Arsenal vs Leicester: Misi Sulit The Foxes Tanpa Soyuncu dan Vardy

Analisis

by Redaksi 7

Redaksi 7

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Arsenal vs Leicester: Misi Sulit The Foxes Tanpa Soyuncu dan Vardy

Arsenal memetik kemenangan 1-2 atas Rapid Wien pada Kamis (22/10/2020) lalu. Pada saat bersamaan, Leicester City menang 3-0 atas Zorya Luhansk. Dua tim Inggris tersebut meraih tiga poin di partai perdana fase grup Europa League 2020/21. Pada Senin (26/10) dini hari mendatang, dua tim ini saling berhadapan di Stadion Emirates.

Kedua tim mengawali Liga Inggris 2020/21 dengan catatan identik. Arsenal meraih tiga kemenangan dan dua kali kalah — lawan dua tim terbaik Inggris saat ini, Liverpool dan Manchester City. Sedangkan Leicester menang tiga kali dan dua kali kalah — lawan West Ham United dan Aston Villa yang sedang on fire. Untuk sementara, Arsenal hanya ketinggalan selisih gol dari The Foxes (dua berbanding empat).

Apabila meninjau performa kedua tim, laga Arsenal vs Leicester diprediksi berjalan ketat. Pada akhir musim lalu, dua tim ini bermain sama kuat dengan skor akhir 1-1. Leicester yang sedang angin-anginan mampu menahan Arsenal yang sedang dalam tren positif. Namun, The Foxes terbantu kartu merah Eddie Nketiah dalam laga tersebut.

Link streaming Arsenal vs Leicester City

Musim ini, The Gunners dan Leicester telah berjumpa di putaran ketiga Piala Liga Inggris. Anak asuh Mikel Arteta mengeliminasi Youri Tielemans dan kawan-kawan dengan skor 0-2.

Akan tetapi, pertemuan di liga tentu membawa atmosfer lebih kompetitif. Poin di Emirates pun krusial bagi skuad besutan Brendan Rodgers. Pasalnya, Arsenal merupakan saingan mereka dalam perebutan tiket Liga Champions musim depan. Manajer asal Irlandia Utara itu telah menegaskan bahwa pihaknya hendak membawa pulang tiga poin dari London.

“Kami akan membuat rencana dalam beberapa hari ke depan untuk bersiap menghadapi Arsenal dan meraih kemenangan,” ucap Rodgers dilansir laman resmi Leicester.

Eks manajer Liverpool itu boleh saja mengumbar optimisme jelang laga. Namun, Rodgers harus berpikir ekstra di tengah absennya para pemain inti. Ricardo Pereira, Wilfred Ndidi, dan Caglar Soyuncu dipastikan tak berpartisipasi. Sedangkan Jamie Vardy belum pulih dan kondisinya sedang dipantau tim medis Leicester.

Penyerang berusia 33 tahun itu kemungkinan besar tidak tampil. Atau, jika pulih tepat waktu, Vardy kemungkinan baru diturunkan pada babak kedua.

Absennya Vardy tentu jadi pukulan berat bagi Leicester. Top skor Premier League 2019/20 ini masih memegang peran krusial di lini serang The Foxes. Pada 2020/21, Vardy telah mencetak lima gol (empat dari titik putih) dan memenangkan tiga penalti untuk timnya.

Leicester pun mesti berharap pada Kelechi Iheanacho untuk menggantikan peran Vardy. Saat menghadapi Zorya, penyerang asal Nigeria itu tampil apik dan mencetak satu gol.

Di samping kehilangan striker utama, sang kampiun Liga Inggris 2015/16 juga tanpa peran vital Caglar Soyuncu. Selain solid dalam menghalau serangan, bek asal Turki itu berperan penting dalam build up Leicester selama ini.

