El Clasico del Rio Negro, Rivalitas Sengit Uruguay vs Brasil

Cerita

by Redaksi 7

Redaksi 7

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

El Clasico del Rio Negro, Rivalitas Sengit Uruguay vs Brasil

Jika membicarakan sepakbola Amerika Selatan, Brasil dan Argentina pasti langsung terlintas sebagai kekuatan dominan di benua ini. Seperti Pele dan Diego Maradona yang mendefinisikan pemain terbaik dunia, Brasil dan Argentina adalah dua raksasa yang menyilaukan publik internasional dari kiprah negara-negara lain.

Di ajang sepakbola paling bergengsi, Piala Dunia, hanya kiprah dua tim ini yang bisa mendobrak dominasi tim-tim Eropa. Brasil lolos tujuh kali ke final dan menjadi tim tersukses sedunia dengan raihan lima trofi. Sedangkan Argentina meraih dua trofi dari lima partisipasi di final.

Di samping dua tim itu, Uruguay tak lelah mencari kans menaklukkan keduanya dan menyulut klaim sebagai jawara Amerika Latin. Jauh sebelum Argentina dan Brasil mencapai puncak tertinggi piramida sepakbola, La Celeste adalah jagoan sepakbola sekaligus juara dunia pertama.

Masa awal sepakbola modern, Uruguay mengejutkan publik Eropa kala berpartisipasi dalam Olimpiade 1924 dan 1928. Di Paris 1924, Los Charruas “mengajari” orang-orang Eropa bagaimana seharusnya bola dimainkan. Uruguay menghajar Yugoslavia (7-0), Amerika Serikat (3-0), Belanda (2-1), serta Swiss (3-0) untuk meraih medali emas Olimpiade.

Novelis Prancis, Henry de Montherlant menganggap sepakbola Uruguay seperti wahyu. “Di sini kita lihat sepakbola yang benar. Dibandingkan ini [permainan Uruguay], apa yang kita tahu sebelumnya, apa yang kita mainkan, tak lebih dari hobi anak sekolah,” tulis Montherlant. Penampilan di Olimpiade membuat Uruguay dihargai dunia dan ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia pertama, yang mana mereka menangi juga.

Kekuatan Uruguay pun membuakkan rivalitas dengan kedua jiran. Negeri yang hanya seluas 176.215 km persegi ini puluhan tahun terlibat persaingan dengan Argentina. Selain itu, Uruguay juga menjalin hubungan kompetitif dengan Brasil. Laga antara keduanya masyhur dikenal sebagai El Clasico del Rio Negro.

Link streaming pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022: Uruguay vs Brasil

Derbi tersebut dinamai Rio Negro karena mengambil nama sebatang sungai yang melintasi kedua negara. Rio Negro, secara harfiah berarti ‘Sungai Hitam’, mengalir sejauh 800 km dari dataran tinggi Brasil ke arah barat daya, menembus perbatasan dan bermuara di Uruguay.

El Clasico del Rio Negro pertama terjadi pada 1916 di ajang Copa America edisi perdana. La Celeste yang menikmati masa kejayaan mengalahkan Brasil dengan skor 2-1, untuk kemudian meraih trofi Copa America pertama. Kelak, ajang kontinental menjadi satu-satunya catatan keunggulan Uruguay atas Brasil atau Argentina. Uruguay adalah juara terbanyak Copa America dengan 15 trofi.

Pada 1910-1920-an, Timnas Uruguay menunjukkan kedigdayaan mereka atas Brasil. Uruguay memenangi enam dari 10 edisi El Clasico del Rio Negro hingga 1923. Uruguay bahkan menorehkan kekalahan terbesar Brasil (6-0) pada 18 September 1920. Rekor ini baru disamai 94 tahun kemudian oleh Jerman waktu menang 7-1 di Piala Dunia 2014.

Laga di Stadion Maracana pada Piala Dunia 1950 tentu menjadi El Clasico del Rio Negro yang paling dikenang. Waktu itu, Uruguay mengalahkan Selecao di kandang sendiri, membungkam 200.000 suporter yang memadati Maracana.

