundulan Harry Kane di menit ke-95 memupus harapan serta rekor 15 kali tak terkalahkan City di Premier League 2021/2022.

Lini masa drama menit akhir

Diawali dengan gol cepat Dejan Kulusevski di menit ke-4, Spurs bermain mengandalkan serangan balik cepatnya. Tertinggal cepat, City menggempur pertahanan Spurs tanpa henti melalui tiga pilarnya, Raheem Sterling, Bernardo Silva dan Phil Foden.

Pondasi pertahanan Spurs mulai keropos ketika serangan dari sisi kiri sayap City saat Sterling melepaskan tendangan di luar kotak penalti. Ilkay Gundogan yang berada di kotak penalti Spurs memanfaatkan bola rebound dari Hugo Lloris menjadi gol penyama kedudukan.

Skor imbang bertahan hingga turun minum. Gol penyama kedudukan direspons cepat oleh Spurs dengan bermain keluar menyerang, setelah berfokus untuk meredam serangan City. Bangunan serangan cepat dari Spurs berjalan efektif untuk kesekian kalinya. Sodoran umpan silang Son Heung-min menuju kotak penalti City disambut dengan apik oleh Harry Kane yang lolos dari kawalan Joao Cancelo.

Keunggulan Spurs tidak menyurutkan niatnya untuk mencetak gol tambahan. Di menit ke-74, sepakan Kane ke pojok kiri bawah Ederson dianulir setelah keputusan Video Assistant Referee (VAR) menyatakan jika Kulusevski yang sebelumnya berada dalam posisi offside.

Skor 1-2 bertahan hingga tambahan waktu. Tujuh menit menjadi waktu yang panjang bagi Spurs untuk mempertahankan keunggulan. Sementara City terus menggencarkan serangan demi serangannya. hingga ketika menginjak menit ke-2, wasit menunjuk VAR untuk memastikan bola jatuh di tangan Cristian Romero.

Wasit menunjuk titik penalti untuk City. Riyad Mahrez mengeksekusi penalti dengan baik sehingga gol penyama kedudukan di waktu tambahan mengikis harapan Spurs untuk kembali merebut keunggulan.

Respons cepat datang dari punggawa Spurs. Kembali mengandalkan serangan yang cepat, umpan silang terarah Kulusevski disambut dengan sundulan Kane, sekaligus menutup laga dramatis tersebut.

Tahan gempuran, hingga efektifitas serangan Spurs

Statistik mencolok terjadi dalam laga ini. City mendominasi permainan dengan total penguasaan bola sebesar 71 persen berbanding 29 persen. Total operan City sebanyak 748 dengan akurasi 91 persen, berbeda jauh dengan Spurs yang hanya 299 operan dengan akurasi 79 persen.

City pun terbilang sering dalam menggencarkan serangan. Hal itu bisa dilihat dengan catatan percobaan tendangan sebanyak 21 kali dibanding Spurs yang hanya melepaskan enam kali. Hanya saja Spurs unggul dalam efektifitas penyerangan dengan mencatatkan lima tendangan akurat sehingga lahirlah tiga berbuah gol. Sedangkan City hanya membuahkan empat tendangan akurat namun cuma menjadi dua buah gol saja.

Lapisan pertahanan Spurs patut menjadi sorotan ketika berhasil meredam serangan bertubi-tubi dari City. Enam kali blok, dan 36 sapuan berhasil meredam serangan City hingga penghujung laga.

Antar lini Spurs terbilang berjalan baik dan saling melengkapi. Lini pertahanan kokoh, yang kemudian serangan cepat yang diinisiasi oleh lini tengah dan diselesaikan dengan apik oleh tiga pilar serangannya. Terbukti, tiga pilar tersebut, yakni Son, Kane dan Kulusevski, berperan dalam tiga gol di markas City. Dua asis dari Son, dua gol dari Kane, satu asis dan satu gol oleh Kulusevski.

Rekor yang pecah

Kedatangan Antonio Conte sebagai juru taktik awalnya memang membawa berkah tersendiri. Sejak diarsiteki oleh Conte, pada laga kontra Everton, tanggal 7 November 2021, Spurs menjadi tim yang tidak terkalahkan selama sembilan pertandingan secara beruntun di liga.

Namun petaka terjadi ketika Spurs menghadapi rival sekotanya, Chelsea FC dengan menelan kekalahan 2-0 di Stamford Bridge. Kekalahan tersebut mengakar hingga dua laga selanjutnya. Kemenangan atas City lah menjadi pembuka kran kemenangan Spurs setelah tiga kali kekalahan beruntun.

Kemenangan ini nampaknya menjadi awal petaka bagi City. Rekor 15 kali tidak terkalahkan secara beruntun di liga seketika kandas di markasnya sendiri melalui gol dramatis menit akhir. Apalagi, saingan perebutan juara semakin ketat ketika Liverpool kembali meraih kemenangan atas Norwich City, dan memperkecil ketertinggalan dari City.

Komentar