Jika Andrej Kramaric Buntu, Hoffenheim Bisa Berharap pada Ihlas Bebou

Analisis

by Redaksi 10

Redaksi 10

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Jika Andrej Kramaric Buntu, Hoffenheim Bisa Berharap pada Ihlas Bebou

Usai meraup hasil maksimal melawan FC Koeln dan Bayern Muenchen dalam dua pertandingan awal Bundesliga 1 2020/21, kemenangan seperti menjauh dari TSG Hoffenheim. Tujuh laga beruntun dilalui anak asuh Sebastian Hoeness tanpa sekali pun meraih tiga poin: empat kali kalah dan tiga kali imbang.

Salah satu faktor yang cukup memengaruhi die Kraichgauer adalah absennya bomber utama, Andrej Kramaric, lantaran sang pemain sempat cedera dan terpapar COVID-19. Penggawa Kroasia itu mesti absen dalam empat laga. Ketergantungan Hoffenheim terhadap pengagum Davor Suker tersebut sangat besar. Pasalnya, hanya dari tiga laga, ia mampu mencetak enam gol.

Kemudian, usai pulih dan kembali bermain pada Spieltag 8 melawan Stuttgart, kontribusi Kramaric langsung terasa. Namanya lagi-lagi tercatat di papan skor sebagai pencetak gol dalam pertandingan tersebut, meski pertandingan berkesudahan 3-3.

Akan tetapi, penampilan apik Kramaric mengalami kemunduran pada laga terakhirnya melawan FSV Mainz 05 pada Spieltag 10. Kendati bermain selama 90 menit, ia tak mampu mengancam gawang lawan. Dalam laga tersebut, tak ada satu pun tembakan yang ditorehkan. Pertandingan itu menjadi yang terburuk baginya jika dibandingkan dengan empat laga sebelumnya.

Padahal, empat tembakan adalah angka minimal yang dilepaskan Kramaric dalam satu pertandingan musim ini. Bahkan kala melawan Muenchen, ia sukses menorehkan delapan tembakan (empat di antaranya tepat sasaran) dalam satu laga.

Link pertandingan Bundesliga: TSG Hoffenheim vs FC Augsburg

Maka, Sebastian Hoeness tentu tak bisa tinggal diam apabila situasi serupa kembali terjadi ketika timnya bersua Augsburg, Selasa (8/12/2020) dini hari.

“Augsburg telah menunjukkan [kepada calon lawannya] jika mereka bisa membuat segalanya menjadi sangat sulit dan berbahaya. Kami siap untuk itu dan ingin keluar sebagai pemenang. Mereka bermain dengan direct ball dan memiliki kekuatan yang cukup besar. Dan mereka telah menunjukkannya musim ini,” kata Hoeness.

Pelatih berusia 38 tahun tersebut bisa berharap pada Ihlas Bebou sebagai salah satu alternatif jika Kramaric kembali mengalami kebuntuan. Pada laga terakhir melawan Mainz, penggawa Togo itu menjadi penyelamat lewat golnya pada menit 62. Gol tersebut cukup penting selain karena menghindari kekalahan, juga jadi yang pertama bagi Bebou musim ini. Lain itu, gol tersebut bisa pula jadi pemantik baginya untuk terus memberikan dampak positif bagi tim, termasuk mengurangi ketergantungan kepada Kramaric.

Di luar gol yang telah disumbangkan, performa Bebou kala itu memang impresif. Ia menjadi pemain yang melepaskan tembakan terbanyak (4) di antara para pemain lainnya. Tingginya yang hanya 1,83 meter pun tidak mengurangi kecakapannya dalam perebutan bola-bola atas. Ia tercatat memenangi empat duel udara.

Alasan lain untuk berharap pada Bebou lantaran sang pemain memiliki kenangan manis saat bersua Augsburg. Pada pertemuan terakhir yang terjadi Juni 2020 lalu, ia sukses mencetak gol pemungkas dalam kemenangan 1-3.

“Ini pertandingan yang sangat penting. Kami memiliki kesempatan untuk mengumpulkan poin yang sebelumnya hilang. Laga ini adalah peluang yang mesti kami ambil. Kami benar-benar ingin memenangkan pertandingan. Namun, kami juga harus tetap tenang,” imbuh Hoeness.

Di tabel klasemen sementara, Hoffenheim menempati urutan 13 sedangkan Augsburg berada tiga tingkat lebih baik dengan selisih tiga poin saja. Andai mampu mengamankan kemenangan seperti yang diharapkan Hoeness, Hoffenheim dipastikan bakal mengkudeta posisi Augsburg.

TSG Hoffenheim akan berhadapan dengan FC Augsburg pada Selasa (8/12) pukul 02.30 WIB. Pertandingan tersebut, seluruh pertandingan Bundesliga 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

Komentar