Rindu Tiga Poin Chelsea Harus Dibayar Tuntas

Analisis

by Redaksi 11

Redaksi 11

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Rindu Tiga Poin Chelsea Harus Dibayar Tuntas

Chelsea menjamu West Ham United pada pekan ke-14 Premier League 2019-2020, Sabtu (30/11/2019) pukul 22.00 WIB. Tiga poin jelas menjadi incaran The Blues yang tidak menjumpai kemenangan pada dua laga terakhir.

Apa yang patut disesali, anak asuh Frank Lampard gagal mempertahankan keunggulan pada dua laga sebelumnya. Pekan lalu, Chelsea tumbang di tangan Manchester City meski sempat unggul lebih dulu lewat gol pintar N’Golo Kante. Begitupun pada duel Liga Champions melawan Valencia. Lini belakang yang dikomandoi kiper Kepa Arrizabalaga mesti kecolongan gol dari tim Spanyol di sisa delapan menit pertandingan.

Hanya poin penuh yang bisa menyajikan kenyamanan Chelsea bisa beredar di empat besar. Bahkan terasa mungkin pula mengintip peluang menyodok ke posisi kedua. Mengingat lawan mereka, West Ham sedang alami tren negatif.

Pertandingan Chelsea vs West Ham dapat disaksikan melalui Mola Polytron Streaming

Duel nanti mempertemukan tim posisi keempat teratas dengan tim posisi keempat terbawah di papan klasemen. Jika Chelsea hanya dua pertandingan lupa rasanya menang, West Ham jauh lebih lama.

Sejak menang 2-0 atas Manchester United pada tanggal 22 September 2019, The Hammers digodam kekalahan enam kali. Termasuk keok 0-4 atas Oxford United di ajang Piala Liga. Bahkan untuk meraih hasil positif dari tim sepak bola yang kurang terkenal daripada kampus dan kamus saja mereka tidak mampu.

Chelsea bisa mengekspolitasi kegamangan lini pertahanan West Ham. Kiper utama mereka, Lukasz Fabianski tidak lagi beredar di bawah mistar ataupun tim Fantasy Premier League. Kiper Polandia cedera pinggul sedari pekan ketujuh saat melawan Bournemouth. Kiper penggantinya yang minim pengalaman Premier League, Roberto jelas tidak meyakinkan karena hanya gemilang di Liga Yunani.

Tiada nirbobol untuk penjaga gawang 33 tahun itu selama enam kali tampil penuh. Kemungkinan besar, dia tergesar kiper veteran lainnya, David Martin yang belum pernah merasakan tegangnya laga di kompetisi tertinggi. Keduanya bagai pinang dibelah dua.

Manajer Manuel Pellegrini memang pening menyoal lini pertahanan. Dia dihadapkan realitas mesti menduetkan Fabian Balbuena dengan Angelo Ogbonna. Issa Diop selaku pilihan utama mesti absen karena akumulasi kartu kuning. Hanya lima kali juru taktik Chili itu memainkan Balbuena dan Ogbonna secara bersamaan musim lalu. Hasilnya suram. Empat kali kalah dan sekali seri. Kemungkinan besar, Pellegrini menarik Declan Rice kembali ke jantung pertahanan. Terakhir kali Rice lakoni peran tersebut pada musim 2017-18.

Chelsea pasti memanfaatkan keroposnya sektor belakang tim tetangga. Walaupun kemungkinan besar Chelsea juga tampil tanpa Tammy Abraham yang cedera saat melawan Valencia. Abraham pasti dirindukan, karena telah 10 gol Premier League dia sumbang.

Menarik dinantikan apakah Michy Batshuayi bakal mendapatkan status starter pertamanya musim ini. Meski beberapa kali cetak gol penting, tapi sudah terlalu lama Batshuayi tidak menjadi penyerang inti The Blues. Penyerang Belgia ini sering dipinjamkan ke klub lain sejak direkrut dari Marseille tahun 2016.

