Ekspektasi di Pundak Dejan Kulusevski

Cerita

by Redaksi 6

Redaksi 6

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ekspektasi di Pundak Dejan Kulusevski

“Jika Anda seorang pemain dari Swedia dan Anda bermain untuk klub besar, itu sesuatu yang bagus. Tidak banyak dari kami yang bermain di klub besar, tidak hanya [klub besar] di Italia, tetapi klub-klub besar di seluruh dunia.”

Pernyataan tersebut datang dari mulut Zlatan Ibrahimovic yang menyoroti kepindahan Dejan Kulusevski ke Juventus. Ia pemuda 20 tahun asal Swedia yang kariernya sedang meroket. Ekspektasi sebagai pengganti peran penting Ibrahimovic di Timnas Swedia ramai-ramai disematkan kepadanya.

Si Nyonya Tua sampai merogoh kocek sekitar 35 juta euro untuk Kulusevski. Transfer itu membuatnya menjadi pemain termahal kedua sepanjang sejarah Swedia. Tidak ada pemain Swedia yang lebih mahal daripada Dejan dan Zlatan.

Alasan utama Juventus menggelontorkan uang sebanyak itu karena Kulusevski memang menjanjikan di masa depan. Meski bermain sebagai seorang winger, Kulusevski mampu membukukan 10 gol dan 9 asis bersama Parma di Serie A musim lalu. Di antara para pemain sebaya, mungkin hanya Jadon Sancho yang memiliki dampak serupa.

Juventus sudah mengamankan jasa Dejan pada paruh musim pertama, ketika dia mampu mencetak empat gol dan tujuh asis. Keputusan Juventus untuk tetap meminjamkan Kulusevski hingga akhir musim 2019/20 tepat. Dengan catatan gol dan asisnya musim lalu di Serie A, pemuda 20 tahun keturunan Makedonia ini dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Serie A musim 2019/20.

Link streaming pertandingan UEFA Nations League: Portugal vs Swedia

Lompatan Karier dan Ekspektasi Tinggi

Kulusevski mengawali karier sepakbolanya di akademi Brommapojkarna saat masih berusia enam tahun. Bakatnya tercium oleh Atalanta saat Brommapojkarna melakoni kompetisi Gusella Trophy yang diselenggarakan di sekitar Turin.

Namun, Kulusevski tidak banyak mendapat menit bermain. Keadaan berubah. Atalanta bertransformasi menjadi tim papan atas Serie A. Kulusevski mesti bersaing dengan nama-nama senior macam Josip Ilicic dan Alejandro Gomez. Kulusevski paham, dirinya bakal dipinjamkan, dan Parma adalah tim yang pas untuknya agar mendapatkan menit bermain.

Asisten pelatih Swedia U-21, Bartosz Grzelak, ingat betul skenario yang pernah diungkapkan Dejan kepada dirinya,. Skenario Dejan kini menjadi sebuah kenyataan dalam waktu yang sangat singkat, kurang dari setahun.

“Saya pergi ke Bergamo [Maret 2019]. Kami duduk dan membicarakan rencana kariernya. Dia berkata, ‘Rencana saya adalah mendapat debut di Serie A bersama Atalanta. Lalu mungkin saya akan pergi dipinjamkan ke tim yang membuat saya mendapat menit bermain, dan mulai dari sana, saya akan menargetkan ke klub top Eropa.’ Saya sering berbincang dengan para pemain muda, dan mereka selalu berkata demikian,” ungkap Grzelak.

“Anda lalu akan berkata seperti, ‘Oke, Nak, bagus untuk memiliki target tinggi.’ Dalam kasus Dejan, Anda akan melihat kembali yang sudah terjadi: Dejan membuat debutnya di Serie A, dia pergi dipinjamkan ke Parma, lalu dia ke Juventus. Itu sangat menakjubkan,” imbuh Grzelak.

Kulusevski merupakan pemain yang serba bisa. Saat masih di Atalanta Primavera, ia lebih sering dipasang sebagai gelandang tengah dan nomor 10. Tetapi di bawah arahan pelatih Parma, Roberto D’Aversa, Dejan berperan sebagai inverted winger di sisi kanan.

Dari semua atribut yang ia miliki—fisik mumpuni, teknik di atas rata-rata, dan visi bermain yang brilian—stamina dan work rate merupakan keunggulan utama Kulusevski. Laga melawan Napoli pada Desember 2019 silam dapat menjadi contoh.

Debut Gennaro Gattuso bersama Napoli dinodai oleh Kulusevski. Selain mencetak gol pembuka dan memberi asis ke gol kemenangan Gervinho, Kulusevski tercatat sebagai pemain dengan jarak tempuh terjauh di laga tersebut, 14 km, dan menjadi rekor di Serie A 2019/20.

Prospek Kulusevski di Swedia diberi ekspektasi tinggi oleh beberapa orang, salah satunya adalah Direktur Teknik Brommapojkarna, Andreas Engelmark. Kulusevski, bersama bomber Real Sociedad, Alexander Isak, dan generasi muda Swedia yang memenangi Euro U-21 2015 silam, diharap mampu mengangkat pamor negaranya di kancah internasional.

“Sudah lama kami tidak melihat pemain muda seperti Dejan," kata Engelmark. “Mungkin Ibrahimovic, dari segi kemampuan teknis. Bagi kami untuk melihat Isak dan Kulusevski mencapai level itu di usia muda sungguh luar biasa. Itu tidak umum. Tidak semuda ini. Saya pikir generasi yang mentas sekarang dan generasi berikutnya, mereka akan bekerja lebih keras.”

“Saya juga berpikir dengan Dejan dan Isak yang mengawali kiprah di Stockholm dan mampu menembus [level atas] pada usia dini akan membantu anak-anak di sini untuk menyadari bahwa itu mungkin. Ini akan menarik dalam beberapa tahun ke depan karena batasnya telah ditetapkan lebih tinggi dibanding sebelumnya," tandas Engelmark.

Dejan Kulusevski akan berpartisipasi dalam laga Swedia kontra Portugal di Lisbon pada Kamis (15/10/2020) besok di ajang UEFA Nations League 2020. Kulusevski akan menghadapi rekan satu timnya di Juventus, Cristiano Ronaldo.

Di masa jeda internasional, Anda tidak akan kekurangan tontonan. Mola TV menayangkan pertandingan persahabatan, UEFA Nations League, dan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pertandingan Portugal vs Swedia pada Kamis (15/10) pukul 01.45 WIB dapat Anda saksikan dengan mengeklik tautan ini.

Komentar