Paulinho Sebagai Opsi Baru di Lini Serang Portugal

Cerita

by Redaksi 10

Redaksi 10

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Paulinho Sebagai Opsi Baru di Lini Serang Portugal

Dengan mengedepankan teknik tinggi, kecepatan, dan kemampuan satu lawan satu, pemain-pemain sayap Portugal mampu berbicara banyak. Dalam skuad terbaru yang dipanggil Fernando Santos untuk berlaga di UEFA Nations League 2020, atribut tersebut dimiliki nama-nama tenar seperti Cristiano Ronaldo, Bernardo Silva, hingga Diogo Jota.

Namun, gaung Portugal untuk posisi penyerang tengah tak sebesar para winger. Dalam lebih dari satu dekade terakhir, setidaknya hanya tiga penyerang tengah Portugal yang terus menerus diingat: Pedro Pauleta, Nuno Gomes, dan Helder Postiga.

Di antara ketiganya, nama Pedro Pauleta boleh jadi yang terbaik. Dengan 88 caps bersama Portugal, ia merupakan top skor Selecao (57 gol), sebelum akhirnya dipatahkan Cristiano Ronaldo (102 gol). Nuno Gomes “hanya” mencetak 29 gol, sedangkan Helder Postiga dua gol lebih sedikit dari Gomes.

Minimnya penyerang tengah yang dimiliki Portugal tak jarang membuat beberapa pelatih yang sempat menukangi tim dengan julukan “Brasil-nya Eropa” itu menempatkan para winger seperti Nani dan Ronaldo sebagai penyerang tengah.

Namun, ada yang sedikit berbeda dari penampilan Portugal dalam laga uji tanding melawan Andorra, Kamis (12/11) lalu. Dengan formasi 4-3-3 yang diusung Fernando Santos, satu nama di posisi penyerang tengah diisi debutan berusia 28 tahun, Paulinho.

Link streaming pertandingan UEFA Nations League Portugal vs Perancis

Sekilas, cara bermain Paulinho mengingatkan kepada sosok Pedro Pauleta. Kemampuannya dalam membaca permainan, penyelesaian akhir, serta kelihaiannya memecah konsentrasi bek lawan, yang menjadi ciri khas seorang penyerang tengah klasik, muncul dalam diri pemain SC Braga tersebut.

Kontribusinya dalam kemenangan meyakinkan atas Andorra (7-0) sangat besar. Ia sukses menyumbang dua gol dengan cara ciamik. Pada gol pertama, instingnya dalam mencari ruang untuk mendahului bek lawan sangat terlihat. Umpan mendatar dari Nelson Semedo tak disiakan. Ia pun tercatat sebagai pemain debutan yang berhasil mencetak gol bersama Selecao.

Seolah belum cukup dengan mencetak satu gol, Paulinho kembali menggetarkan jala Andorra yang dijaga Josep Gomes pada menit 61. Kali ini tandukkannya tak terbendung. Sebelum gol terjadi, lagi-lagi ia menunjukkan pembacaan permainan yang paripurna.

“Ini adalah malam yang sempurna! Sempurna untuk saya yang mencetak gol dan untuk tim yang meraih kemenangan. Kami mencetak banyak gol, jadi, ya, ini sempurna. Saya percaya itu adalah kesempatan yang ideal dan saya meresponsnya dengan bermain bagus. Saya merasa sangat baik,” ucap Paulinho seperti dikutip laman resmi Federasi Sepakbola Portugal.

Masih Betah di Portugal

Paulinho bernama lengkap Joao Paulo Dias Fernandes. Ia lahir di Barcelos, Portugal, pada 9 November 1992. Debut yang ia lakukan bersama Portugal menjadi awal dari petualangan barunya di usia 28 tahun.

Perjalanan karier Paulinho merangkak dari bawah yang diawali dengan bergabung bersama klub amatir, Santa Maria FC. Pada Juli 2012, ia pindah ke klub divisi kedua Liga Portugal, Trofense dan memperoleh debut sebagai pemain profesional ketika bersua Desportivo Aves di ajang Taca da Liga.

Pada musim perdananya itu, Paulinho tampil dalam 38 pertandingan Trofense di dua ajang, Liga Portugal 2 (divisi kedua) dan Allianz Cup (Piala Liga Portugal). Untuk ukuran debutan, pencapaian 11 gol yang ditorehkannya cukup oke sehingga membuat tim Liga NOS (divisi teratas Portugal), Gil Vicente merekrutnya setahun kemudian.

Dari sisi penampilan, ia rutin diturunkan. Namun, ia tak konsisten jika mengukur jumlah gol. Pada dua musim pertamanya, Paulinho bermain sebanyak 45 kali dengan koleksi empat gol saja. Bahkan, ia tak kuasa untuk mencegah klubnya turun ke Liga Portugal 2 pada 2014/15.

Kendati demikian, performanya cukup menjanjikan sehingga pihak klub tetap mempertahankannya. Sebanyak 47 laga ia lakoni pada musim tersebut. Meski belum mampu membawa Gil Vicente ke level tertinggi, 2016/17 adalah musim terbaiknya bersama klub berjuluk Gilistas tersebut. Pasalnya, Paulinho bermain dalam 36 pertandingan dengan catatan 19 gol dan tiga asis.

Lewat kerja keras, Paulinho pun kembali ke Liga NOS untuk bergabung dengan SC Braga pada 2017/18. Bukti akan kualitasnya ia tunjukkan dengan torehan 17 gol dalam 43 pertandingan. Setahun kemudian, pemain bertinggi 1,88 meter itu mendapat gelar individual dengan menjadi top skor Piala Liga Portugal kendati gagal membawa Braga menjadi juara.

Usai meraih gelar individu, pada 2019/20, Paulinho pun akhirnya sukses membawa SC Braga juara Piala Liga Portugal usai mengalahkan Porto di partai puncak dengan skor 1-0. Kali ini, ia memang tidak menjadi pencetak gol terbanyak di ajang tersebut, tapi torehan itu melengkapi gelar yang dikoleksinya dari sisi individu dan klub.

“SC Braga adalah klub pertama yang membuat saya merasa seperti seorang pemain [sepakbola]. Kondisi di sini luar biasa, setiap tahun klub berkembang baik di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.

“Saya selalu diperlakukan dengan baik di sini oleh semua orang, mulai dari staf, rekan satu tim, dan suporter yang mewakili klub. Saya merasa berada di rumah dan saya beruntung untuk itu,” tambahnya.

Kebersamaan Paulinho dengan SC Braga pun masih akan berlangsung lama lantaran ia baru saja meneken kontrak baru hingga 2025. Di level klub, Paulinho menjadi pemain kunci di lini depan. Hal ini mengindikasikan bahwa sang pemain masih betah berada di Portugal, alih-alih pindah ke liga-liga top Eropa.

Dan kini, dengan debut bersama Timnas Portugal yang ciamik, ditambah kebutuhan pelatih akan opsi lain di lini serang, Paulinho bisa jadi akan sering diandalkan Portugal di masa mendatang. Untuk selanjutnya, dalam laga melawan Perancis dan Kroasia di UEFA Nations League, Paulinho sepertinya akan kembali mengisi satu tempat di lini depan.

Di masa jeda internasional, Anda tidak akan kekurangan tontonan. Mola TV menayangkan pertandingan persahabatan, UEFA Nations League, dan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pertandingan Portugal vs Perancis pada Sabtu (15/11) pukul 02:45 WIB dapat Anda saksikan dengan mengeklik tautan ini.

Komentar