Sejarah Fantasy Sport Sampai Bisa Masuk ke Indonesia

Advetorial

by redaksi

Sejarah Fantasy Sport Sampai Bisa Masuk ke Indonesia

Gim dan realitas kadang berjalan tak beriringan. Namun fenomena fantasy sport bisa membuat dua hal tersebut saling berkaitan. Konsep permainan olahraga fantasi ini sederhana, yaitu partisipan menyusun tim virtual atau imajiner yang berisi pemain sungguhan. Tim-tim “fantasi” ini kemudian berkompetisi dan mendapatkan poin berbasis performa para pemain di kehidupan nyata.

Memasuki dekade 2020, olahraga fantasi dianggap keseharian. Media-media banyak membicarkannya, konten-kontennya sudah bisa ditemukan di internet, diskusi-diskusi juga dilangsungkan di dunia maya maupun nyata.

Perjalanan olahraga fantasi menjadi seperti saat ini tak terjadi dalam waktu singkat. Jika menarik lini masa waktu ke belakang, revolusi dalam dunia gim dan olahraga ini sudah dimulai setidaknya sejak Perang Dunia II berakhir.

Jika ada satu negara yang paling berjasa terhadap perkembangan sport dan entertainment tersebut, maka negara tersebut pasti adalah Amerika Serikat. Salah satu fantasy sport yang tercatat sebagai pelopor melibatkan pebisnis asal Oakland, Amerika Serikat. Namanya adalah Wilfred “Bill” Winkenbach.

“Satu-satunya kekuatan paling inovatif dalam sejarah olahraga fantasi,” adalah sebuah label yang diberikan kepada Winkenbach pada 1950-an. Dia memulai konsep olahraga fantasi di sebuah ruang di Hotel Manhattan ketika dia melakukan perjalanan darat bersama tim american football, Oakland Riders.

Winkenbach bukan membuat fantasy american football, melainkan fantasy golf. Konsepnya saat itu adalah setiap partisipan memilih tim berisi pegolf-pegolf profesional. Partisipan dengan kombinasi total stroke terendah akan memenangi permainan ini di akhir kompetisi. Cukup sederhana.

Akan tetapi permainan revolusionernya ini belum sempat tersebar luas, apalagi menjadi ladang bisnis. Pada 1962, Winkenbach mencoba mentransformasikan konsep tersebut untuk olahraga yang lebih populer di Amerika Serikat, yaitu american football. Dia menamainya Greater Oakland Professional Pigskin Prognosticators League (GOPPPL). Wih, sulit sekali namanya.

Dari situ, konsep olahraga fantasi mulai meracuni olahraga lain. Fantasy baseball kemudian lahir di Boston tak lama setelah itu. Bisbol memiliki liga fantasi paling terkenal yang dianggap sebagai tolok ukur sejarah permainan ini: Rotisserie League Baseball. Sampai hari ini, fantasy sport juga memiliki sinonim “roto” yang diambil dari “Rotisserie”.

Daniel Okrent, seorang penulis dan penyunting majalah, adalah orang yang diberikan kredit terhadap berkembangnya olahraga fantasi. Nama Rotisserie League Baseball dia ambil dari nama sebuah restoran (La Rotisserie Francaise) di New York di mana dia dan beberapa temannya sering bertemu dan bermain.

Saat itu mereka menyusun tim dari pemain-pemain Major League Baseball dan memberikan nilai dari statistik selama musim berlangsung.

Okrent yang bekerja sebagai jurnalis turut membantu tersebarnya olahraga fantasi ke seantero negeri. Para jurnalis, terutama jurnalis olahraga, jadi kecanduan permainan ini. Popularitas fantasy baseball dan peran para jurnalis membuat banyak media membahasnya.

Pada 8 Juli 1980, misalnya, The New York Times mengeluarkan artikel fantasy sport pertama di dunia berjudul “What George Steinbrenner is to the American League, Lee Eisenberg is to the Rotisserie League”.

