Ernesto Carpio-Tirado, Pesulap Keberuntungan Timnas Peru

Cerita

by Redaksi 6

Redaksi 6

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ernesto Carpio-Tirado, Pesulap Keberuntungan Timnas Peru

Klenik tidak akan pernah hilang. Begitu kebanyakan orang meyakini, termasuk para pesepakbola Amerika Latin. Ritual-ritual aneh macam eks kiper River Plate era 1980-an, Sergio Goycochea, yang selalu kencing di lapangan, atau keyakinan Brasil bahwa kiper kulit hitam akan membawa petaka mungkin tidak akan pernah hilang.

Hal-hal ‘aneh’ tersebut dimaksudkan untuk memperkuat psikologis para pemain sebelum bertanding. Meskipun di dalam sebuah tim sudah terdapat banyak persona yang dapat mendorong mental para pemain, Tim Nasional Peru menambahkan sosok "asing" — seorang pesulap — ke ruang ganti. Sosok yang mungkin tidak terlintas di benak orang-orang pada umumnya.

Pesulap tersebut bernama Ernesto Carpio-Tirado, artis kenamaan di Peru yang sering menjuluki dirinya sendiri sebagai Plomo, secara harfiah berarti timah atau orang yang menjengkelkan. Plomo Peru ini tak mengerikan seperti tawaran Pablo Escobar, plata o plomo (perak atau peluru) kepada para penduduk Kolombia. Ernesto sosok yang jenaka dan disukai orang.

Link streaming pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022: Peru vs Brasil

Sejak 2015 silam, Plomo sudah seperti jimat keberuntungan La Rojiblanca. Mulanya, Plomo diundang oleh kapten Peru saat itu, Carlos Lobaton, sebagai penghibur. Dalam sebuah video yang beredar di jagat maya, Plomo membuat asisten pelatih sekaligus legenda Newcastle United, Nolberto Solano cekikikan seperti anak-anak. Bahkan, pelatih Ricardo Gareca yang berparas masam, terkesan oleh Plomo.



Banyak pemain yang langsung menikmati aksi Plomo. Penyerang gaek Paolo Guerrero penasaran dengan trik-trik kartu Plomo, sementara Andre Carrillo dan Raul Ruidiaz coba menirukan gerak-gerik Ernesto. Perlahan, ikatan tersebut terjalin kuat. Sejak itu, Plomo hampir selalu hadir di ruang ganti Peru, meski bukan staf tim. Bahkan, ia ikut di hotel dan kegiatan Peru di Piala Dunia 2018.

Kala Peru bermain melawan Chili di semifinal Copa America 2019, Plomo turut memberi motivasi tim dari ruang ganti. Namun, kehadirannya di ruang ganti bukan satu-satunya cara dia mempengaruhi mental para penggawa Peru ke arah positif. Pemandangan janggal terlihat di kaki kanan gelandang Peru, Christian Cueva. Di balik kaos kakinya terterawang sebuah kartu remi delapan wajik, sesuai nomor punggung sang gelandang.

Singkatnya, Peru menang 3-0 atas juara bertahan Chili dan lolos ke final Copa America untuk pertama kalinya dalam 44 tahun terakhir. Usai laga, Cueva menjelaskan, kartu remi tersebut adalah hadiah dari Plomo.

Sugesti yang diberikan Plomo untuk membawa kartu remi pemberiannya ke lapangan sudah dipraktikkan oleh Cueva sejak 2016, tepatnya di laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 kontra Argentina. Plomo mengatakan kepada para pemain Peru sebelum laga, untuk menyimpan kartu yang diberikannya sesuai nomor punggung masing-masing.

Cueva, seperti banyak pesepakbola lain, masih percaya takhayul: dia menyimpan kartu tersebut di kaos kakinya. Ajaibnya, Cueva mencetak gol penyama kedudukan pada menit 84 lewat titik penalti. Laga berakhir dengan skor 2-2 dan Peru pada akhirnya mampu lolos ke Piala Dunia 2018, pertama kalinya sejak 1982.

Sejatinya, peran Plomo lebih dari sekadar pesulap yang menjajakan jimat. Dia ada untuk menghibur tim yang sedang dalam tekanan. Menurut pengakuannya sendiri, dia adalah sosok pengalih perhatian.

“Di masa ini, banyak tekanan yang dihadapi pesepakbola, itu sudah jelas. Sulap membantu menciptakan suasana bagus. Itu adalah cara untuk memberi para pemain momen relaksasi dan menyenangkan. Mereka selalu menikmati ketika saya mencoba trik-trik baru. Mereka juga mencoba mencari tahu bagaimana saya melakukan trik tersebut. Saya yakin mampu meningkatkan semangat tim dengan cara tersebut,” ujar Ernesto saat wawancara dengan jurnalis The Athletic, Jack Lang, 2019 silam.

Hasilnya memang positif, dalam lima tahun terakhir, entah itu dampak dari kehadiran Plomo, atau kejeniusan pelatih Ricardo Gareca, Peru dua kali lolos ke semifinal Copa America, satu kali ke babak final, dan ikut serta di Piala Dunia 2018.

Peru akan kembali melakoni laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Rabu (14/10/2020) di Stadion Nacional, menjamu lawannya di final Copa America 2019, Brasil. Ini merupakan ujian berat pertama Blanquirroja setelah di pekan pertama hanya mampu bermain imbang 2-2 kontra Paraguay (9/10).

Di masa jeda internasional, Anda tidak akan kekurangan tontonan. Mola TV menayangkan pertandingan persahabatan, UEFA Nations League, dan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pertandingan Peru vs Brasil pada Rabu (14/10) pukul 07.00 WIB dapat Anda saksikan dengan mengeklik tautan ini.

Komentar