Jerman vs Turki: Duel Penuh Sejarah

Analisis

by Redaksi 6

Redaksi 6

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Jerman vs Turki: Duel Penuh Sejarah

Jerman akan melakoni laga persahabatan melawan Turki di Stadion RheinEnergie, Kamis (8/10/2020) pukul 01.45 WIB. Ini juga merupakan pertemuan antara diaspora dan keturunan Turki yang membela Tim Nasional Jerman dengan negara asal mereka.

Imigrasi orang Turki ke Jerman sudah ada sejak zaman Ottoman berkuasa. Tetapi penyebab utamanya di era modern adalah kebutuhan besar Jerman akan tenaga buruh.

Perkembangan industri Eropa Barat usai Perang Dunia II tahun 1960-an membuat Jerman kalang kabut dan membutuhkan banyak pekerja tambahan. Turki kemudian menyetujui tawaran kerja sama bilateral dengan Jerman perihal Gastarbeiter (pekerja tamu) pada 1961.

Link streaming pertandingan persahabatan Jerman vs Turki

Kerja sama yang biasa disebut "Mukjizat Ekonomi" tersebut berjalan sukses hingga pada tahun 1974, negara-negara Eropa Barat mulai menurunkan perekrutan buruh lantaran krisis minyak. Namun, jauh sebelum gelombang migrasi buruh, orang-orang Turki sudah menyebar di Eropa dan Afrika, lebih khususnya di wilayah-wilayah kekuasaan Utsmaniyah.

Faktanya, Jerman merupakan negara dengan populasi orang Turki terbanyak. Seperti diwartakan David Reay dari Handelsblatt pada 2017 silam, lebih dari 4 juta orang Turki bermukim di Jerman, atau sekitar 4% dari total jumlah penduduk Jerman.

Menukil Deutsche Welle, kedatangan para imigran Turki membuat penyusutan populasi di Jerman berkurang. Di akhir tahun 2019, defisit kelahiran di Jerman mencapai angka 161 ribu.

Pada saat bersamaan, populasi Jerman mencapai 83,2 juta orang, meningkat 0,2% dibanding tahun sebelumnya. Dari total 0,2% tersebut, neraca migrasi menunjukkan pertambahan sekitar 300 ribu. Artinya, lebih banyak orang yang datang ke Jerman kemudian menetap dibanding pergi dari Jerman.

“Populasi menyusut jika tidak ada migrasi,” ungkap Nikola Sander, Pusat Peneliti Populasi (BIB).

Meskipun mulanya hanya Gastarbeiter, orang-orang Turki melihat kesempatan dapat hidup "sukses" di Jerman. Salah satu contohnya adalah Isamil Tipi, imigran Turki yang sempat mendapat jatah satu kursi di Parlemen Regional Hesse.

Sepakbola Sebagai Jalan Sukses

Kesuksesan Tipi sendiri berawal dari lapangan sepakbola. Ayah Tipi, yang bekerja di Siemens, sengaja pindah hunian ke pinggiran kota Regensburg. Alasannya, agar Tipi dapat mudah berbaur dengan lingkungan baru dan cepat menguasai bahasa Jerman.

Tipi kemudian dimasukkan ke klub sepakbola lokal, yang mana secara tidak langsung memaksanya untuk berkomunikasi langsung dengan orang-orang Jerman. Singkatnya, cara tersebut efektif, dan Tipi tidak mengalami kesulitan beradaptasi dengan budaya Jerman.

Langkah-langkah yang hampir sama juga diterapkan oleh orang tua pesepakbola kondang Turki macam Mesut Ozil, Emre Can, hingga eks pemain Timnas Jerman, Serdar Tasci. Ketiganya merupakan pemain berorangtua Turki yang lahir di Jerman dan membela Der Panzer.

Ketiga pemain tersebut hanya contoh kecil kesuksesan imigran Turki menjadi pesepakbola, terutama di ajang Bundesliga. Sebagian ada yang memutuskan membela Jerman, sebagian lain terpanggil leluhur untuk membela Timnas Turki.

Jika Ozil, Emre Can, dan Tasci memilih membela Jerman, lain halnya dengan Nuri Sahin dan Hakan Çalhanoglu. Dua nama terakhir lahir di Jerman dan memilih mengenakan jersi Turki. Di level klub, kelima pemain tersebut terbilang sukses.

Presiden Besiktas, Fikret Orman sempat menyatakan opininya tentang fenomena di atas. Menurutnya, Turki tetap akan mengalami ketergantungan para pemain keturunan yang lahir di Jerman jika belum bisa mendidik pemain muda dengan baik.

“Turki punya 75 juta penduduk, tetapi sebagian besar pemain timnas kami datang dari Jerman, Belanda, atau Belgia,” ujar Orman pada 2014 silam.

Selain Hakan Calhanoglu, ada nama Kenan Karaman di skuad Turki dalam laga persahabatan kontra Jerman kali ini. Pemuda 26 tahun kelahiran Stuttgart tersebut saat ini menjadi penyerang untuk Fortuna Dusseldorf.

Laga Kamis (8/10) dini hari ini akan sangat menarik. Jerman masih difavoritkan menang dengan catatan 14 kemenangan atas Turki dari total 20 pertemuan (tiga kalah, tiga imbang).

Laga Jerman melawan Turki dapat disaksikan melalui Mola TV (klik di sini).

Komentar