Sokongan dari lini tengah sekiranya bakal manajer Frank Lampard optimalisasi. Sekalipun saat masih aktif bermain berposisi gelandang, Lampard tercatat sebagai top skor sepanjang masa klub. Naluri yang masih terbawa sekalipun kini bertugas mengatur taktik dari tepi lapangan.

Mason Mount mekar bersamanya sejak berseragam Derby County pada musim lalu. Christian Pulisic yang trengginas sebelum terganggu cedera sebentar. Pulisic langsung mencetak gol di laga kembalinya saat meladeni Valencia. Keduanya memang top skor kedua dan ketiga klub musim ini dengan total sembilan gol.

Terakhir kali Chelsea tumbang di Stamford Bridge melawan West Ham yakni pada musim 2002-03. Terjadi pada musim kedua Lampard di Chelsea setelah meninggalkan West Ham yang menggembleng kariernya sedari akademi. Ya, Lampard muda memang berseragam The Claret and Blue selama enam musim sebelum menjelma legenda Chelsea.

Relasi Lampard dengan West Ham

Lampard memang punya ikatan emosional tersendiri dengan The Hammers. Ayahnya, Frank Lampard Sr. legenda West Ham yang memborong dua trofi Piala FA (1975 dan 1980). Raihan yang melengkapi total 660 laga berhias 22 gol sebagai bek kiri. Pamannya, Harry Redknapp juga sempat menukangi West Ham sebagai peracik taktik selama tujuh tahun.

Lampard muda mendapatkan privilege kontrak profesional salah satunya berkat koneksi kuat keluarganya di dalam klub tersebut. Dia meninggalkan West Ham bersamaan dengan mundurnya ayah dan pamannya dari tim pada 2001.

Sejak saat itu, dia tidak lagi menengok ke belakang. West Ham bukan tempatnya menghabiskan masa senja karier sejak putus kerja sama dengan Chelsea tahun 2014. Dia secara mengejutkan berseragam biru langit Manchester City dan New York City.

Tatkala Lampard menengguk sukses bersama Chelsea dengan tiga kali juara liga dan sekali Liga Champions, pada periode yang sama West Ham justru dua kali terdegradasi. Memilih Chelsea jelas pilihan tepat untuk karier Lampard.

Ketika masih aktif sebagai pemain The Blues, Lampard bersua West Ham sebanyak 21 kali. Bersama kolega birunya, Super Frank meraih 14 kali menang, empat kali seri, dan tiga kali kalah. Dia mencetak tujuh gol ke gawang klub yang mengasah bakatnya.

Sialnya, West Ham juga bukan tempat menimba pengalaman pertama Lampard duduk di kursi kepelatihan. Sekalipun West Ham punya lowongan kerja untuk posisi manajer di awal musim lalu, tapi jodoh Lampard justru bersama Derby County.

West Ham hanya masa lalu pada awal karier Lampard sebagai pesepak bola muda. Sedari dulu, dia terbiasa dicekoki kisah legendaris ayahnya. Juga disesaki kekaguman kepada penyerang The Hammers tahun 1980-an, Frank McAvennie. Namun jalur takdir kesuksesan Lampard hanyalah untuk Chelsea.

Sabtu nanti, Lampard versi manajer bersua pertama kali dengan West Ham di Premier League. Tidak mau lagi dia kecolongan poin di kandang sendiri. Cukup Liverpool yang sanggup mencuri tiga poin dari rumah mereka. Biarlah Leicester dan Sheffield United saja yang boleh mereka bagi angka.

Begitu kisah Lampard sejauh ini. Entah bagaimana saat melawan West Ham pada Sabtu nanti. Bisa saja dia mendorong Pellegrini pada jurang pemecatan. Apa yang jelas, rindu kemenangan Chelsea harus dibayar tuntas.

---

Duel Chelsea melawan West Ham United berlangsung pada Sabtu (30/11/2019), pukul 22.00 WIB. Disiarkan di Mola TV.

Komentar