Jose Mourinho Bangkitkan Memori ?Oktober Suram? Manchester United

Analisis

by Redaksi 7

Redaksi 7

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Jose Mourinho Bangkitkan Memori “Oktober Suram” Manchester United

Manchester United kalah telak 1-6 dari Tottenham Hotspur di Old Trafford, Minggu (4/10/2020) malam tadi. Hasil tersebut sekaligus menjadi kekalahan kandang terbesar MU sejak dibantai rival sekota, Manchester City, pada 2011 silam. Waktu itu, Setan Merah yang diasuh Sir Alex Ferguson dibabat 1-6 oleh Man City yang dilatih Roberto Mancini.

Kekalahan dalam Derbi Manchester itu juga terjadi pada bulan Oktober. Faktanya, empat kekalahan terbesar Setan Merah di era Premier League terjadi pada bulan ini.

Pada 1996, MU asuhan Sir Alex Ferguson dibabat Newcastle United 5-0. Selanjutnya, Oktober 1999, giliran Chelsea yang membabat United dengan skor 5-0.

Hasil ini sekaligus membuat rekor kemenangan bersejarah Mourinho atas mantatan klubnya. Mourinho mencatatkan kemenangan terbesar atas mantan klub sejak Brendan Rodgers (Liverpool vs Swansea) pada 2013.

Highlights pertandingan Manchester United vs Tottenham Hotspur

Di Old Trafford, Setan Merah bermain buruk dan tak mampu mengatasi permaianan Spurs. Kartu merah Anthony Martial memperberat upaya skuad besutan Ole Gunnar Solksjaer merespons permainan lawan. Penyerang asal Prancis itu diusir setelah membalas provokasi Erik Lamela.

United sebenarnya mengawali laga dengan menjanjikan. Setan Merah mendapat penalti pada menit pertama dan dieksekusi dengan sempurna oleh Bruno Fernandes. Namun, setelah penalti itu, miskoordinasi pertahanan MU mengawali pembantaian.

Harry Maguire membuat sapuan buruk dan justru menghalangi Luke Shaw melakukan sapuan dalam proses gol pertama Tanguy Ndombele. Selang tiga menit, pertahanan United telat merespons free kick cepat Harry Kane.

Dalam laga ini, lini pertahanan United tampil mengecawakan. Eric Bailly dan Maguire membuat satu kesalahan berujung gol. Double pivot yang dipasang Solksjaer, Nemanja Matic dan Paul Pogba, kesulitan membendung lini tengah Spurs.

“Ini jauh dari cukup. Dan ketika Anda mendapat kekalahan seperti ini, yang mana telah terjadi sebelumnya, Anda harus bercermin,” ucap Solksjaer dilansir laman resmi Man United.

Untungnya, jeda internasional memberi anak asuh Solksjaer waktu untuk melakukan refleksi dan bersiap menghadapi jadwal berat. Pada pertengahan Oktober hingga awal November, Setan Merah secara berturut-tutut akan menghadapi Newcastle United, Paris Saint-Germain, Chelsea, dan Arsenal.

Duet Son-Kane dalam Performa Terbaik

Son Heung-Min dan Harry Kane menjadi aktor kunci kemenangan Spurs di Old Trafford. Masing-masing mencetak dua gol dan satu asis dalam laga ini. Mereka berdua pun saling memberi asis dalam gol kedua dan ketiga Spurs.

Di Liga Inggris, kombinasi duo Son-Kane total menghasilkan 26 gol sejauh ini. Mereka adalah kombinasi duo paling produktif yang masih aktif bermain di Liga Inggris. Torehan 26 gol itu juga membuat mereka menempati peringkat lima kombinasi duo Premier League yang paling produktif.

Musim ini, peran baru Kane membuat daya serang duo itu semakin berbahaya. Sebagai penyerang tengah, Kane sering bergerak mundur lebih dalam ke area tengah. Dari posisi ini, Kane berpeluang menciptakan banyak peluang untuk rekan-rekannya.

Kane sendiri telah mengemas enam asis di Liga Inggris 2020/21. Padahal, musim lalu, ia hanya membuat dua asis dari 29 pertandingan. Peran baru penyerang berusia 27 tahun tersebut membuatnya menjadi kreator peluang andalan Spurs musim ini.

Pada 2020/21, Kane telah membuat lima umpan terobosan, lima umpan ke kotak penalti, dan delapan umpan kunci. Di Liga Inggris, Kane total mencatatkan 2,4 expected assist (xA)—nilai umpan yang berpeluang menjadi asis—tiga kali lebih tinggi dibanding pemain Spurs lainnya.

Tayangan langsung semua pertandingan Premier League 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

Komentar