Mimpi Titel Juara Kedua Harimau Malaya

Cerita

by Ifsani Ehsan Fachrezi

Ifsani Ehsan Fachrezi

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mimpi Titel Juara Kedua Harimau Malaya

Sudah lebih dari satu dekade sejak Malaysia mengangkat trofi Piala AFF (pertama dan) terakhirnya. Sejak itu, mereka sudah dua kali lolos ke final (2014 & 2018), tetapi semuanya berujung dengan kekalahan. Di Piala AFF 2020, skuad asuhan pelatih Tan Cheng Hoe berharap bisa menuntaskan rasa penasaran.

Sesungguhnya, Malaysia memang belum pernah menjadi kekuatan besar sepakbola Asia Tenggara, setidaknya jika kita menggunakan level Thailand atau Vietnam sebagai standar. Hal ini menjadi kegundahan besar bagi para suporternya yang begitu menggilai sepakbola.

Awal mula rakyat Malaysia mengenal si kulit bundar adalah pembentukan koloni Inggris di awal abad ke-19. Inggris membawa dan memperkenalkan olahraga yang populer di negaranya tersebut, hingga menjadi olahraga yang digemari oleh rakyat Malaysia di pengujung abad ke-19.

Kompetisi pertama sepakbola di Malaysia bergulir di Selangor pada tahun 1905 yang diikuti oleh klub-klub berasal dari Kuala Lumpur. Turnamen skala nasional baru mulai bergulir di tahun 1921 dengan nama Piala Malaya. Kemudian, perlahan tapi pasti, kompetisi-kompetisi sepakbola mulai bergeliat. Liga Selangor muncul pada 1962. Di tahun yang sama, Asosiasi sepakbola Perak, Selangor, Negeri Sembilan, Malaka, dan Asosiasi Sepakbola Amatir Singapura berkumpul mendirikan Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM).

Di era 70-an, kiprah timnas Malaysia sangat menjanjikan ketika berpartisipasi di Olimpiade tahun 1972. Cabang olahraga sepakbola Malaysia saat itu sukses meraih kemenangan atas negara-negara raksasa, seperti Korea Selatan, Jepang, hingga Amerika Serikat.

Pada tahun 1976, untuk pertama kalinya Malaysia mencicipi Piala Asia. Satu grup bersama Kuwait dan China, Malaysia gagal melaju ke babak selanjutnya karena hanya mampu meraih satu poin (seri 1-1 dari Tiongkok dan kalah 0-2 dari Kuwait). Namun, mereka tetap mampu berprestasi dengan meraih medali emas SEA Games 1977 dan 1979.

Setelah masa-masa tersebut, perkembangan Malaysia terbilang stagnan. Bahkan, pada 1994, mereka bahkan sempat tersandung skandal suap besar yang menahan langkah maju untuk mendulang prestasi. Barulah di awal abad ke-21 ini, sepakbola Malaysia kembali ke level tertinggi (juara Piala AFF 2010, serta meraih medali emas SEA Games 2009 & 2011).

Kompetisi yang semakin berkembang menjadi salah satu faktor utama mendongkraknya penampilan Timnas Malaysia di ajang bergengsi. Pengelolaan klub professional serta sarana pendidikan sepakbola yang semakin berkembang menjadi faktor lain atas keberhasilan Malaysia mencetak pemain berkualitas bagi Timnas.

Selangor FA dan Johor Darul Ta’zim (JDT) menjadi klub langganan dalam mengorbitkan pemainnya untuk berlaga di Timnas dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Termasuk skuad untuk Piala AFF 2020, sebanyak tujuh pemain JDT dan lima pemain Selangor yang siap untuk bertanding untuk Timnas Malaysia bersama 14 pemain lainnya.

Kendati demikian, hasil negatif yang dikantungi Malaysia dalam persiapan jelang Piala AFF 2020 menjadi kecemasan tersendiri. Dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022, Malaysia dibantai Uni Emirat Arab 0-4, kalah 1-2 dari Vietnam, dan menang tipis atas Thailand 0-1. Adapun dua pertandingan uji coba berakhir dengan kekalahan memalukan (0-4 vs Jordania dan 1-5 vs Uzbekistan).

Bentroknya jadwal kompetisi lokal dengan agenda persiapan timnas menjadi salah satu alasan Malaysia datang ke Singapura tanpa status unggulan. Kendati demikian, setelah membuka Piala AFF 2020 dengan kemenangan 3-1 atas Kamboja, boleh jadi Harimau Malaya dapat kembali bermimpi.

Komentar