Michael Keane yang Betah di Everton dan Enggan Kembali ke Manchester United

Cerita

by Redaksi 10

Redaksi 10

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Michael Keane yang Betah di Everton dan Enggan Kembali ke Manchester United

Cinta Michael Keane ke Manchester United adalah cerita masa lalu. Kini, seiring waktu, pengalaman, dan perjalanan yang telah dilalui, rasa itu pelan-pelan terkikis. Kendati cita-citanya sejak kecil untuk bergabung dengan Setan Merah pernah ditempuh, perasaan “dicampakkan” (dengan lebih banyak dipinjamkan ke klub lain) membuat Keane berpaling.

Lahir di Manchester, Inggris, pada 11 Januari 1993, rasa cinta Keane kepada Manchester United dipengaruhi oleh sang ayah, Aidan, yang kerap membawanya menyaksikan The Red Devils kala bertanding di Old Trafford.

Bersama saudaranya, Will Keane, Michael mulai gemar menyaksikan pertandingan. Kecintaannya kepada sepakbola dan Manchester United membuat keduanya tak ingin hanya sekadar menjadi penonton, tetapi juga sama-sama berjuang agar bisa menjadi bagian dari skuad.

Tekad itu pun akhirnya terwujud pada 2011 ketika Will dan Michael menginjak usia 18. Mereka tembus sebagai pemain muda Man United. Nahas, nasib dua bersaudara ini nyaris serupa. Di Man United, Will dan Michael lebih banyak dipinjamkan.

Jarangnya mendapatkan kesempatan untuk tampil di tim utama Setan Merah membikin dua bersaudara ini bermuara pada satu keputusan: hengkang dari Man United.

Will akhirnya resmi dilepas ke Hull City pada Agustus 2016 dengan nilai transfer 1,2 juta euro. Sementara itu, Michael telah resmi meninggalkan Man United setahun lebih dulu untuk bergabung dengan Burnley lewat biaya yang lebih mahal, 2,56 juta euro.

Link streaming Everton vs Manchester United

Michael Keane Kian Berkembang di Everton

Jika dibandingkan dari sisi jumlah penampilan usai kepindahannya dari Manchester United, Michael lebih baik daripada Will. Sejak hengkang dari Man United, Michael menjadi andalan di lini pertahanan Burnley. Performanya kian konsisten. Bahkan, selama tiga musim ia turun dalam 108 laga bagi The Clarets.

Tak hanya lihai menjaga lawan, sebagai seorang bek, kemampuannya dalam mencetak gol juga cukup baik. Total tujuh gol berhasil ia sumbangkan bagi Burnley. Kemampuannya itu tercium oleh Gareth Southgate yang kemudian memberikan debut di timnas Inggris senior pada Maret 2017 kala bersua Jerman dalam laga uji tanding.

Berkat performanya yang semakin ciamik, sejumlah klub besar pun mulai menginginkan tanda tangannya, termasuk Manchester United, yang bermaksud mengembalikan sang pemain ke Old Trafford. Namun, pada akhirnya, Everton berhasil membawanya ke Goodison Park pada Juli 2017.

“Man United menghubungi agen saya dan menunjukkan minat yang besar. Mereka menginginkan saya, tetapi beberapa hal terjadi dan saya pikir Everton akan menjadi tempat terbaik bagi saya untuk masa depan,” kata Michael Keane.

Keputusan yang diambil Michael Keane pun terbilang tepat. Dengan nilai transfer yang hampir mencapai 30 juta euro, ia menjelma menjadi bek dengan perkembangan yang signifikan. Pada musim pertama bersama The Toffees, ia tampil dalam 38 laga di lintas kompetisi.

Rasa nyaman yang dirasakan di Everton pun membuat kecintaannya kepada Manchester United sedikit demi sedikit sirna. Baru-baru ini, Keane memperpanjang kontrak bersama klub asal Liverpool itu dengan durasi lima tahun ke depan.

Kehadiran Carlo Ancelotti pada musim ini juga semakin meyakinkan Keane bahwa Everton akan berada di jalur yang tepat untuk mendobrak dominasi papan atas yang biasanya dihiasi oleh tim-tim seperti City, Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Man United.

“Semakin lama saya berada di sini [Everton], semakin banyak koneksi yang saya miliki bersama para suporter, staf, dan semua orang di klub. Saya benar-benar merasa berada di rumah dan saya sangat suka mengikuti latihan setiap hari,” ucap Keane seperti dikutip laman resmi klub.

“Saya ingin berada di sini selama mungkin dan berharap klub bisa mencapai hal-hal hebat. Saya pikir, [musim ini] kami berada di jalur yang benar. Kami memiliki kombinasi yang sehat antara pemain muda dan pemain berpengalaman, serta banyaknya pemain berkualitas,” tambahnya.

Pekan ini, Keane akan bersua klub lamanya, Manchester United di Stadion Goodison Park. Sempat bertengger di puncak klasemen, performa Everton tengah menurun dalam tiga laga terakhir. Guna kembali bersaing di papan atas, Keane dituntut untuk bisa memimpin rekan-rekannya dan meraih tripoin.

Di sisi lain, Manchester United menampilkan performa yang tidak lebih baik. Bruno Fernandes dan kawan-kawan sejauh ini berada di peringkat 15. Secara khusus, lini pertahanan menjadi sorotan. Namun, masalah utama Man United di awal musim ini jauh lebih dari itu: konsistensi.

Serangkaian hasil negatif membuat posisi Ole Gunnar Solksjaer dirumorkan sudah tak aman. Eks pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino, disinyalir bakal menggantikan Ole jika hasil minor terus diraih Setan Merah. Dan, bukan tidak mungkin, jika Man United menderita kekalahan dari Everton pekan ini, kita akan menyaksikan pelatih baru itu muncul di Old Trafford.

Tayangan langsung semua pertandingan Premier League 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

Komentar