Soyuncu adalah bek dengan kemampuan mengoper di atas rata-rata. Perannya vital dalam transisi menyerang Leicester. Ia juga percaya diri saat menguasai bola. Soyuncu kerap menggiring bola ke area tengah dan melepaskan umpan progresif yang terarah. Musim ini, Soyuncu telah membuat 17 operan ke sepertiga akhir. Soyuncu mencatatkan total jarak umpan progresif terjauh (1.637 yard) di antara skuad Leicester (minus kiper).

Tanpa Soyuncu, Rodgers kemungkinan bakal kembali memasang bek Wesley Fofana yang masih berusia 19 tahun. Pada dua pertandingan terakhir, Fofana dipasang sebagai bek tengah bagian kanan, sedangkan Jonny Evans digeser ke sisi kiri. Mengingat sosok Fofana yang minim jam terbang, pilihan ini amat berisiko bagi The Foxes yang menghadapi penyerang sekaliber Pierre-Emerick Aubameyang.

Selain itu, jika Rodgers pillih menurunkan tiga bek tengah, Christian Fuchs dapat menjadi opsi pengganti Soyuncu. Rodgers berpeluang kembali menggunakan strategi yang membawanya menang 2-5 atas Manchester City. Waktu itu, The Foxes bertahan efektif dengan lima bek dan memaksimalkan fast break.

Duel Lini Tengah Bisa Jadi Faktor Krusial

Bicara mengenai formasi tiga bek tengah, susunan pemain Arteta menarik untuk disimak dalam laga ini. Sejak paruh kedua musim lalu, The Gunners tampil apik dengan formasi 3-4-3. Namun, sejak kalah di Anfield pada 29 September lalu, Arteta selalu menurunkan formasi 4-3-3.

Formasi empat bek Arteta mengakomodasi kreativitas Bukayo Saka dan kemampuan natural Kieran Tierney sebagai fullback. Di lain sisi, kehadiran Thomas Partey memberi rasa aman bagi duet bek tengah Arsenal.

Gelandang berkebangsaan Ghana itu tampil impresif saat mengalahkan Rapid Wien. Partey bermain insrumental di lini tengah, 22 kali memenangkan bola kembali dan membuat dua tekel sukses; sekaligus melepaskan sembilan umpan ke sepertiga akhir dan tiga operan ke kotak penalti.

Partey terlihat nyetel dengan permainan The Gunners. Eks pemain Atletico Madrid ini pun berpeluang kembali diturunkan saat menjamu Leicester. Arsenal sendiri perlu gelandang kombatif macam Partey untuk meredam gelandang kreatif The Foxes.

Terlebih lagi, James Maddison telah pulih dan siap bermain pada Senin (26/10) besok. Kehadirannya di ruang antarlini menjadi ancaman tersendiri bagi lawan. Eks pemain Norwich itu kapabel melepaskan tembakan jarak jauh maupun membuat umpan mematikan.

Selain itu, lini tengah Arsenal juga harus waspada dengan permainan Youri Tielemans dari posisi yang lebih dalam. Sejauh ini, gelandang asal Belgia tersebut adalah playmaker kunci Leicester.

Tielemans memang belum mencetak asis di Liga Inggris sejauh ini. Namun, visi operannya kerap menginisiasi serangan berbahaya The Foxes. Tielemans adalah gelandang Leicester yang paling sering mengoper ke sepertiga akhir (29 kali) dan kotak penalti (10 kali). Umpan-umpannya dari situasi open play delapan kali berujung tembakan dan lima kali berujung gol.

Kehadiran Tielemans dan Maddison wajib diredam lini tengah Arsenal. Jika tidak disandingkan dengan Ainsley Maitland-Niles, Mohamed Elneny, atau Granti Xhaka, Partey berpotensi kewalahan menjaga lini tengah The Gunners. Padahal, jika menilik karakter gelandang The Foxes, duel lini tengah berpeluang jadi faktor krusial dalam laga ini.

Tayangan langsung semua pertandingan Premier League 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

Komentar