Menuju Pertandingan Bersejarah Bagi Tim Nasional Inggris

Cerita

by Redaksi 15

Redaksi 15

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Menuju Pertandingan Bersejarah Bagi Tim Nasional Inggris

Harry Kane akan memimpin Inggris dalam pertandingan internasional ke-1.000 mereka melawan Montenegro, Jumat (15/11) mendatang. Sejak The Three Lions menggelar pertandingan kontra Skotlandia pada 30 November 1872, sudah ada 79 nama berbeda yang mendapatkan kepercayaan untuk memimpin rekan sejawatnya di atas lapangan. Mulai dari pemain multi-talenta, Cuthbert Ottaway (1872), hingga Kane di masa kini.

Sebelum menjadi Kapten Inggris, Ottaway merupakan salah satu pemukul kriket terbaik yang pernah dimiliki oleh Inggris. Dirinya tergabung dalam kelompok Gentlemen of England yang tak terkalahkan dalam delapan pertandingan. Namun sepakbola menjadi tempat baginya mencetak sejarah.

Live Streaming Kualifikasi Piala Eropa 2020 Inggris vs Montenegro

Dirinya terlibat dalam turnamen perdana Piala FA pada 1871/1872 dengan membela Marlow FC dan Crystal Palace. Ottaway kemudian berhasil menembus final turnamen tertua sepakbola itu tiga kali berturut-turut dari 1872 hingga 1875 saat membela Oxford University dan Old Estonian. Ottaway berhasil keluar sebagai juara pada 1873/1874 setelah membantu Oxford University mengalahkan Royal Engineers 2-0.

Tidak ada yang tahu pasti mengapa Ottaway terpilih menjadi kapten pertama Inggris. Namun menurut The Athletic, Charles Alcock yang sebelumnya memimpin the Three Lions pada laga tidak resmi sedang mengalami cedera. Ottaway yang baru pulang dari tur kriket di Amerika Utara pun terpilih jadi kapten untuk pertandingan bersejarah kontra Skotlandia, entah itu rekomendasi Alcock atau keputusan komite. Sejak saat itu, Ottaway pun menjadi standar karakter pemimpin Tim Nasional Inggris.

“Ottaway adalah seorang jenius sepakbola. Ia dapat membawa bola dan melewati beberapa pemain lawan. Ia merupakan sosok yang ditakuti,” tulis BBC.

“Kecepatan adalah kunci dari permainan Ottaway. Punya latar belakang sebagai atlet lari dan lompat jauh, dia memang sangat mengutamakan kecepatan,” aku penulis biografi Ottaway, Michael Southwick.

“Inggris saat itu bermain sepakbola lebih seperti rugby. Ketika satu orang menggiring bola, pemain lain melindunginya agar bisa melewati hadangan lawan. Beda dengan Skotlandia yang bermain kombinasi. Modern sebelum waktunya,” jelas Soutwick.

Gaya main Ottaway dan kawan-kawan saat bertemu Skotlandia menjadi ciri khas Tim Nasional Inggris. Posisi kapten pun tidak lagi menjadi pemain paling bertalenta seperti Ottaway. Namun, diberikan kepada mereka yang memiliki daya juang paling tinggi di atas lapangan.

“Bagi setiap negara, kapten merupakan posisi penting. Namun tidak ada yang melebihi kegilaan kapten Inggris. Kami butuh pemain yang dapat memotivasi pemain lain untuk lari melewati tembok bata. Itu adalah karakter sepakbola Britania. Meski kini mulai bergeser jadi lebih mengutamakan teknik,” kata Gary Lineker yang memimpin Tim Nasional Inggris sebanyak 18 kali, termasuk ketika mengarungi Piala Eropa 1992.

“Anda tentu menginginkan seorang pemain yang bisa menjadi standar dalam tim. Dia yang dapat memotivasi dan mengangkat pemain lain. Itu lebih dari sekadar jabatan. Apalagi ketika bermain di Wembley, pasti akan sangat menegangkan,” lanjut Lineker.

