Degradasi di Inggris, Juara di Perancis, Kini Jadi Pelapis

Cerita

by Redaksi 7

Redaksi 7

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Degradasi di Inggris, Juara di Perancis, Kini Jadi Pelapis

Pada 5 Mei 2018, hadirin di Stadion Britannia, Stoke-on-Trent, tertunduk lesu. Mereka kalah 1-2 dari Crystal Palace pada hari itu. Kekalahan tersebut memastikan Stoke City terdegradasi ke Divisi Championship setelah 10 musim mengarungi Premier League.

Degradasi Stoke tentu mengecewakan pendukungnya. Pasalnya, mereka punya skuad yang cukup mapan untuk bersaing di Liga Inggris. Stoke punya Xherdan Shaqiri, Jack Butland, Kurt Zouma, dan Eric Maxim Choupo-Moting. Nama terakhir tidak berpartisipasi saat pertandingan kontra Palace. Choupo-Moting waktu itu harus menepi karena cedera paha.

Choupo-Moting baru hijrah ke Inggris di awal musim yang berujung degradasi tersebut. Ia datang dengan sambutan ekspektasi tinggi. Pemain kelahiran Hamburg itu pindah ke Stoke dengan bekal segudang pengalaman di Bundesliga. Choupo-Moting adalah striker kaya pengalaman, sembilan musim membela FC Nurnberg, Hamburger SV, Mainz 05, dan Schalke 04.

Choupo-Moting tampil reguler bersama Stoke, mencetak lima gol dan lima asis dari 30 penampilan Liga Inggris. Penyerang berkebangsaan Kamerun ini tampil cukup trengginas di lini serang. Melansir data StatsBomb (via fbref), Choupo-Moting membuat rata-rata 2,32 aksi berujung tembakan di Liga Inggris musim itu. Dari seluruh pemain Stoke, hanya Xherdan Shaqiri, pemain dengan lebih dari 15 penampilan yang mengunggulinya dalam metrik tersebut.

Link streaming Arminia Bielefeld vs Bayern Muenchen

Akan tetapi, kontribusi Choupo-Moting nyatanya tak mampu menyelamatkan Stoke. Setelah konsisten membantu Schalke berebut tempat di 10 besar Bundesliga, banyak kalangan mengira ini adalah momen penurunan kariernya. Namun, siapa sangka, Choupo-Moting justru meraih dua titel Ligue 1 dan lolos ke final Liga Champions dua tahun kemudian.

Choupo-Moting pindah ke Paris Saint-Germain pada 2018/19. Di sana, ia menjadi pelapis Neymar, Kylian Mbappe, Edinson Cavani, hingga Mauro Icardi. Kemampuan Choupo-Moting yang bisa bermain sebagai penyerang tengah maupun winger membuatnya direkrut PSG untuk menjadi pelapis.

Lulusan akademi Hamburger SV itu tentu tidak tampil reguler di Prancis. Selama dua musim, ia hanya mendapat jatah delapan kali starter di Ligue 1. Total, Choupo-Moting bermain 31 kali di ajang liga, mencetak enam gol dan satu asis.

Meski demikian, Choupo-Moting mampu tampil trengginas ketika diturunkan dari bangku cadangan. Di PSG, ia rata-rata membuat 3,37 (2018/19) dan 2,39 (2019/20) aksi berujung tembakan per pertandingan.

Suporter PSG pun wajib berterimakasih pada striker pelapis itu atas gol krusialnya ke gawang Atalanta. Turun sebagai pengganti, Choupo-Moting mencetak gol kemenangan Les Parisiens di perempat final Liga Champions. Ia mencetak gol pada menit ketiga injury time. Berkat golnya, PSG lolos ke semifinal dan mencapai final Liga Champions pertama sepanjang sejarah.

Kemampuan Choupo-Moting yang sanggup mengisi semua pos lini serang tentu menjadi aset berharga bagi klub sebesar PSG. Keserbabisaan Choupo-Moting pun membuat juara Liga Champions musim lalu, Bayern Muenchen, merekrutnya pada awal musim ini.

“Paris menginginkan saya bertahan, tetapi saya menolaknya. Ada sejumlah penawaran menarik untuk saya, tetapi semuanya jelas ketika Bayern membuat tawaran. Tidaklah mengejutkan mereka mendekati saya, tetapi ini tetaplah kehormatan besar,” ucap penyerang berusia 31 tahun tersebut.

Pengalaman Choupo-Moting di Bundesliga tentu menjadi nilai plus bagi Hans-Dieter Flick. Choupo-Moting tidak asing dengan level teratas sepakbola Jerman dan diharapkan langsung nyetel.

Musim ini, Bayern memang butuh penyerang tengah berpengalaman untuk menjadi pelapis. Di skuad Die Roten sekarang, selain Robert Lewandowski, hanya ada dua remaja yang berposisi penyerang tengah: Jann-Fiete Arp serta Joshua Zirkzee. Selain itu, Choupo-Moting juga bisa menambal posisi winger ketika Serge Gnabry, Leroy Sane, Kingsley Coman, atau Douglas Costa berhalangan tampil.

Choupo-Moting tentu paham dirinya hanya akan menjadi pelapis di Bayern. Namun, ia mengaku bahagia menjalaninya dan ingin meraih banyak trofi bersama Die Roten.

“Semua orang tahu betapa bagusnya Lewandowski. Dia penyerang terbaik di dunia. Tetapi tidak ada orang yang dapat bermain sepanjang waktu. Pelatih tidak memberi tahu saya secara spesifik, tetapi dia berkata bahwa saya akan mendapat menit bermain. Saya yakin mampu menjalankan bagian saya untuk membantu tim,” tegas Choupo-Moting.

Pada Sabtu (17/10/2020) besok, Choupo-Moting berkesempatan menjalani debut Bundesliga bersama Bayern. Tim peraih treble ini akan melawat ke markas klub promosi, Arminia Bielefeld.

Tayangan langsung semua pertandingan Bundesliga 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

Komentar