Dalam laga yang masyhur dikenal sebagai Maracanazo tersebut, Brasil tinggal butuh hasil imbang untuk memastikan gelar Piala Dunia pertama mereka. Kubu tuan rumah pun amat diunggulkan jelang laga. Brasil menghadapi Uruguay dengan modal meyakinkan, menghajar Swedia (7-1) serta Spanyol (6-1) untuk memuncaki klasemen putaran final. Sementara itu, La Celeste harus bersusah-payah menahan imbang Spanyol (2-2) dan mengalahkan Swedia dengan skor tipis 3-2.

Nyaris tak ada pihak yang mengunggulkan Uruguay dalam laga ini. Bahkan, koran-koran Brasil telah mencetak berita kemenangan Selecao sebelum pertandingan digelar. Kapten Uruguay, Obdulio Varela, marah atas kesombongan itu. Varela memborong semua koran yang ditemuinya dan membawanya ke hotel tim. Di sana, ia mengajak rekan-rekannya mengencingi segepok koran yang meremehkan mereka.

Niat skuad La Celeste untuk mempermalukan tuan rumah pun terwujud. Kendati tertinggal lebih dulu, Uruguay mencetak dua gol dalam waktu 15 menit untuk menyegel trofi Piala Dunia kedua mereka. Alcides Ghiggia menjadi bintang kemenangan dengan mencetak satu gol dan satu asis untuk Uruguay. Gol pemungkas Ghiggia membungkam Maracana, meninggalkan suporter tuan rumah dalam ketidakpercayaan.

“Saya tidak pernah melihat orang putus asa seperti orang Brasil setelah kekalahan itu. Sepanjang sejarah, hanya tiga orang yang berhasil membuat Maracana terdiam: Paus, Frank Sinatra, dan saya,” komentar Ghiggia atas pertandingan bersejarah tersebut.

Maracanazo barangkali adalah momen terpenting El Clasico del Rio Negro sepanjang sejarah. Nilai pertandingan ini sekaligus mencerminkan bobot rivalitas Uruguay vs Brasil. Kedua tim bahkan sampai membuat turnamen sendiri untuk menentukan yang terbaik di antara keduanya.

Pada kurun 1931-1976, Brasil dan Uruguay rutin bersua dalam turnamen persahabatan bertajuk Copa Rio Branco. Selecao pun mengadakan turnamen serupa lawan Argentina (Copa Roca) dan Paraguay (Copa Oswaldo Cruz). Empat turnamen ini pernah dilebur dalam satu kompetisi bertajuk Taca do Atlantico (Piala Atlantik).

Sejak 1960-an, seiring menurunnya daya saing Timnas Uruguay, Brasil mengambil alih panggung dan rutin menaklukkan La Celeste. Hingga kini, kedua tim telah bertemu 76 kali. Selecao tampil dominan dengan 38 kemenangan, sedangkan Uruguay menang 21 kali dan 17 pertandingan berakhir imbang.

Pada abad 21, Uruguay bahkan hanya sekali menang atas Brasil. Selecao memenangi tujuh dari 12 El Clasico del Rio Negro selepas pergantian milenium. Dalam dua pertemuan terakhir di Estadio Centenario, markas Uruguay, Brasil berhasil menang telak 0-4 serta 1-4.

18 November besok, El Clasico del Rio Negro akan kembali digelar di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022. Bertempat di Estadio Centenario, Uruguay berupaya mematahkan lingkaran kekalahan dari sang jiran. Namun, Brasil juga masih terlihat digdaya tahun ini. Anak asuh Adenor Leonardo Bacchi memetik tiga kemenangan beruntun atas Bolivia, Peru, dan Venezuela di awal kampanye kualifikasi mereka.

Di masa jeda internasional, Anda tidak akan kekurangan tontonan. Mola TV menayangkan pertandingan persahabatan, UEFA Nations League, dan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pertandingan Uruguay vs Brasil pada Rabu (18/11) pukul 06:00 WIB dapat Anda saksikan dengan mengeklik tautan ini.

Komentar