Kaki Kecil Legendaris Sergio Aguero

Analisis

by Redaksi 15

Redaksi 15

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kaki Kecil Legendaris Sergio Aguero

Status legenda Sergio Kun Aguero di Manchester City sudah mutlak sejak ia mencetak gol kemenangan ke gawang Queens Park Rangers (QPR) di pertandingan terakhir Liga Primer Inggris 2011/12. Setiap kali membicarakan gol itu, teriakan Martin Tyler masih saja bergema, “AGUEROOOO!!”. Luapan emosi Tyler bahkan jadi bagian kultur populer, dicetak di berbagai pernak-pernik sepakbola. Begitu momenumental gol Aguero, seperti tidak bisa membicarakan karier menantu Diego Maradona di Manchester City tanpa mengingat kembali kejadian tersebut.

Padahal, sejak mendarat dari Atletico Madrid, banyak yang dicapai Aguero bersama Manchester City. Dirinya dua kali terpilih menjadi bagian dari tim Asosiasi Pesepakbola Profesional Inggris (PFA), terpilih sebagai pemain terbaik versi Federasi Suporter Sepakbola (FSF), dan mengakhiri musim 2014/15 sebagai peraih sepatu emas Liga Primer Inggris. Belum juga menghitung sembilan gelar juara (tak termasuk Community Shield) yang ia berikan untuk klub.

Pada 12 Januari 2020, Aguero memperkokoh posisinya dalam buku sejarah sepakbola Inggris dengan mencetak trigol ke gawang Aston Villa. Berkat pencapaian tersebut, Aguero bukan hanya jadi pemain asing paling subur sepanjang sejarah Liga Primer Inggris (177 gol). Dirinya juga masuk ke dalam daftar lima pemain paling produktif liga, mengungguli Frank Lampard dan Thierry Henry (176).

Hanya tersisa nama Andy Cole (187), Wayne Rooney (208), dan Alan Shearer (260) yang mencetak lebih banyak gol dibanding Aguero di divisi tertinggi sepakbola Inggris. Usai laga melawan Aston Villa, Aguero pun mengaku siap mengejar Shearer. “Perolehan Shearer terlalu jauh, namun akan saya coba,” aku pemain kelahiran 2 Juni 1988 itu kepada Sky Sports.

Sulit, bukan berarti mustahil. Lewat trigol yang dilesahkan ke gawang Aston Villa (13/1), Aguero sudah mengalahkan Shearer dalam satu aspek: Total trigol. Sepanjang karier Shearer, penyerang legendaris Inggris itu hanya mencetak 11 trigol di Liga Primer Inggris. Sementara pencapaian Aguero di Villa Park adalah trigol ke-12 di divisi tertinggi sepakbola Inggris tersebut. Tak ada pemain yang lebih sering cetak trigol dibandingkan Aguero.

VIDEO: Gol-gol terbaik Sergio Aguero di tahun 2019



Jika membandingkan Aguero dengan 100 pemain paling subur dalam sejarah Liga Primer Inggris lainnya, penyerang asal Argentina itu juga memiliki rataan terbaik. Setidaknya hingga 13 Januari 2020, Ia tampil selama 255 kali untuk Manchester City dan mencetak satu gol per 106 menit. Dari 99 nama lain yang ada daftar tersebut, hanya Harry Kane (120’/gol) yang dapat mendekati efektivitas Aguero di depan gawang lawan.

Kontrak Aguero baru akan berakhir di Juni 2021, status legenda yang ia miliki di Manchester City juga membuka peluang baginya untuk terus bertahan di Stadion Etihad. Bila Teddy Sheringham dan Kevin Phillips bisa bermain dan mencetak gol di Liga Primer Inggris hingga usia 40 tahun, Aguero juga dapat melakukanya. Apalagi dia sudah menjadikan rekor Shearer sebagai sasaran.

Produktivitas Aguero sebenarnya bukan sesuatu yang mengherankan. Sejak dirinya masih bermain untuk Independiente, Kun Aguero sudah dikenal sebagai pencetak gol sejati. Ia adalah pemain paling muda yang pernah melakoni debut di Liga Argentina (15 tahun dan 35 hari). Hanya dua tahun setelah debut, namanya masuk ke dalam daftar pemain terbaik Amerika Selatan setelah menjuarai Piala Dunia U20 2005.

Aguero masih ikut ke edisi Piala Dunia U20 berikutnya (2007), kali ini berstatus sebagai pemain Atletico Madrid. Berbeda dengan 2005, Aguero berangkat tanpa didampingi Lionel Messi. Namun dirinya tetap membantu Argentina mempertahankan gelar dan mengakhiri turnamen sebagai pemain terbaik serta peraih sepatu emas. Mencetak enam gol dari tujuh pertandingan. Aguero pun mengakhiri tahun 2007 dengan dinobatkan sebagai pemain muda terbaik FIFA dan status anak emas atau ‘golden boy’ dari Tuttosport.

Kesuksesannya bersama Atletico Madrid juga bukan kejutan. Pasalnya, Spanyol memang selalu menjadi tempat yang ramah untuk talenta-talenta Argentina. Menurut Transfermarkt, dari 505 pemain Argentina yang pernah merumput di La Liga, mereka berhasil mengumpulkan 25.083 menit jam terbang dan cetak 3.134 gol.

Tapi menurut sejarah, Inggris tidak begitu bersahabat untuk talenta Argentina. Jika mencoret Republik Irlandia, dan sekutu Inggris di Britania Raya, Argentina adalah salah satu distributor talenta terbesar di Liga Primer Inggris. Mengirim 72 pemain ke Tanah Ratu Elizabeth, hanya ada lima negara lain yang lebih sering mengekspor pemain ke sana. Dari 72 pemain tersebut, 36 di antara mereka didatangkan untuk membantu lini serang. Entah itu penyerang, gelandang serang, atau sayap. Namun, hanya dua pemain Argentina yang bisa mencetak lebih dari 100 gol di Liga Primer Inggris: Aguero dan Carlos Tevez.

