Union Berlin vs Bayern Muenchen: Max Kruse Cedera di Waktu yang Buruk

Analisis

by Redaksi 7

Redaksi 7

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Union Berlin vs Bayern Muenchen: Max Kruse Cedera di Waktu yang Buruk

Union Berlin kehilangan pemain kunci sekaligus azimat kemenangan mereka: Max Kruse. Striker veteran itu terkena cedera robek fasikulus otot paha (torn muscle bundle) saat melakoni Derbi Berlin, 4 Desember 2020. Kruse diperkirakan absen hingga empat pekan.

Kehilangan ini tentu amat merugikan skuad besutan Urs Fischer. Apalagi, Union menghadapi jadwal berat jelang akhir tahun. Pekan ini, mereka akan menjamu penguasa sepakbola Jerman, Bayern Muenchen, di Stadion An der Alten Försterei.

“Tentu saja kami kehilangan seseorang yang memberi kami banyak gagasan pada beberapa pekan terakhir. Akan sulit untuk menggantinya [Kruse] secara individual,” kata rekan Max Kruse, Marius Buelter, kepada RBB.

Sejauh ini, Kruse berperan vital dalam kampanye mengejutkan Union di Bundesliga 2020/21. Eks pemain Werder Bremen itu mencetak enam gol dan lima asis di musim pertamanya bersama die Eisernen. Jumlah keterlibatan gol Kruse (11) hanya diungguli oleh Erling Braut Haaland (Borussia Dortmund) serta duo Bayern, Robert Lewandowski dan Thomas Mueller.

Tak ada yang meragukan kualitas Kruse meski dia baru saja menjalani musim penuh masalah bersama Fenerbahce SK. Tetapi, siapa sangka kalau striker yang terkenal dengan kaki kiri kuatnya ini akan mendongkrak performa ofensif Union secara signifikan.

Link streaming pertandingan Bundesliga: Union Berlin vs Bayern Muenchen

Musim ini, anak asuh Fischer menjadi tim terproduktif kedua di Bundesliga (bersama Dortmund) dengan 22 gol. Jumlah gol die Eisernen dari 10 pertandingan telah melebihi setengah gol mereka di 2019/20, musim pertama mereka di divisi teratas.

Lonjakan produktivitas ini tak bisa dilepaskan dari peran sentral Kruse. Selain rajin membuat gol/asis, eks pemain VfL Wolsfburg ini berperan sebagai kerator utama serangan timnya. Kruse adalah pemain reguler Union dengan rata-rata aksi berujung tembakan tertinggi (3,73 per pertandingan). Ia juga rajin mengumpan ke area berbahaya dan umpan-umpannya menorehkan xA (expected assist) total senilai 2,6.

Visi bermain Kruse membuat Union mampu bermain efektif musim ini. Sebagai tim yang mengandalkan permainan vertikal dan bola-bola jauh, anak asuh Fischer harus memastikan serangan berlangsung efektif. Dan inilah yang terjadi. Union mampu menyarangkan 22 gol kendati rata-rata hanya menembak 11,8 kali per pertandingan (terendah kesembilan di Bundesliga).

Siapa Bisa Gantikan Kruse?

Sejumlah nama dapat dipertimbangkan sebagai pengisi gap yang ditinggalkan Max Kruse. Dalam formasi 4-2-3-1 Fischer, pemain berusia 32 tahun itu biasa menempati pos no. 10. Sheraldo Becker, Marius Buelter, atau Marcus Ingvartsen menjadi kandidat terkuat untuk mengisi kekosongan.

Sheraldo Becker biasa menempati pos winger kanan Union. Ia pernah dijadikan gelandang serang (posisi yang biasa ditempati Kruse) kala mengalahkan FSV Mainz 05 di Spieltag 3. Becker tampil apik di pertandingan itu dan menyumbang satu asis.

Akan tetapi, waktu itu Becker tidak ditempatkan sebagai no. 10 sentral. Ia berduet dengan Marcus Ingvartsen untuk menyokong Kruse yang jadi penyerang tunggal. Posisi ini mengakomodasi kecenderungan Becker menyisir sayap kanan dan tak membebaninya sebagai kreator utama di sepertiga akhir.

Satu nama lain, Marcus Ingvartsen, menjadi pilihan paling logis jika Fischer hendak menurunkan 4-2-3-1. Gelandang asal Denmark itu memiliki versatilitas lebih baik dibanding Becker. Seperti Kruse, ia bisa bermain sebagai gelandang serang atau second striker.

Sementara bagi Buelter, absennya Kruse dapat memberinya kesempatan membuktikan diri. Setelah tampil menjanjikan dalam masa peminjaman musim lalu, sang eks pemain FC Magdeburg kini jarang diturunkan. Infeksi COVID-19 pun sempat memperlambat progresnya. Sebagaimana Ingvartsen, Buelter adalah pemain berpengalaman yang mampu mengisi pos winger, striker, atau gelandang serang.

Selain tiga pemain tersebut, Fischer dapat menambal kehilangan Kruse secara kolektif. Caranya adalah menghilangkan pos gelandang serang murni dan menerapkan sistem 3-4-3. Skema ini digunakan pelatih asal Swiss tersebut saat menahan imbang Borussia Moenchengladbach dan membabat Mainz 05 di awal musim.

Skema tersebut mengakomodasi pemain seperti Becker atau Ingvartsen yang lebih nyaman bermain di sayap. Becker atau Ingvartsen dapat bermain secara hibrid sebagai gelandang serang sekaligus winger. Dengan sepasang winger hibrid, Union dapat mengancam Bayern melalui serangan balik cepat yang selama ini jadi momok die Roten.

Langkah Fischer untuk menambal peran Kruse menarik untuk disimak. Selain dari segi taktikal, efek cedera Kruse ke semangat kolektif para pemain juga patut dinantikan.

“Saya dan pemain lain siap mengisi kekosongan itu [cederanya Kruse],” demikian janji Ingvartsen. Janji itu akan dibuktikan dalam partai melawan tim terkuat Jerman.

Union Berlin akan menjamu Bayern Muenchen pada Minggu (13/12) pukul 00.30 WIB. Pertandingan tersebut, seluruh pertandingan Bundesliga 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

Komentar