Setelah itu muncul banyak artikel dan buku yang memuat peraturan dan tips fantasy sport. Banyak expert juga mulai bermunculan seperti John Benson, Alex Patton, dan Ron Shandler. Tak butuh waktu lama, permainan ini masuk ke televisi (CBS TV). Perkembangan komputer juga memungkinkan berkembangnya program pada perangkat lunak.

Hobi ini lalu didukung perkembangan bisnis. Sepanjang 1991 sampai 1994, ada satu sampai tiga juta penduduk Amerika Serikat dan Kanada yang memainkan fantasy sport. Padahal saat itu internet belum begitu berkembang.

Masuk ke Sepakbola dan Indonesia

Fantasy sport dimulai pada cabang olahraga golf dan american football. Namun bisbol adalah olahraga yang paling membuat permainan ini berkembang. Pada 1991, olahraga fantasi mulai masuk ke sepakbola.

Kesuksesan fantasy sport di Amerika Serikat membuat Andrew Wainstein membawa permainan itu menyeberangi Samudera Atlantik menuju Inggris. Dia mendirikan Fantasy League Ltd. Tak butuh waktu lama, permainan ini langsung dicintai oleh publik Inggris.

Menurut Wanstein, permainan fantasy sport—atau dalam hal ini adalah fantasy football—digunakan para pecinta sepakbola untuk menunjukkan pengetahuan mereka. “Mereka senang untuk menunjukkan pengetahuan soal sepakbola, dan fantasy football adalah media yang sempurna untuk menunjukkan hal tersebut,” kata Wanstein. “Ketika aku berhasil mengalahkan temanku, maka secara tidak langsung hal itu berarti aku tahu lebih banyak soal sepakbola daripada temanku.”

Perkembangan internet turut membantu perkembangan fantasy sport lebih lanjut. Bukan hanya soal jangkauan penyebaran, melainkan juga soal sifat permainan yang menjadi bisa real time, sehingga partisipan tak perlu menunggu waktu lama untuk mengetahui poin mereka.

Salah satu perusahaan yang paling berjasa menyebarkan fantasy sports adalah Yahoo! pada 1999. Mereka bisa melakukan penetrasi sempurna kepada masyarakat karena Yahoo! membuat permainan ini bisa diakses secara gratis.

Sampai saat ini banyak perusahaan yang membuat fantasy sport mereka sendiri. Hampir semua kompetisi memiliki unsur olahraga fantasi seperti Premier League, UEFA Champions League, FIFA World Cup, La Liga Spanyol, Eliteserien Norwegia, Serie A Italia, bahkan sampai Liga Indonesia.

Meski peraturan dan cara perhitungan poinnya bisa berbeda, tapi konsepnya tetap sama dari 1950 sampai sekarang. Ini yang membuat fantasy sport tak akan lekang oleh waktu.

Di Indonesia, fantasy sport baru benar-benar menjadi buah bibir sekitar tahun 2010-an. Perkembangannya sangat terasa bukan hanya soal jumlah partisipan dan media yang fokus membahas olahraga fantasi, melainkan justru pembuat gimnya.

Saat ini terdapat game fantasy sport lokal yang baru saja dikembangkan oleh Mobile Premier League (MPL) berjudul Fantasy Sepak Bola. Kehadiran dan kontribusi MPL pada olahraga fantasi diharapkan bisa semakin membuat industri ini berkembang di Indonesia pada masa depan.

MPL menghadirkan pengalaman baru dalam memainkan permainan fantasy sport. Selain bisa dimainkan melalui aplikasi di hanphone, MPL juga menyajikan berbagai macam liga sepakbola dunia. Permainannya interaktif dan bisa menguji pengetahuan seseorang tentang sepakbola dunia. Ditambah lagi, MPL memberikan kesempatan bagi para pemainnya untuk bisa memenangkan diamond yang dapat ditukarkan secara langsung dengan Gopay.

Bagi pecinta sepakbola, MPL dengan permainan fantasy sport-nya menjadi permainan yang wajib untuk dimainkan saat ini. Aplikasi MPL dapat didownload secara gratis melalu website resmi Mobile Premier League dan langsung bisa dimainkan di handphone kita masing-masing.

Kita memasuki era baru fantasy sports games.

Link download aplikasi Mobile Premier League

Komentar