Millonarios FC: Eks Klub Alfredo Di Stefano yang Menolak Tenggelam

Cerita

by Redaksi 6

Redaksi 6

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Millonarios FC: Eks Klub Alfredo Di Stefano yang Menolak Tenggelam

“Kami sukses membangun tim yang sangat kuat dan beragam kewarganegaraan. Akan sulit untuk menemukan kembali hal yang demikian,” ungkap Alfredo Di Stefano.

Sejak berdiri pada 1946 dan mengikuti kompetisi liga profesional pertama dua tahun setelahnya, Millonarios merupakan salah satu tim terkuat yang pernah ada di Kolombia. Si Balet Biru adalah salah satu dari tiga tim yang belum pernah degradasi dari divisi teratas liga Kolombia selain Atletico Nacional dan rival abadi mereka, Independiente Santa Fe.

Millonarios diuntungkan dengan eksodus para pemain Liga Argentina sejak Kolombia menjadikan kompetisinya profesional pada 1948. Millonarios berhasil menggaet trio legendaris Adolfo Pedernera, Nestor Rossi, serta Alfredo Di Stefano kala eksodus terjadi. Kombinasi trio tersebut menghasilkan empat gelar Liga Kolombia pada periode 1949 hingga 1953.

Link streaming Millonarios vs Deportivo Cali

Senarai pencapaian emas itu terhenti saat Kolombia bergabung dengan FIFA pada 1953. Dua tahun sebelum berafiliasi dengan FIFA, Kolombia mendapat teguran untuk segera mengembalikan para pemain Argentina tersebut ke klub asal. Pasalnya, klub Pedernera, Huracan atau River Plate-nya Di Stefano tidak mendapatkan dana transfer, namun pemain-pemain itu mendapat gaji besar.

Alhasil, Di Stefano dan kawan-kawan satu negaranya berakhir tanpa klub dan hengkang dari Kolombia. Untuk kasus Di Stefano, dirinya menerima tawaran dari duo raksasa Spanyol, Real Madrid serta Barcelona.

Hal tersebut menjadi kerugian besar bagi Millonarios. Sejak hengkangnya para bintang tersebut, El Ballet Azul gagal menjuarai Liga Kolombia sejak 1954 hingga 1958. Namun mereka mampu kembali bangkit dengan menggondol gelar Liga Kolombia pada 1959, 1961, 1962, 1963, dan 1964.

Sejak 1965 hingga tahun 1987, Millonarios hanya mampu tiga kali menjadi juara (1972, 1978, 1987). Mereka semakin terpuruk ketika penyerang mereka Willington Ortiz — yang mampu mempersembahkan gelar liga 1972 dan 1978 — serta pelatih Gabriel Ocho Uribe pindah ke America de Cali.

Bersama Uribe dan Ortiz, America de Cali dengan suplai dana dari kartel Gilberto dan Miguel Rodriguez bersaudara giliran mendominasi kompetisi dengan raihan lima gelar beruntun (1982-1986). Kemudian Atletico Nacional perlahan menjadi penantang kuat saat disetir oleh Pablo Escobar.

Seakan tak ingin kalah di bisnis narkotika, Gonzalo Rodriguez Gacha, sebagai cukong dana Millonarios, merekrut Luis Agusto Garcia pada 1987 untuk menghentikan dominasi America. Pelatih berjuluk El Chiqui tersebut langsung memberikan dua gelar Liga Kolombia di dua musim pertamanya sekaligus mengukuhkan El Ballet Azul sebagai raja liga domestik dengan 13 gelar.

Pada musim ketiga Luis Agusto Garcia menjadi pelatih Millonarios, Gacha ditembak mati. Beberapa hal berubah. Semenjak kematian Gacha hingga 2010, The Blue Ballet tidak sekalipun pernah memenangkan gelar Liga Kolombia. Bahkan, gelar tahun 1987 dan 1988 terancam dicabut karena keterlibatan Gacha di tubuh klub.

Seakan tidak mau tenggelam, Millonarios sanggup mengapung melewati krisis finansial periode 2000-2011. Klub akhirnya dibeli oleh 4.000 pendukung garis keras yang menyebut diri sebagai Azul y Blanco (Biru dan Putih). Bersamaan dengan peremajaan manajemen klub, perubahan tersebut menginisiasi evolusi permainan klub.

Pada tahun 2011, Millonarios langsung mendapat trofi mayor perdananya di ajang Copa Colombia. Akhirnya mereka pun menggenggam kembali gelar liga pada 2012 dan 2017.

Terlepas dari kesuksesannya di ajang domestik, Millonarios, seperti America de Cali, melempem di kancah kontinental. Dari 17 keikutsertaan di Copa Libertadores dan delapan di Copa Merconorte/Sudamericana, Millonarios hanya mampu mendulang satu trofi (Merconorte 2001).

Kini Millonarios akan kembali mencari kesuksesannya di putaran kedua Copa Sudamericana 2020. Mereka akan menghadapi rivalnya, Deportivo Cali pada Jumat (29/10/2020). Laga ini akan menjadi nostalgia indah bagi Millonarios lantaran Deportivo Cali merupakan tim yang mereka taklukkan untuk mendapatkan trofi Liga Kolombia pertama pada 1949 silam.

Pertandingan antara Millonarios vs Deportivo Cali di ajang Copa Sudamericana ditayangkan oleh Mola TV pada Kamis (29/10) pukul 07:30 WIB. Klik link ini untuk menyaksikan pertandingan tersebut dan pertandingan-pertandingan lain di ajang Copa Sudamericana.

Komentar