Tevez mengumpulkan 125 gol di Liga Primer Inggris bersama tiga kesebelasan klub berbeda, termasuk Manchester City (2009-2013). Sedangkan semua gol Aguero dicetak mengenakan seragam biru langit dari Manchester. Aguero tentu terbantu oleh kualitas rekan-rekan satu tim dibandingkan Tevez. Saat Tevez datang ke Manchester City, mereka masih ada dalam masa perpindahan kekuasaan dari Thaksin Shinawarta ke Sheikh Mansour bin Zayed. Sementara saat Aguero datang, semuanya sudah tertata rapi.

Mantan Direktur Sepakbola Manchester City Brian Marwood bahkan mengakui bahwa dirinya terkejut bisa mendapatkan jasa Aguero di 2011. “Kami memang memantau permainannya. Tapi kami tak pernah menyangka Atletico Madrid akan melepas jasanya,” aku Marwood. Manchester City sebenarnya sudah memiliki Tevez, Edin Dzeko, dan Mario Balotelli untuk mengisi lini depan. Hanya saja, sangat sayang jika klub yang baru berlimpah harta tidak memanfaatkan krisis finansial Rojiblancos untuk menggaet Aguero.

Menurut the Athletic, Manchester City memberikan dana 36 juta Euro kepada Atletico Madrid untuk jasa Aguero. Mereka juga menjanjikan Rojiblancos bonus satu juta Euro setiap kali Aguero membantu Manchester City juara Liga Primer Inggris. Ditambah dengan 250 ribu Euro setiap kali Aguero mencetak 15 gol dan/atau tampil 25 kali untuk the Citizens.

Sumber yang sama juga melaporkan bahwa Aguero sebenarnya hampir bergabung dengan Chelsea. Tapi the Blues gagal mencapai kesepakatan dengan agen Aguero. John Terry juga disebut meragukan kualitas Aguero. Merasa pergerakan pemain kelahiran Kota Buenos Aires tersebut kurang impresif. Padahal, jika harus memilih satu hal yang membuat Aguero spesial, pergerakan adalah jawaban terbaik.

Menurut mantan penjaga gawang Manchester City sekaligus kompatriot Aguero, Willy Caballero, kelincahan Aguero merupakan anugerah dari darah Amerika Selatan. Berkat kaki kecil yang dimiliki Aguero, dirinya menjadi memiliki tendangan yang keras dan juga kontrol bola sempurna. Caballero mengingat kembali penjaga gawang ikonik Paraguay, Jose Luis Chilavert, untuk memperkuat opininya.

“Chilavert sering mencetak gol dari tendangan bebas dan penalti. Ia memiliki kaki yang lebih kecil dari saya. Bahkan lebih kecil dari kebanyakan pemain. Menurut beberapa media saat itu, kaki kecil yang ia miliki adalah alasan utama dirinya bisa menendang dengan sangat baik. Sejak saat itu saya melihat hal yang sama dari teman-teman satu tim saya. Itu adalah fakta,” jelas Caballero.

Kaki kecil tentu bukanlah satu-satunya alasan mengapa Aguero bisa tak tergantikan di Manchester City. Menurut mantan bek Manchester City Joleon Lescott, Aguero selalu mempersiapkan dirinya lebih dari pemain lain. Meski bukan pemain paling profesional yang pernah dilihat Lescott, menurutnya tidak ada pemain dengan keseriusan berlatih melebihi Aguero. Caballero bahkan menambahkan, Aguero selalu memiliki data calon lawan yang ia hadapi. Rajin menganalisis pertandingan dan mempelajari karakter lawan.

Asisten Manajer Manchester City Domenec Torrent juga melihat hal yang sama dengan Lescott. “Jika Anda pertama kali bertemu dengan dia, pasti akan berpikir bahwa Aguero penyerang egois yang hanya memikirkan gol. Tapi kenyataannya tidak, dia selalu mau membantu tim. Mau belajar hal baru. Hal itu membuat dirinya sangat mudah untuk dilatih,” aku Torrent.



Mungkin semua itu membuat Aguero menjadi pemain yang spesial. Tapi mungkin juga karena kaki-kaki kecil yang ia miliki. Jika mengingat gol Aguero ke gawang QPR di 2012, kaki-kaki kecilnya juga mengambil peran penting sebelum membobol gawang Paddy Kenny.

Hanya beberapa menit setelah kakinya ditendang oleh Joey Barton, Aguero berlari menyelamatkan bola yang gagal dikontrol Balotelli ketika saat Edin Dzeko dan David Silva terlalu jauh. Kapten Manchester City saat itu, Vincent Kompany, sebenarnya ada di dekat bola tapi sudah lebih dulu ada di posisi offside. Jika Kompany bergerak menjemput bola, peluit akan berbunyi dan gelar juara jadi milik Manchester United. Aguero menusuk masuk, mencuri bola di hadapan tiga pemain QPR, melewati satu jegalan, dan melepas tembakan keras dari sudut sempit.

Kaki kecil terdengar sebagai alasan yang absurd. Namun, ukuran sepatu Aguero memang hanya 8,5 atau 39 di Indonesia. Lebih kecil dibanding rata-rata ukuran normal kaki pria bedasarkan penelitian American Academy of Orthopaedic Surgeons di 2014 (9-12/40-43). Ditambah dengan kasus Chilavert, mungkin ada benarnya yang diucapkan Caballero. Kaki-kaki kecil itu pun membuat Aguero menjadi seorang legenda.

Komentar