Billy Wright dan Bobby Moore menjadi standar baru kapten Inggris setelah Ottaway. Moore tentu lebih dikenal mengingat dirinya membawa Inggris menjuarai Piala Dunia 1966. Moore sendiri tapi terinspirasi oleh Wright. Jika Wright adalah pemain dengan rambut emas yang penuh antusias dan pekerja keras, Moore tampil lebih rapi dan bersih. Ia mencerminkan gaya glamor pada 1960-an.

Sir Alf Ramsey yang bermain bersama Moore mendeskripsikan legenda West Ham United itu sebagai seorang profesional sejati. “Dia adalah pemimpin dan tangan kanan saya. Jantung dari tim dan pemain terbaik yang pernah berbagi lapangan dengan saya,” aku Sir Ramsey. “Bobby [Moore] pernah berkata kepada saya, ‘Kamu di sini bermain untuk saya. Bermain untuk Inggris. Jadi, lakukan seperti apa yang saya katakan."

Moore mungkin belajar dari Wright. Pasalnya, menurut Johnny Haynes, mantan rekan satu tim Wright, sosok yang menghabiskan karier profesionalnya bersama Wolverhampton Wanderers itu juga mirip dengan Moore. “Billy [Wright] adalah pribadi yang luar biasa. Dia melihat jabatan kapten sebagai seni memimpin bukan menjadi diktator,” kata Haynes.

Bagi banyak pemain Inggris seperti Steven Gerrard, Alan Shearer, dan Bryan Robson, menjadi kapten berarti memiliki tanggung jawab untuk bermain bagus guna mengatur moral pemain lain. “Anda harus bermain semaksimal mungkin sebagai kapten. Bermain di level tertinggi yang Anda miliki sebelum bisa mengingatkan pemain lain untuk serius dalam pertandingan. Itu adalah hal yang penting,” kata Robson.

Dengan sikap seperti itu, Robson pun diakui Lineker sebagai kapten terbaik Tim Nasional Inggris. “Dia adalah sosok yang akan menginspirasi kita untuk bermain sepakbola,” puji Lineker.

Mantan pemain Leicester City sadar bahwa ada beban sebagai kapten. Akan tetapi, menurutnya pasti ada pertimbangan tersendiri untuk seorang kepala pelatih memilih perwakilannya di atas lapangan.

“Orang-orang mengatakan menjadi kapten adalah beban saat tim kalian sedang dalam penurunan. Tapi coba lihat Tim Nasional Inggris di era Graham Taylor. Saat itu pemain-pemain terbaik Inggris sudah mulai menua. Sementara Paul Gascoigne dan John Barnes cedera. Wajar era Taylor disebut buruk. Apalagi Taylor meraih kesuksesan di level klub dengan gaya permainan yang beda dengan Tim Nasional Inggris,” jelas Lineker.

Harry Kane sadar bahwa pertandingan melawan Montenegro di Wembley (15/11) adalah momen besar. Ia pun menuliskan perasaannya di Daily Mail. Sebagai sosok yang memiliki niatan untuk menjalani karier sebagai penendang di salah satu tim National Football League (NFL), Kane mengingatkan Joe Bernstein dari Mail Online pada kapten pertama the Three Lions, Ottaway.

Kepala Pelatih Inggris Gareth Southgate pun sepertinya tidak lupa dengan Ottaway. Sebelum menjamu Montenegro di Kualifikasi Piala Eropa 2020 (15/11), dirinya mengundang Kapten Tim Nasional Kriket Inggris Eoin Morgan di St.George’s Park untuk berdiskusi.

Pertandingan Kualifikasi Piala Eropa 2020 antara Inggris vs Montenegro yang akan tayang di Mola TV pada hari Jumat, 15 November 2019 nanti bukan sekedar sebagai penentu Inggris akan dipastikan lolos ke Piala Eropa tahun depan, namun juga menjadi pertandingan bersejarah karena menjadi pertandingan ke-1000 tim nasional Inggris. Untuk itu, jangan lewatkan pertandingan bersejarah ini, hanya di Mola TV. (Live Streaming Inggris vs Montenegro)

Komentar