Transisi Wolverhampton Diuji Tottenham

Analisis

by Redaksi 6

Redaksi 6

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Transisi Wolverhampton Diuji Tottenham

Sejak kembali ke Premier League pada 2018, Wolverhampton Wanderers arahan Nuno Espirito Santo secara cepat mengukuhkan diri sebagai tim mapan, pesaing tetap ke kejuaraan Eropa. Tahun pertama, mereka lolos ke Europa League. Sedangkan musim lalu, Wolves juga finis di posisi tujuh, tetapi tidak ke Europa League lantaran Arsenal menjuarai Piala FA.

Hampir tiga musim terakhir, Nuno selalu memainkan formasi 3-5-2 atau 3-4-3 yang terbukti solid. Tetapi, satu bulan terakhir, Nuno melakukan eksperimen dengan formasi empat bek (4-2-3-1 atau 4-3-3).

Di awal musim atau empat pertandingan sebelum kekalahan 0-1 dari Leicester City, Wolves tampil hebat dengan mengumpulkan 10 poin dari total 12 yang dapat diraih. Kemenangan-kemenangan pasukan Nuno dilandasi permainan kolektif nan solid. Tetapi, skema tiga bek Nuno tidak menghasilkan banyak gol. Perubahan skema ke empat bek dituju Nuno untuk memperbaiki catatan gol mereka.

Link streaming pertandingan Premier League: Wolverhampton Wanderers vs Tottenham Hotspur

Musim pertama di Premier League bersama Nuno, Wolves memiliki catatan gol terburuk di 12 besar klasemen akhir. Mereka hanya mencetak 47 gol, lebih buruk dibandingkan penghuni posisi 12, Crystal Palace. Sedangkan musim 2019/20, jumlah gol Wolves di akhir musim meningkat di angka 51, akan tetapi masih menjadi yang terburuk di tujuh besar.

Di empat laga terkini Premier League (melawan Southampton, Arsenal, Liverpool, serta Aston Villa) sebelum kalah dari Burnley, Wolves dengan formasi empat beknya menghasilkan empat poin dari 12 poin yang tersedia. Secara teknis, memang lebih buruk.

Akan tetapi, jika menilik lebih dalam, ada hal yang membuat skema empat bek baru Nuno terasa tepat seperti yang diinginkan sang pelatih. Selain ingin timnya mencetak lebih banyak gol, Nuno ingin Wolves menjadi tim yang tidak dapat diprediksi.

“Jika kami memiliki pemain yang tepat — dan kami memiliki pemain serba bisa — jadi kami dapat mengubah skema saat di atas lapangan, ini akan menjadi langkah besar dalam perkembangan kami karena kami dapat sangat tidak terprediksi oleh lawan dan memiliki aspek tersebut menjadi keuntungan bagi kami,” ujar Nuno.

Hal yang dapat ditinjau secara jelas dari perubahan skema yang dimainkan Wolves adalah jumlah penciptaan peluang mereka meningkat. Melawan Southampton, Arsenal, dan Aston Villa, Wolves dominan dalam melepaskan tembakan.

Melawan Southampton, mereka membuat 20 tembakan, catatan terbanyak mereka dalam satu pertandingan musim ini. Sementara melawan Villa, Pedro Neto dan kawan-kawan mencetak 16 tembakan. Artinya, Wolves memiliki rata-rata 14 tembakan per laga setelah mengubah formasi ke bentuk empat bek, meningkat dari sebelumnya (rata-rata 11 tembakan dengan skema tiga bek musim ini). Rata-rata penciptaan peluang mereka juga meningkat dari 8,7 ke 9,5.

Seperti yang dikatakan Nuno di awal, Wolves belum memiliki pemain yang tepat. Terlebih setelah ditinggal cedera Raul Jimenez. Kehilangan Jimenez menjadi kerugian terbesar Wolves musim ini.

Penyerang asal Meksiko tersebut berkontribusi terhadap hampir 50% dari jumlah gol Wolverhampton di dua musim terakhir Premier League. Wolves menciptakan 98 gol dan 44 di antaranya adalah kreasi Jimenez (30 gol dan 14 asis).

Transisi Wolves harus segera membuahkan hasil: kemenangan disertai banyak gol. Jika tidak, apa gunanya mereka mengubah pakem yang sudah terbukti solid? Ujian selanjutnya adalah Tottenham Hotspur yang memiliki penyerang-penyerang berbahaya.

Apabila tetap menggunakan formasi empat bek, Wolves perlu mewaspadai Son Heung-Min, terkhusus sisi kanan mereka yang dihuni Nelson Semedo dan Adama Traore. Semedo sebagai bek kanan lebih sering difungsikan menyerang membantu Traore dan lubang di sisi kanan ditambal Leander Dendoncker.

Akan lebih baik jika Semedo dan Traore fokus bertahan dan sesekali melakukan serang cepat. Pasalnya, sayap kiri adalah area yang paling sering digunakan Tottenham ketika melakukan transisi menyerang (38%). Son Heung-Min adalah pemain yang biasa beroperasi di sektor tersebut, dan telah mencetak sembilan gol serta empat asis dari 11 penampilan.

Jika ditinjau dari rekor pertemuan antara Nuno dan Jose Mourinho, kedua pelatih asal Portugal tersebut sama-sama mengantongi satu kemenangan dari total tiga duel. Di laga terakhir pada awal Maret silam, Nuno berhasil menekuk Spurs di London dengan skor 3-2, tetapi kalah 1-2 di Molineux.

Wolverhampton Wanderers dijadwalkan menjamu Tottenham Hotspur pada Senin (28/12) pukul 02.15 WIB. Tayangan langsung pertandingan tersebut, semua pertandingan Premier League 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

Komentar